Ada 35
bab di buku Young On Top New
Edition yang saya tulis. Seringkali di setiap seminar, workshop,
training, saya diminta untuk memberikan intisari dari apa yang saya
tulis.
Sungguh tidak mudah, kenapa? Karena selama 2,5 tahun saya menulis buku
tersebut dan dibutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menulis
pengembangan dari buku tersebut. Kata per kata saya coba rangkai
sedemikian rupa sehingga para pembaca bisa mengerti setiap pesan yang
ingin saya sampaikan di buku tersebut.
Meringkas atau menyebutkan intisari dari buku yang saya tulis itu akan
menghilangkan esensi dari setiap kata dan pesan yang ingin saya share
kepada seluruh pembaca. Di setiap kesempatan saya berbagi, baik di
program mingguan Young On Top
di Metro TV maupun di rangkaian
Young On Top Campus Roadshow dan Young
On Top National Conference, ada tiga hal yang saya secara konsisten
saya sampaikan: passion, dream big,
dan great attitude.
Ya, tiga hal inilah yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang ingin
sukses; bukan sukses yang didapat secara instan dan hilangnya pun instan,
melainkan sukses yang berproses dan tidak pudar. Passion adalah sesuatu yang kita cintai, bukan sesuatu yang
kita inginkan. Bukan tujuan. Bukan juga sesuatu yang kita sudah mahir. Passion sudah ada di dalam diri
kita sendiri.
Tanyakan ke diri sendiri, “Apa yang saya suka?” dan jawablah dengan
jujur. Mengetahui apa passion kita itu penting karena passion adalah
faktor ‘X’ yang akan membuat kita terus maju, terus berusaha, meski semua
orang bilang hal itu susah atau bahkan tidak mungkin. Dream big. Kenapa penting?
Karena kita enggak akan ke mana-mana kalau kita enggak tahu kita mau ke
mana. Mimpi itu kan gratis.
Apakah Anda yang bermimpi ingin menjadi seorang direktur akan harus
membayar ke pemerintah lebih tinggi dibandingkan mereka yang bermimpi
untuk menjadi seorang manajer? Enggak kan? Nah, kalau bisa bermimpi
tinggi, kenapa mesti bermimpi kecil? Rugi dong. Hidup hanya satu kali,
cobalah untuk meng-explore diri Anda semaksimal mungkin. Release all your
potentials, achieve great things! Kesuksesan orangorang besar di dunia
ini bisa tercapai karena pada awal mereka berani, mau, dan berani
bermimpi besar.
Nah, yang terakhir dan merupakan hal yang sangat penting, namun sering
dilupakan banyak orang adalah memiliki attitudeyang baik. Saya masih
ingat betul ketika saya meminta sekitar 50 orang sukses yang saya kenal
untuk menyumbangkan quotes
untuk buku Young On Top, Pak Soetikno Soedardjo, pemilik MRA Group,
langsung memberikan quote ini: “Sikap
yang baik adalah faktor kunci keberhasilan bagi semua orang”.
Sejujurnya, waktu itu saya sempat sedikit kecewa ketika mendapatkan
quotes yang sangat singkat ini. Kenapa? Karena orang-orang lain yang saya
mintakan quotes membutuhkan waktu sekitar satu minggu atau bahkan ada
yang sampai satu bulan untuk kembali ke saya dengan sebuah quote. Mereka
merasa harus memberikan quote terbaiknya karena akan dicetak di dalam
sebuah buku. Quote-nya pun panjang.
Rata-rata sekitar 2-3 kalimat. Tidak ada quote yang sependek 10 kata
seperti yang diberikan Pak Soetikno. Saya sempat berpikir, “Hmm, kok Pak Tikno (nama
panggilannya) ngasih quote-nya cuma begini?” Tapi, sejalannya dengan
waktu, sejak buku Young On Top terbit, menjadi Best Seller, dan hingga
detik ini, saya merasa bahwa quote dari Pak Tikno itu sangat tepat. Quote
ini sering saya share ke publik.
Saya benar-benar percaya dan merasa bahwa sikap yang baik itu diperlukan
oleh semua orang yang ingin sukses. Semakin banyak orang sukses yang saya
kenal sepanjang empat tahun terakhir ini, semakin saya melihat dengan
kepala sendiri, betapa sikap yang baik itulah yang menjadi kunci
keberhasilan mereka, selain tentunya karena mereka melakukan apa yang
mereka cintai dan tidak takut bermimpi besar.
Ketika saya datang ke sebuah seminar tertutup yang mendatangkan seorang
pembicara, Sir Richard Branson, pemilik Virgin Group yang memiliki
sekitar 350 perusahaan, saya juga melihat betapa attitude- lah yang juga
ikut berperan penting dalam kesuksesan yang diraihnya. Sir Richard masuk
ke dalam ruangan dengan penuh senyum, memakai baju batik, dan duduk
dengan postur tubuh yang memperlihatkan kerendahan hatinya.
Selama berbicara pun, dia tidak pernah sekalipun menyombongkan dirinya.
Dalam penuturan katanya selama 1,5 jam, dia seringkali mengungkapkan
bahwa kesuksesan yang dimiliki Virgin Group bukanlah karena dia seorang,
tapi karena seluruh karyawannya. Sulit untuk saya menjelaskan di dalam
tulisan ini satu per satu apa yang dikatakannya sehingga saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa dia seorang pengusaha yang memiliki attitude yang baik.
Di lain kesempatan, saya juga datang ke seminar yang menghadirkan
beberapa pembicara yang merupakan para pebisnis dan CEO sukses dari Tanah
Air. Salah satu pembicaranya adalah Pak Hary Tanoesoedibjo. Satu hal yang
paling saya ingat adalah ketika seseorang bertanya, “Pak, di dalam
merekrut karyawan, apa yang paling Bapak cari dari karyawan tersebut?”
Jawaban dari Pak Hary, “Dua hal.
Pertama, integritas. Kedua, attitude yang baik. Saya tidak perlu orang
yang pintar, saya perlu orang yang memiliki attitude yang baik.” Saya
masih ingat betul apa yang saya katakan dalam hati kala itu, “Wow, saya
juga sering bilang gitu (Saya enggak butuh orang yang pintar, saya butuh
orang yang punya attitude yang baik).” Mungkin Anda bertanya, “Attitude
yang baik itu yang bagaimana?”
Banyak. Saya enggak mungkin jelaskan satu per satu. Banyak yang mungkin
sudah Anda tahu, dan mungkin banyak yang telah Anda lupakan. Di antaranya
memiliki integritas, open minded,
respect terhadap orang lain, go
for extra mile, menghargai team
work, selalu mau belajar, enggak pelit ketika berbagi (ilmu, tenaga,
waktu, uang, ide, dan lain-lain), tidak pantang menyerah, selalu berusaha
semaksimal mungkin, rendah hati, dan seterusnya.
Apakah Anda selalu, tanpa pernah lupa sekalipun, bilang “terima kasih”
kepada satpam yang membukakan pintu Anda ketika Anda masuk ke dalam mal?
Atau ketika pelayan di restoran menaruhkan minuman yang Anda pesan? Atau,
ketika pembantu di rumah menaruh masakan di meja untuk Anda santap
sekeluarga? Apakah Anda selalu minta maaf ketika Anda tahu Anda telah
berbuat salah?
Baik apakah Anda telah berbuat salah kepada supir, pembantu, office boy, dan tim Anda di
kantor? Apakah Anda selalu bilang kata “tolong” ketika Anda sedang
membutuhkan pertolongan, atau ketika Anda sedang memerintahkan suatu hal
kepada tim Anda di kantor, supir, dan pembantu Anda di rumah? Yang saya
mau tekankan di sini adalah attitude yang baik itu semuanya ihwal yang
sudah kita sama-sama ketahui bersama.
Percaya deh, di dalam hati, kita tahu kok bagaimana untuk menjadi orang
yang memiliki sikap yang baik. Pertanyaannya: Apakah Anda merasa untuk
menjadi seseorang yang memiliki sikap yang baik itu penting atau tidak?
Selama Anda tidak merasa itu penting, Anda tidak akan berusaha. Anda akan
melupakan hal itu. Anda tidak akan pernah menjadi orang yang memiliki
sikap yang baik.
Kalau ini yang terjadi, jangan heran kalau Anda masih belum sukses. Atau,
mungkin Anda pernah sukses dan sekarang Anda sedang berada di bawah.
Kalau bisa menjadi orang yang memiliki attitude yang baik, kenapa milih untuk
tidak? See you ON TOP! ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar