Narasi
untuk Kesuksesan Bisnis
Alberto Hanani ; Founder dan Managing Partner BEDA & Company
|
KORAN
SINDO, 15 April 2014
Untuk
memastikan kesuksesan bisnis dari sebuah korporasi besar, pemimpin seringkali
bergantung pada berbagai alat manajerial. Pada era yang semakin kompetitif
ini, para pemimpin dapat menyusun narasi bisnis (business narratives) guna mengarahkan para stakeholders pada kesuksesan bisnis.
Narasi
bisnis sebagai alat manajerial dipandang mampu untuk membantu para pemimpin
korporasi untuk mencapai kinerja yang superior. Narasi bisnis adalah bentuk
tertulis mengenai rangkaian kejadian yang menyediakan konteks di mana bisnis
kita beroperasi. Sebagai alat manajerial yang ampuh, narasi bisnis dilihat
sebagai kunci dari kompetensi pemimpin di abad ke-21. Kunci kepemimpinan
tersebut adalah mengetahui cerita apa yang harus disampaikan dan bagaimana
cerita disampaikan secara efektif.
Dengan kedua kunci tersebut, pemimpin dapat
menciptakan keterkaitan antara strategi dan peran para karyawan. Narasi
bisnis yang efektif membantu menyediakan pemahaman, kepercayaan, dan lebih
penting adalah motivasi para karyawan untuk berkontribusi.
Karakter Narasi Bisnis yang Ampuh
Di
tengah hangatnya topik mengenai narasi bisnis, John Hagel menyampaikan
karakter-karakter dari narasi bisnis yang ampuh dalam menentukan kesuksesan
bisnis sebuah korporasi. Pertama, narasi bisnis merupakan rangkaian kejadian
yang bersifat terbuka, open-ended.
Rangkaian
kejadian yang dimaksudkan narasi bisnis berbeda dengan stories atau cerita. Cerita merupakan rangkaian kejadian yang
memiliki resolusi, memiliki akhir kisah pasti yang menutup dari rangkaian
kejadian. Sebaliknya, narasi bisnis berakhir dengan sebuah kemungkinan tak
terbatas yang mungkin diraih oleh audiens dari narasi bisnis.
Kedua,
narasi bisnis adalah mengenai audiensnya bukan orang ataupun entitas yang
menyampaikan narasi bisnis. Terkait dengan karakter sebelumnya, resolusi
dalam narasi bisnis ditentukan oleh pilihan atau aksi yang akan
dilakukanolehaudiensdari narasi bisnis. Resolusi dari narasi bisnis yang
terbuka ditentukan oleh mereka. Secara fundamental, narasi bisnis mencoba
menjawab tiga pertanyaan berikut. 1) mengapa kita di sini; 2) apa yang harus
kita raih; 3) bagaimana seharusnya kita saling terhubung untuk mencapai hal
tersebut.
Secara
sederhana, pemimpin sering kali cenderung menyusun narasi bisnis yang berupa
awal berdirinya korporasi, tantangan yang dihadapi, hal-hal besar yang pernah
diraih, dan kesempatan-kesempatan besar yang mungkin diraih. Hal-hal tersebut
merupakan kejadian terbuka yang dihadapi korporasi atau perusahaan milik
kita, bukan kesempatan-kesempatan yang mungkin diraih oleh orang-orang di
luar perusahaan.
Narasi
bisnis yang ampuh menyelaraskan kekuatan yang besar di tempat kerja dalam
konteks ekonomi dan masyarakat secara umum. Narasi bisnis meningkatkan
keselarasan dengan hasrat dan kapabilitas yang jauh lebih luas dari sebuah
perusahaan atau korporasi saja. Narasi bisnis juga perlu merumuskan
kesempatan bisnis secara high-level.
Hal tersebut perlu dilakukan guna memberi ruang bagi individu maupun kelompok
kecil untuk secara kreatif menentukan aksi tertentu yang berdampak signifikan
pada kondisi tertentu.
Pada
gilirannya, narasi bisnis yang ampuh dapat menjadi sumber dari motivasi para
karyawan. Di tengah persaingan bisnis yang ketat, narasi bisnis dapat memacu
karyawan untuk berinovasi dalam memanfaatkan kesempatan yang kita
identifikasi dalam narasi bisnis.
Mengambil Pelajaran dari Apple
Salah
satu contoh dari narasi bisnis yang ampuh adalah narasi bisnis yang dipunyai
oleh korporasi teknologi besar, Apple. Narasi bisnis Apple mampu menuntun
Apple hingga menjadi perusahaan dengan kinerja superior seperti saat ini.
Berikut adalah narasi bisnis dari Apple.
Narasi
tersebut juga dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dari rangkaian kejadian
untuk memudahkan pemahaman. Generasi awal komputer datang ke masyarakat
(kejadian 1) dan mengubah cara kita menjalankan institusi di dalam masyarakat
(kejadian 2). Namun, dalam prosesnya, mereka juga memperkuat cengkeraman
sistem sosial pada kita semua sebagai individu, mengubah kita ke nomor yang
akan diproses oleh mainframe sehingga kita dapat lebih mudah dimanipulasi
oleh orang-orang yang menjalankan komputer (kejadian 3).
Sekarang,
kita memiliki generasi baru dari komputer dan teknologi yang saling
berhubungan (kejadian 4) yang memberi kita untuk pertama kalinya dengan alat
yang secara individual dapat kita gunakan untuk membebaskan diri dari kendala
dan tekanan di dalam sistem sosial dan yang memungkinkan kita untuk
mengekspresikan individualitas kita yang unik dan mencapai lebih banyak
potensi dalam diri kita (kejadian 5). Tapi, hal ini tidak diberikan, kita
masing-masing perlu untuk ”berpikir berbeda”- akankah Anda ”berpikir
berbeda”? (kemungkinan kejadian 6 hingga tak terbatas).
Sekarang,
saya mungkin salah, tetapi bagi saya ini adalah satu kesatuan peristiwa
relevan yang berbicara kepada kita semua. Melalui narasi bisnis di atas,
Apple berhasil menyampaikan esensi penting mengenai konteks di mana bisnis
Apple beroperasi. Contoh tersebut memiliki karakter narasi bisnis yang ampuh.
Narasi bisnis tersebut berhasil menyatukan stakeholder Apple untuk bersatu
dan mengejar kesempatan bisnis yang digambarkan secara baik dalam kejadian
empat dan lima.
Pilihan
atau aksi yang dapat menjadi resolusi yang kuat dari narasi bisnis Apple
digambarkan secara efektif oleh kejadian enam. Resolusi terbuka dalam contoh
Apple melahirkan slogan yang khas di dalam korporasi tersebut. ”Berpikir berbeda (thing
different)” menjadi slogan yang menjadi pusat motivasi yang kuat bagi
korporasi sebesar Apple.
Narasi
bisnis yang ampuh muncul dari aksi yang luas dan berkelanjutan dari sebuah
perusahaan untuk secara konsisten bertindak selaras dengan narasi bisnisnya.
Oleh karena itu, narasi bisnis memerlukan pemahaman yang mendalam, komitmen,
dan kerja sama dari seluruh pemimpin puncak perusahaan. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar