Di balik kesuksesan Nabi Muhammad,
ada Siti Khodijah. Bill Clinton sangat besar pengaruhnya di Amerika
Serikat (AS) karena ada Hillary Clinton. Kejayaan Presiden Soeharto tak
lepas dari jasa-jasa Siti Hartinah (Ibu Tien). Chelsea menjadi juara Liga
Champions juga berkat dokter Eva Carnerio. Begitu seterusnya. Singkatnya,
di balik kesuksesan seorang laki-laki terdapat peran serta kaum perempuan.
Kendati demikian, Nabi Adam
keluar dari surga juga karena Siti Hawa. Mark Anthony lupa mengurus
Republik Romawi hingga dibunuh karena sibuk memuja Cleopatra. Bill
Clinton 'hancur' karena skandal dengan Monica Lewensky. Ken Arok tumbang
karena Ken Dedes. Dan, masih banyak contoh lain, betapa perempuan
merupakan sumber penghancur laki-laki.
Seperti itulah keunikan
perempuan. Di balik kelembutan fisik dan perangainya, seorang perempuan
memiliki power yang sangat besar. Dalam pada itu, terdapat pepatah,
"Sebodoh-bodohnya wanita dapat menundukkan sepandai-pandainya
pria." Sepintas kata-kata ini mengusik benak kita, namun setelah
dipikir secara seksama, kita akan mengiyakan. Bagaimanapun pesona dan
kecantikan perempuan lebih mudah menjatuhkan keimanan seorang laki-laki.
Berakar dari sinilah
keberadaan seorang perempuan meski bisa menjaga diri. Sebagaimana dalam
hadits Nabi yang telah tersebut di atas, setidaknya ada dua poin pokok
seorang wanita sehingga bisa menjadi sebaik-baik perhiasan dunia.
Pertama, shalat sebagai
representasi ketakwaan kepada Allah sebagai Tuhannya. Kedua, ketaatan
kepada suami sebagai bentuk kesalihan terhadap sesama.
Dalam praktik menjalankan
kesalihan kepada Tuhan, Al-Qur'an dan hadits dilengkapi dengan ijma' dan
qiyas telah jelas menetapkan perkara yang baik dan buruk. Dengan
menjalankan segala perintah Allah, termasuk melakukan hal-hal yang
disunahkannya adalah sebagai representasi dari ketakwaan kepada Allah.
Ada banyak hal yang diperintahkan Allah melalui agama Islam yang mulia.
Di antara perintah yang ada adalah rukun Islam yang lima (membaca dua
kalimah syahadad, shalat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu dalam
perjalanannya).
Di samping itu juga
meninggalkan segala yang dilarangnya. Dalam pada itu, banyak hal yang
meski ditinggalkan oleh seorang perempuan. Beberapa dosa yang dilakukan
perempuan adalah, zina, ghibah
(menggunjing), membunuh dan lain sebagainya.
Terkait dengan perintah dan
larangan sebagai bentuk ta'abud kepada Allah tentunya sangat jelas dan
mudah untuk dinilai. Namun begitu, terkait dengan kehidupan bersama,
sebagai hamba Allah, seorang perempuan memiliki tanggung jawab yang juga
besar. Terlebih, perempuan dilahirkan di dunia memiliki fungsi yang
sangat kompleks. Selain sebagai istri dari suami, seorang perempuan juga
memiliki tanggung jawab sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya. Dalam
wilayah kemasyarakatan, seorang perempuan juga menjadi anggota masyarakat
yang sah. Nah, di sinilah keberadaan perempuan penuh dengan ujian-ujian.
Erat kaitannya dengan hadits
di atas, bahwa perempuan meski taat kepada suami, Rasulullah juga pernah
berpesan kepada putri tercintanya, Fathimah Az-Zahra. Suatu ketika
Rasulullah berwasiat kepadanya tentang 10 hal, di antaranya (1) keutamaan
yang paling utama adalah keridlaan suami, (2) saat perempuan 'melayani'
suami selama sehari-semalam dengan rasa senang serta ikhlas, Allah
memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah, (3)
saat perempuan tersenyum di hadapan suami, Allah akan memandangnya dengan
pandangan penuh kasih. (4) Ketika perempuan membentangkan alas tidur
untuk suami dengan rasa senang hati, Allah mengampuni dosa-dosanya yang
telah lalu dan yang akan datang, (5) Perempuan yang meminyaki kepala
suami dan menyisirnya, Allah membebaskan baginya dari siksa neraka serta
dapat melintasi shirathal-mustaqim
dengan selamat.
(6) Allah akan melebur kejelekan kepada perempuan yang
membuat tepung (makanan) untuk suami dan anak-anaknya, (7) menjauhkan
tujuh tabir pemisah karena berkeringat ketika menumbuk tepung.
(8) Saat perempuan menyisir
rambut anaknya, maka dicatat seperti memberi makan seribu orang yang
kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang, (9) saat
perempuan menahan kebutuhan tetangganya, Allah menahannya dari minum
telaga kautsar pada hari kiamat, (10) saat perempuan mengandung dan
melahirkan, maka Allah memberikan pahala yang luar biasa besarnya.
Sepuluh pesan Nabi ini jika
diejawantahkan bukan sekedar menyayangi suami dan anak-anaknya. Apa saja
yang diwasiatkan Nabi memiliki dampak positif yang luar biasa. Dengan
adanya kerdidlaan suami, maka suami akan menjadi sosok yang tangguh dan
bisa menjadi orang yang bisa mendakwahkan ajaran agama dengan baik. Tata
kelola kenegaraan juga dapat dijalankan dengan baik.
Dengan memberikan pendidikan
kepada putra-putrinya, sama halnya seorang perempuan berusaha mencetak
para generasi muda yang siap melanjutkan perjuangan generasi tuanya.
Perjuangan membela negara, agama, suku, dan lain sebagainya masih harus
terus ditegakkan. Tanpa adanya didikan sejak dini, tentu tidak mungkin
akan mendapatkan hasil yang maksimal. Terlebih periode anak adalah
periode emas (golden age).
Berangkat dari sinilah
keberadaan perempuan bukan sekedar dituntut shalihah di hadapan Tuhan,
melainkan juga terhadap sesama, terutama dalam pembentukan keluarga yang
"baiti jannati". Wallahu
a'lam. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar