Kamis, 08 Maret 2018

Membangun Industri Pertanian dan Peternakan di Desa

Membangun Industri Pertanian dan
Peternakan di Desa
Haryono Suyono  ;   Menko Kesra pada Era Kabinet Reformasi Pembangunan
                                                        KOMPAS, 08 Maret 2018



                                                           
Hari ini, 8 Maret 2018, di depan Presiden RI, akan ditandatangani 224 nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) yang mewakili pemerintah pusat, dengan 102 bupati dari seluruh Indonesia dan 66 swasta, untuk membangun Program Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades).

Prukades adalah salah satu dari empat prioritas utama Kementerian Desa PDTT sebagai usaha membangun kemitraan antara petani dan peternak di desa dengan pihak swasta. Pihak swasta di sini bertindak sebagai off taker, pembeli produk dalam skala besar, sekaligus pembina agar penduduk desa dalam kegiatannya menghasilkan produk yang konsisten bermutu. Dalam kerja sama segi tiga itu pemerintah pusat dan para bupati akan memfasilitasi penyediaan lahan dan kemudahan lain untuk petani dan peternak di desa guna menanam produk unggulan ataumengembangkan ternak di tingkat pedesaan dalam garapan skala besar.

Pihak swasta akan menyediakan bibit unggul, mengajarkan pengolahan lahan yang optimal, cara tanam dan panen yang baik sehingga memberi hasil maksimal. Bisa juga mitra swasta menyediakan tenaga ahli untuk mendampingi petani sampai benar-benar mampu menerapkan sistem tanam atau memelihara ternak secara modern. Sesuai kesepakatan dengan para pemangku kepentingan di lapangan, Kantor Menteri Desa PDTT menyediakan tenaga dan berkoordinasi dengan mitra swasta terkait maupun pemerintah, di luar Kementerian Desa PDTT, agar kerja sama berjalan lancar dan produknya sukses.

Karena skala produk yang akan dikelola dalam kerja sama tersebut besar, dianjurkan agar kerja sama pada tingkat kabupaten dilakukan antar Bumdes, sehingga dalam setiap kabupaten bisa ada beberapa Bumdes yang membentuk Bumdes bersama atau Prukades, kemudian mengelola produk yang sama dan bekerja sama dengan kalangan swasta sebagai mitranya. Kerja sama dengan mitra kerja tersebut tidak menghambat setiap desa membangun kerja sama lain dalam mengolah produk ikutan yang tidak diambil oleh mitra utamanya.

Persiapan

Persiapan yang diresmikan Menteri Desa PDTT ternyata menarik perhatian banyak kabupaten lain. Persiapan minggu lalu yang dipimpin oleh Sekjen Anwar Sanusi, menunjukkan bahwa setiap hari ada saja kebupaten baru yang bergabung, tidak terhitung kabupaten yang bupatinya sedang cuti karena mengikuti pilkada. Oleh karena itu jumlah yang disampaikan diatas ada kemungkinan akan bertambah saat MOU.

Produk unggulan yang akan dikembangkan dalam kerja sama itu sangat bervariasi. Jenis komoditas yang diolah bersama dalam bentuk Prukades semula adalah jagung, yang sangat populer sebagai salah satu komoditas unggulan. Nmaun, kini muncul produk-produk pertanian baru seperti kopi, jambu dan lainnya yang juga menarik minat para pengusaha. Provinsi Lombok Tengah siap memproduksi jagung dan kopi. Sebagai mitra kerjanya terdapat PT Hasper yang bermitra dengan PT HQ Corpora Putra yang akan menjadi mitra pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Kabupaten Buton berhasil menggaet PT Bulog untuk membeli produk pertanian padi dengan sistem organik dalam jumlah besar dan mulai tahun ini siap dengan pembelian pertama pada saat panen nanti.

Kabupaten Kendal di Jawa Tengah mengetengahkan produksi jambu yang melimpah dan PT Fruit-ING adalah perusahaan peminat yang akan mengolah produk itu menjadi produk unggulan dalam berbagai bentuk. Bupati Kendal telah sepakat bahwa produk jambu akan menjadi bagian produk unggulan Prukades yang sudah di tanam rakyat di Kabupaten Kendal.

Kabupaten Sumba mendahului tanda tangan MOU dengan perusahaan bersama Korea Indonesia untuk produksi jagung. Kabupaten Kulon Progo muncul dengan gula semut. Kabupaten Musi Rawas berkemas menawarkan produk unggulan guna mendapatkan mitra kerja perusahaan yang menampung produk unggulan antar desa dan antar kabupaten di daerah tersebut. Suatu proses mengawinkan produsen dan konsumen dalam skala besar agar makin menguntungkan rakyat banyak, mengubah pertanian yang bersifat tradisional atau tanaman antara menjadi tanaman pokok yang menguntungkan petani dan wilayahnya cocok

Di samping untuk tanaman perkebunan seperti jagung, jambu dan lainnya, Tim juga telah mengadakan pembicaraan dengan mencatat kemungkinan kerja sama dalam produk ternak seperti sapi dan kambing.

Produk peternakan

Untuk daerah-daerah sumber sapi, dokumen MOU sedang difinalkan bersama bupati dan mitra di daerah. Salah satu kemungkinannya menyatukan peternakan yang diolah secara tradisional menjadi peternakan skala besar dalam wadah Prukades. Hal ini memberi harapan besar karena pengelolaan dalam sistem yang lebih baik bisa memenuhi kualitas prima dan konsisten dalam jumlah yang besar.

Selain jambu, produk buah-buahan lain juga menjadi bagian pengembangan Prukades antar-desa antar-kabupaten karena ternyata Indonesia menghasilkan berbagai jenis buah-buahan hampir sepanjang tahun dalam wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kalau produk buah-buahan itu dikembangkan dalam Prukades, Indonesia tidak lagi menjadi negara pengimpor tetapi negara pengekpor buah-buahan.

Dalam proses produksi ternak dalam jumlah besar, menyangkut pemilihan bibit, cara memberi makan yang baik dan pemeliharaan kandang serta penanganan sehari-hari yang memerlukan metoda modern dalam arahan peternakan modern. Seluruh proses itu menjadi bagian dari kerja sama antara petani atau peternak tingkat desa dengan perusahaaan yang akan menjadi off taker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar