|
Tidak semua anggota Pramuka tahu istilah dewan kerja.
Penulis baru memahami setelah menjadi dewan ambalan di SMA. Dewan kerja
merupakan wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan masa depan.
Gerakan Pramuka mendapat kepercayaan untuk membantu kwartir menyusun kebijakan
dan pengelolaan, khususnya penegak dan pandega.
Dalam dewan kerja tersebut, anggota dilatih mengemban
tanggung jawab dan amanah sejak dini. Berbeda dari masa kepengurusan pada
tingkat sekolah yang berganti tiap tahun, kepengurusan dewan kerja mengadopsi
model masa bakti 5 tahun, sesuai dengan masa bakti kwartir.
Dengan menjadi pengurus pramuka, anggota mendapat
kesempatan belajar untuk menjadi memimpin dan kelegaan untuk dipimpin, kemauan
mengatur dan kerelaan untuk diatur dengan tetap menjunjung tinggi kebersamaan.
Anggota juga bisa belajar tentang kompetisi dalam suasana persaudaraan,
dilandasi semangat perbaikan menjadi lebih baik.
Membiasakan anak muda untuk mengemban tanggung jawab,
penting untuk menciptakan kemandirian dan insting pengambilan keputusan.
Semangat ”belajar sambil melakukan” semacam itu mampu mendatangkan pengalaman
bermanfaat. Perbuatan nyata diiringi dengan saling memotivasi akan menumbuhkan
keingintahuan baru, dan tantangan dalam tiap kegiatan.
Sebagai organisasi, Pramuka memberikan ruang aktualisasi
kepada anggota muda untuk belajar mengeluarkan pendapat, menyanggah, berdebat,
berdiskusi hingga melahirkan keputusan. Tidak masalah apakah pendapat yang
disampaikan kurang tepat atau sudah benar, karena semangat yang dikedepankan
adalah berani bersuara dan bertanggung jawab.
Forum Tertinggi
Kesempatan untuk mengembangkan kemampuan public speaking
dapat dilakukan dalam forum-forum musyawarah dari level kecil hingga besar.
Melalui musyawarah, anggota Pramuka diajarkan bersikap rendah hati demi
tercapainya solusi bersama dalam pengambilan keputusan. Di sinilah, anggota
belajar menyerap semangat demokrasi.
Di tingkat dewan kerja, dikenal musyawarah Pramuka penegak
dan Pramuka pandega putri dan putra (Musppanitera) yang merupakan forum
tertinggi penegak dan pandega guna menampung aspirasi, serta menentukan arah
pembinaan dan pengembangan mereka. Hal ini sesuai dengan falsafah dari, oleh,
dan untuk penegak dan pandega.
Di tingkat Jawa Tengah, forum ini mengundang semua utusan dari
35 kwartir cabang yang mempunyai hak untuk memberikan suara. Selain itu juga
menghadirkan perwakilan andalan (anggota dewasa) sebagai penasihat, dan dewan
kerja di tingkat atasnya sebagai narasumber. Artinya, proses belajar
berdemokrasi anggota muda, tetap didampingi anggota dewasa meskipun tidak
secara penuh dilakukan.
Hal itu untuk memberikan keleluasaan pada anggota muda
dalam membuat keputusan secara mandiri. Nasihat diberikan ketika dibutuhkan.
Lewat musyawarah, anggota muda diajarkan membahas tata tertib, dan agenda
persidangan, memilih pimpinan sidang.
Selanjutnya, mereka ditantang untuk bisa menyampaikan,
membahas, dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban dewan kerja. Termasuk
menetapkan rencana kerja, memilih ketua dewan kerja, dan anggota formatur yang
menyusun pengurus masa bakti berikutnya. Nilai demokrasi lain yang terlihat
dalam organisasi pramuka, adalah keterwakilan pengurus putra dan putri.
Untuk menjamin kesetaraan diatur bahwa ketika ketua dewan
kerja terpilih adalah seorang putra, wakil ketua yang dipilih diharapkan
seorang putri, demikian sebaliknya. Jika melihat lebih dalam, proses pemilihan
ketua pun dilakukan melalui proses musyawarah.
Pramuka mengajarkan bahwa pengambilan keputusan sebisa
mungkin dilakukan melalui musyawarah mufakat. Seandainya tidak tercapai
mufakat, keputusan diambil dengan cara pemungutan suara. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar