Senin, 21 Januari 2013

Pos Daya dan Kesejahteraan Jabar


Pos Daya dan Kesejahteraan Jabar
Haryono Suyono ;  Mantan Menko Kesra dan Taskin
SUARA KARYA, 21 Januari 2013



Setelah berhasil mengembangkan posdaya di Jawa Barat bagian Selatan seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, Karawang dan kabupaten lainnya, IPB Bogor memperluas wilayah kuliah kerja nyata (KKN) tematik posdaya ke kabupaten/kota lain. Begitu juga UPI Bandung, setelah berhasil mengirim puluhan ribu mahasiswa KKN tematik posdaya ke beberapa kabupaten, KKN diperluas ke Cirebon, Sumedang dan Tasikmalaya.
Kedua perguruan tinggi (PT) raksasa yang mengkoordinasikan perluasan jangkauan KKN tematik posdaya ke beberapa perguruan tinggi dengan wilayah makin tersebar, memperkuat basis pengembangan pelaksanaan pemberdayaan keluarga untuk menyukseskan pengembangan ekonomi biru sebagai implementasi Inpres Nomor 3 Tahun 2010. Itu, dalam menyelesaikan target millenium development goals (MDGs) melalui partisipasi masyarakat secara mandiri.
Beberapa PT di wilayah yang sepintas nampak kecil, ternyata mampu melakukan KKN tematik posdaya dengan sangat baik dan mendapat perhatian sangat tinggi dari masyarakat. Pemerintah kabupaten/kota juga menaruh perhatian dan menyambut kegiatan itu. Karena, para mahasiswa dan dosen pendamping lapangan dengan efektif mendampingi aparat SKPD setempat menyelesaikan tugas dari pemerintah dengan lebih mulus.
Kemudian, keluarga muda di desa mendapat pencerahan para mahasiswa tekun berbaur dengan rakyat. Dan, melalui dialog dengan bahasa yang kadang sulit dimengerti tetapi karena mahasiswa mau mendengar, akhirnya menjadikan kehadiran mahasiswa KKN tematik posdaya makin disukai.
Tidak jarang PT yang terjun dalam KKN tematik posdaya dengan tanggung jawab yang tinggi itu menghasilkan inovasi yang luar biasa dalam mengantar dan mendampingi rakyat menggalakkan gerakan pemberdayaan keluarga dan masyarakat secara mandiri (Gemari). Kegiatan PT itu marak dengan gagasan-gagasan lapangan yang cemerlang dan dengan mudah dilaksanakan oleh rakyat sederhana yang sebelumnya tidak terbayangkan. Keluarga di desa yang kaya bahan baku dan kearifan lokal memperoleh pendampingan mengubah "sampah" menjadi "berkah", menjadikan sumber lokal yang melimpah menjadi sesuatu yang berharga dan menguntungkan.
Inovasi praktis dan sederhana yang dibawa KKN itu mempercepat upaya pengentasan kemiskinan sekaligus menyelesaikan target-target MDGs. Karena dilakukan secara spontan melalui partisipasi masyarakat yang tinggi, itu menjamin kelestarian tanpa menunggu proyek pemerintah.
Tidak jarang pengalaman dan keberhasilan sebuah perguruan tinggi merang-sang PT lain untuk ikut serta dan menggabungkan kegiatan KKN mahasiswa yang selama ini menganut berbagai tema. Mereka memutuskan berubah dengan menganut satu tema besar ikut menyelesaikan target-target MDGs dengan prioritas utamanya pada pengentasan kemiskinan dan delapan sasaran MDGs lain secara lengkap. Pilihan paket dunia ini sangat menyederhanakan pilihan indikator, karena seluruh sasaran MDGs telah memiliki pedoman baku tentang indikator bagi setiap sasaran yang target dunianya juga telah disepakati oleh para pemimpin dunia.
Selama 2013, dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat Jawa Barat khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya, serta dalam rangka mengembangkan ekonomi biru (blue economy) yang secara teoritis jauh lebih menjanjikan dibandingkan dengan ekonomi hijau (green economy), posdaya yang telah atau akan dibentuk difungsikan. Yaitu, selain sebagai forum silaturahmi juga ditingkatkan menjadi forum penggerak partisipasi masyarakat, mendorong dan mengembangkan budaya entrepreneur yang menciptakan inovasi berbasis kearifan dan ketersediaan bahan baku lokal.
Dengan kemudahan dan murahnya sumber bahan baku lokal, yang kadang dapat diperoleh tanpa imbalan modal, diharapkan partisipasi masyarakat akan meningkat dan menjadi partisipasi atau inclusion secara total. Kelebihan lain dari upanya pengembangan blue economy adalah bahwa bahan baku lokal mengharuskan tidak ada yang tersisa atau zerro waste dari segala upaya pembangunan.
Dalam kebijakan itu, bersama Koordinator KKN tematik Posdaya Jawa Barat Dr Ir Pudji Mulyono, MSi. dari IPB diharapkan selama 2013 kegiatan posdaya dikonsentrasikan pada pengisian secara tehnis materi-materi pengembangan ekonomi biru yang mengharuskan adanya partisipasi masyarakat yang kuat. Itu, tanpa satupun yang boleh menjadi penonton, atau complete participation, menggunakan kearifan lokal. Sehingga, secara natural dapat diikuti siklus bahan baku yang setiap kali sisanya menjadi bahan masukan untuk proses berikutnya. Dan, adanya kesejahteraan yang lebih merata, serta keberhasilannya dapat dinikmati oleh sebanyak-banyak keluarga di daerahnya.
Proses inclusion semacam ini yang dimulai dari partisipasi peserta keluarga miskin, proses penggunaan bahan baku dan kearifan lokal serta kenikmatan yang dapat dirasakan oleh sebanyak-banyaknya keluarga yang ada di Jawa Barat akan menjadi tujuan dan arahan yang sangat signifikan untuk pengembangan ekonomi biru melalui posdaya untuk mendukung pengembangan keluarga sejahtera yang makin merata.
Oleh karena itu, sejak minggu lalu diajak serta Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jurusan Penyuluhan Perikanan di Cikaret Bogor untuk menyiapkan diri agar bisa memberi masukan kepada upaya pengembangan ekonomi biru. Dilakukan dengan memberikan pendampingan dan pelatihan teknis ke daerah-daerah kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat.
Ketrampilan budidaya dan pengolahan ikan yang akan menjadi bahan penyuluhan perikanan bagi STP dalam gerakan bhakti sosial itu akan menjadi masukan pertama untuk ribuan posdaya yang ada di Jawa Barat maupun daerah lainnya. Usaha ini memungkinkan peningkatan kemandirian bagi banyak keluarga miskin untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan, sehingga tidak ada yang menganggur dan tidak ikut serta dalam proses pembangunan ekonomi biru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar