|
KOMPAS, 28 April 2013
Apakah
pertanyaan di atas membuat Lani dan Kevin harus menghentikan relasi
persaudaraan yang sudah mereka jalin? Karena pola relasi yang selama ini mereka
jalin terkait dengan peran Lani sebagai penasihat dan Kevin, adik bungsu Lani,
sebagai orang yang selalu harus dinasihati oleh Lani dalam menjalani hidup.
Sebenarnya
yang selama ini terjadi Lani baru memberikan Kevin nasihat bila Kevin
membutuhkannya dan bila Lani berpikir bahwa nasihatnya sangat diperlukan oleh
Kevin. Maka terjalinlah relasi berlanjut yang berbentuk: memberi nasihat serta
memberi nasihat lagi dan seterusnya.
Sebenarnya
tidak ada salahnya bila seseorang memberi nasihat seperti contoh berikut, ”Ini
adalah hal yang saya pikirkan... atau dari pengalamanku selama ini, cara itu
sangat berhasil bagi diriku”, walaupun tetap sampai sejauh itu pendapat kita
tersebut. Kita kenali sebagai pendapat yang mungkin cocok untuk kita, tetapi
tidak untuk orang lain. Ketahuilah bahwa saat memberi nasihat, kita sebenarnya
memulai berperan sebagai orang yang posisinya di atas orang yang kita nasihati.
Namun,
bila secara faktual ternyata nasihat kita tidak dipatuhi, kita merasa sakit
hati dan marah. Padahal, ketidakpatuhan tersebut dapat kita nilai sebagai
indikator bahwa sebetulnya nasihat kita kurang pas bagi diri orang yang kita
nasihati.
Jadi,
walaupun Lani dan Kevin adalah saudara kandung yang erat hubungannya dan tahu
betul karakter kehidupan Kevin, tidak berarti nasihat Lani selalu cocok untuk
kehidupan Kevin. Kevin seyogianya mendapat kesempatan untuk melakukan evaluasi
pribadi terhadap nasihat yang diberikan Lani dan seyogianya pula Lani hanya
boleh menasihati Kevin bila benar-benar Kevin meminta nasihat Lani.
Seperti,
misalnya: ”Ya, untuk saya mencari
psikoterapis yang mampu menolong kita dalam mengarungi kehidupan kita sangat
efektif bagi saya sehingga saya punya terapis pribadi. Tetapi saya juga tahu
bahwa tidak semua orang seperti saya, mungkin kamu akan lebih merasa nyaman
bila mencari jalan keluar sendiri. Bagaimana menurut dirimu, Kevin?”
Dengan
cara tersebut, nasihat diberikan secara lebih strategik, tetapi juga cara yang
matang untuk memulai pendekatan yang terkait dengan upaya membuka rentang
”keterpisahan” yang mengarah pada terjaganya jarak emosi yang matang antara
kakak dan adik yang sudah dewasa. Peluang terciptanya relasi sejajar antara
kakak dan adik pun menjadi peluang yang diwarnai kebebasan bagi perkembangan
personal (personal growth).
Hal
yang lebih jauh lagi adalah kemungkinan bertumbuhnya pemahaman diri
masing-masing pada diri Lani dan Kevin sebagai orang lain yang memiliki
kemampuan menjadi seorang yang memiliki keahliannya terbaik bagi penyelesaian
problema kehidupan pribadi masing- masing. Tugas Lani memang tetap
memperlihatkan kepeduliannya terhadap kehidupan Kevin pribadi, sebagai adik
kandungnya, sementara Lani mulai menghentikan diri untuk selalu berada dalam
peran membantu memecahkan masalah pribadi Kevin melalui nasihat-nasihatnya.
Untuk
itu, Lani bisa mengatakan kepada Kevin hal seperti berikut ini: ”Saya tahu bahwa saat ini saya tidak banyak
menolong dirimu, tetapi saya hanya mau mendengarkan keluhanmu dan kondisimu
serta membuatmu yakin bahwa saya adalah kakak yang akan tetap peduli terhadap
dirimu karena bagaimanapun kamu adalah adik kandung saya.”
Mungkin
saja sebagai upaya untuk mempererat hubungan persaudaraan dengan
Kevin, Lani pada suatu saat mengundang Kevin untuk makan malam bersama
suami dan anak-anak Lani. Dengan demikian, Lani mundur selangkah untuk membuat
Kevin lebih berupaya keras berusaha menyelesaikan kesulitan-kesulitan dalam
kehidupannya tanpa harus menolak Kevin secara emosional. Lani menghentikan cara
lama dalam membantu Kevin, tetapi tetap mengekspresikan dukungan dan minat saat
Kevin menghadapi kesulitan.
Mempertahankan
Kedekatan
Mempertahankan
kedekatan relasi emosi dalam perubahan dinamika interaksi memang tidak mudah,
bisa saja Kevin marah dan menjauhkan diri dari Lani, demikian pula halnya
dengan Lani. Hal ini disebabkan oleh ketidakyakinan masing-masing akan posisi
barunya, baik pada pihak Kevin maupun Lani yang mengakibatkan rasa cemas bagi
kedua belah pihak. Karena tadinya antara Lani dan Kevin cukup lama menduduki
posisi yang bertentangan, Kevin sebagai orang yang lemah sementara Lani orang
yang kuat di hadapan Kevin.
Untuk
itu, bila suatu saat Kevin mulai menghubungi Lani untuk mengungkap
kesulitannya, hendaknya mendengar baik-baik keluhan Kevin, untuk kemudian Lani
pun, mengungkapkan kesulitannya di tempat kerjanya yang membuat dirinya pada
saat ini pun terpuruk. Dalam kesempatan ini, kedua kakak beradik tersebut
mencoba berbagai kesulitan yang akhirnya menciptakan relasi interaktif yang
sejajar, artinya keduanya dalam posisi lemah, mulai bersama mencoba saling
berbahu mengatasi problem bersama.
Cara
tersebut akan melerai kemarahan akibat perubahan dinamika interaktif yang
sedang berjalan.
Keduanya pun mendapat kesempatan untuk meningkatkan peran
sebagai orang yang paling ahli dalam menyelesaikan problem kehidupan mereka
masing-masing dengan tetap menjalin relasi emosional yang hangat dan penuh
kasih. Bagaimana dengan keadaan dinamika interaktif Anda dengan saudara
sekandung Anda? ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar