Rabu, 11 April 2018

Asian Games dan Jiwa Nasionalisme

Asian Games dan Jiwa Nasionalisme
Badiyo  ;  Pemerhati Politik dan Pencinta Olahraga
                                                   KORAN SINDO, 07 April 2018



                                                           
Kurang lima bulan lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. Pesta olahraga bangsa-bangsa se-Asia ini digelar 18 Agustus-2 September 2018. Kompetisi olahraga multievent itu akan digelar di Jakarta dan Palembang. Selain dua kota itu, beberapa tempat juga disiapkan sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung, Banten, dan Jawa Barat. Ini merupakan kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah Asia Games.

Sebelumnya Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV pada 1962. Un tuk menyelenggarakan Asian Games 1962, Presiden Soe karno membangun Stadion Utama Senayan yang kini ber nama Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Sebagai tuan ru mah, saat itu Indonesia bisa dikatakan berhasil, baik sebagai tuan ru mah maupun dalam hal prestasi. Pada Asian Games 1962 Indo nesia bertengger di peringkat kedua di bawah Je pang. Saat itu atlet-atlet Merah Putih meraih 77 medali dengan rincian 21 emas, 26 perak, dan 30 pe runggu.

Sejarah Asian Games

Asian Games berawal dari ajang olahraga di Asia bernama Far Estern Championship Ga mes. Ajang itu diadakan dengan tujuan untuk menunjukkan kesatuan dan kerja sama di antara tiga negara di Asia timur jauh, yaitu Kekaisaran Jepang, Kepulauan Filipina, dan Republik Tiongkok. Far Estern Championship pertama diselenggarakan di Manila, Filipina.

Pada 1934 Tiongkok mengundurkan diri dari ajang tersebut karena ada konflik dengan Kekaisaran Jepang saat itu. Setelah Perang Dunia II berakhir, beberapa negara di Asia memperoleh kemerdekaan, termasuk Indonesia. Negara-negara yang telah merdeka tersebut menginginkan sebuah kompetisi baru di mana unjuk kekuatan tidak dilakukan me lalui kekerasan dan pe pe rang an. Ajang olahraga menjadi salah satu pilihan.

Setiap negara bi sa unjuk kekuatan melalui kompetisi olahraga. Pada saat Olimpiade London, Agustus 1948, perwakilan India Guru Dutt Sondhi meng usulkan kepada para pimpinan kontingen negara-negara Asia untuk menyenggarakan kompetisi olah raga.

Seluruh per wa kilan tersebut setuju dan seba gai lang kah awal akan di bentuk Federasi Atletik Asia. Pada Feb ruari 1949, Federasi Atletik Asia terbentuk dan menggunakan nama Federasi Asian Games. Panitia menyepakati untuk menyelenggarakan Asian Games I di New Delhi, India.

Mereka juga sepakat bah wa Asian Games akan di selenggarakan setiap em pat tahun sekali. Jika melihat sejarahnya, tu juan awal di selenggarakannya Asian Games adalah mengganti atau mengalihkan cara unjuk kekuatan antar negara. Jika sebelumnya unjuk kekuatan di lakukan dengan cara ber pe rang, maka Guru Dutt Sondhi sebagai penggagas mengingin kan unjuk kekuatan dengan cara yang lain, yakni melalui kompetisi ola h raga.

Peperangan bisa dilakukan dengan alasan sepihak dan sering kali tidak adil. Sementara kompetisi olah raga dilakukan secara fair play sesuai aturan yang telah di se pakati bersama. Sebuah ga gasan yang sangat mulia. Karena itu, Asian Games adalah ajang unjuk kekuatan antarnegara melalui kom pe tisi olahraga. Bisa juga dika takan, Asian Games adalah “perang” antarnegara Asia di era modern.

Tak heran jika setiap negara akan mem per siapkan diri se baik-baiknya untuk meng ha dapi pesta olah raga multievent ini. Setiap ne gara ingin menjadi yang terbaik dengan meraup medali sebanyak mungkin. Atlet-atlet yang berjuang di lapangan sejatinya mereka adalah para prajurit yang membela negaranya masing-masing.

Mereka berjuang dengan penuh semangat dan pantang menyerah s ejak babak penyisihan hingga babak berikutnya. Jika bisa sam pai di final dan berhasil menang, maka rasa suka cita ber campur haru menyelimuti wajah-wajah para juara. Tak jarang di antara mereka ada yang sampai meneteskan air mata saat di ku mandangkan lagu kebangsaan dan pengibaran bendera negara masing-masing. Haru ber campur bangga.

Jiwa Nasionalisme

Nasionalisme adalah perasaan cinta yang begitu kuat ter hadap negara dan bangsanya. Nasionalisme akan membuat seseorang merasa memiliki dan bangga akan negara dan bang sanya. Seseorang yang telah me miliki jiwa nasionalisme, dia akan selalu membela negara dan bang sanya, kapan pun dan di mana pun.

Nasionalisme ada lah sebuah sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang menem pat kan kepentingan bangsa dan ne gara di atas ke pentingan pribadi atau ke lom pok. Namun, adakalanya jiwa nasionalisme itu terkikis ka rena berbagai hal salah satunya adalah arus globalisasi. Masuk nya berbagai budaya dan produk asing seiring arus globali sasi berdampak pada memudarnya jiwa nasionalisme terutama pada generasi muda.

Banyak generasi muda Indonesia saat ini lebih tahu dan men cintai budaya asing dari pada budaya-budaya asli Indonesia. Padahal, untuk menjadi bangsa yang maju dan kuat, jiwa nasionalisme harus dimiliki oleh setiap warganya.

Dengan jiwa nasionalisme, setiap warga negara akan merasa cinta dan bangga dengan bangsa dan ne garanya. Begitu sebaliknya, setiap warga negara merasa terusik jika ada bangsa lain yang meremehkan atau bahkan meng hina bangsanya. Inilah jiwa nasionalisme yang harus dimiliki oleh setiap rakyat Indonesia.

Membangkitkan Kembali Jiwa Nasionalisme

Sehari setelah perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73, pesta olahraga terbesar di benua Asia akan di mulai. Ini adalah momentum untuk membangkitkan kem bali jiwa nasionalisme rakyat Indonesia. Semangat patrio tis me para pahlawan saat mem perjuangkan kemerdekaan du lu diharapkan akan menular ke pada para atlet Indonesia yang berlaga.

Perjuangan para pahlawan kemerdekaan dan perjuangan para atlet Asian Games 2018 pada hakikatnya sama. Ber juang demi bangsa dan negara Indonesia. Dengan jiwa na sio nalisme, mereka akan berjuang habishabisan di lapangan. Mereka akan mengerahkan segenap kemampuannya untuk meraih kemenangan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Bukan hanya para atlet, seluruh rakyat Indonesia juga harus memberikan dukungan dan doa bagi perjuangan dan kemenangan kontingen Indonesia. Mari jadikan Asian Games 2018 yang kebetulan berdekatan dengan perayaan ulang tahun kemerdekaan ke-73 RI sebagai momentum un tuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme. Saatnya semua rakyat bersatu padu mendukung perjuangan atlet-atlet Indonesia. Demi berkibarnya merah putih, demi berkuman dang nya lagu kebangsaan Indonesia Raya. ●

2 komentar:

  1. BONUS 10% SETIAP HARI

    Delegasi Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yang menyediakan jasa layanan kepada permulaan akun permainan judi atau taruhan online untuk kamu di perwakilan judi online yg bertaraf International, valid dan terpercaya hanya di http://104.248.148.252/.

    Juga Sebagai Delegasi Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola sudah berkerja sama bersama industri Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh sang presiden Isle of Man buat beroperasi juga sebagai juru taruhan latihan jasmani sedunia.


    https://bolazeus.info/2018/12/31/situs-agen-taruhan-online-deposit-via-pulsa-25rb/
    https://bolazeus.info/2018/12/30/agen-betting-online-deposit-via-pulsa-telkomsel/
    https://bolazeus.info/2018/12/29/situs-agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya/
    https://bolazeus.info/2018/12/28/agen-betting-online-deposit-pulsa-terpercaya-di-asia/


    Ayo daftar sekarang di Zeusbola ---> http://104.248.148.252/

    BalasHapus
  2. Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Sgp

    BalasHapus