Minggu, 19 Mei 2013

Perdamaian Great Lake Afrika

Perdamaian Great Lake Afrika
Ban Ki-moon ;  Sekjen PBB
Jim Yong Kim ;  Presiden Bank Dunia
REPUBLIKA, 18 Mei 2013

Saat ini kawasan Great Lake Afrika memiliki kesempatan untuk mencapai sesuatu yang dapat menghindarkan penduduknya dari perang yang menjemukan selama beberapa dekade. Hal tersebut dapat menghentikan konflik, meningkatkan kepercayaan dan perdagangan antarnegara, mendidik jutaan anak-anak yang putus sekolah, memberdayakan perempuan, dan membuka peluang ekonomi yang akan membantu negara-negara tersebut untuk menempuh jalan menuju kemakmuran, tata pemerintahan yang baik, dan stabilitas yang berkelanjutan.

beberapa hari ke depan, kami akan mengunjungi Republik Demokratik Kongo (RDK), Rwanda, dan Uganda untuk bertemu dengan pemimpin-pemimpin di kawasan tersebut dan mengumumkan berbagai komitmen khusus untuk mem- percepat pertumbuhan dan mengonsolidasikan perdamaian. Kunjungan bersama yang juga perdana ini diprakarsai oleh kesepakatan baru, yakni `Kerangka Kerja Perdamaian, Keamanan, dan Kerja Sama'  bagi RDK dan kawasan sekitarnya.

Pakta ini merupakan hasil dari upaya terpadu antara Perserikatan Bangsa-Bangsa, Konferensi Internasional untuk kawasan Great Lakes (the International Conference on the Great Lakes Region), Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (Southern African Development Community), serta Uni Afrika. Pakta ini menyadari bahwa untuk mengakhiri lingkaran konflik dan bencana di RDK bagian timur, diperlukan pendekatan baru. 

Mengelola krisis dan menangani daerah pascakonflik tidaklah cukup. Kita harus mengatasi penyebab konflik yang paling dasar. Sesuai dengan yang telah ditandatangani oleh 11 negara, kesepakatan tersebut mengharuskan adanya tindakan dari pemimpin-pemimpin daerah, dengan dukungan dari komunitas internasional untuk menangani tantangan keamanan dan pertumbuhan bersama. Dan, karena janji yang terucap haruslah ditepati, kesepakatan ini juga mencakup mekanisme pemantauan yang ketat untuk meyakinkan bahwa tolok ukur yang ada akan dicapai.

Kami percaya pendekatan baru yang menyeluruh ini memberikan RDK dan daerah Great Lakes kesempatan yang terbaik bagi perdamaian dan pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun mendatang. Hanya saja, framework of hope ini, julukan yang diberikan oleh Mary Robinson, utusan khusus PBB untuk kawasan Great Lakes, membutuhkan kerja keras.

Yang mengejutkan, 70 persen dari penduduk RDK hidup dengan penghasilan 1,25 dolar AS per hari. Lebih dari 7 juta anak-anak --sepertiga dari mereka yang seharusnya bersekolah-- tidak memiliki akses pendidikan. Sebanyak 2,4 juta anak-anak menderita kekurang an gizi akut. Malaria, kolera, dan campak menja- di ancaman besar karena akses kesehatan, air dan kebersihan yang tidak memadai. Jalan-jalan masih berantakan dan lis trik merupakan hal yang langka juga mahal. Komoditas dasar harus diimpor. Sebanyak 6,3 juta penduduk membutuh- kan bantuan pangan.

Pelecehan seksual terus berlansung dengan tingkat yang mengerikan di seluruh negara, dan sering digunakan sebagai senjata perang bagi kelompok bersenjata yang beroperasi di timur. Kurangnya lapangan pekerjaan membuka lahan bagi kriminalitas. Lebih dari tiga juta penduduk Kongo telah melarikan diri dari rumah mereka demi keselamatan, termasuk 2,6 juta pengungsi internal dan 450 ribu pengungsi di negara-negara tetangga.

Para pemimpin di kawasan Great Lakes akan menjadi kunci penggerak perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan ekonomi. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, dan seluruh komunitas internasional harus mendukung mereka. Kami berjanji bahwa kedua organisasi akan bekerja sama dengan erat menggunakan cara-cara baru dan lebih rinci agar implementasi aspek politik dan keamanan dari framework tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang penting bagi kedamaian dan stabilitas yang berkelanjutan.

Dengan memulai kembali aktivitas ekonomi dan meningkatkan mata pencaharian di kawasan perbatasan dan perdagangan lintas batas, kita bisa terus membangun kepercayaan dan memperbaiki kesejahteraan, pendapatan, dan kesempatan. Langkah tersebut juga diiringi upaya meningkatkan ketergantungan ekonomi, dengan memberantas korupsi, dan dengan memastikan bahwa semua sumber daya alam dikelola bagi manfaat bersama.

Rwanda dan Uganda telah menunjukkan bahwa memungkinkan untuk dapat pulih dari konfl ik dan maju menuju Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). Kita sekarang ini sedang melihat setelah batas waktu Tujuan Pembangunan Millenium 2015 dan menuju agenda pembangunan berkelanjutan baru yang akan meng akhiri kemiskinan yang ekstrem. Banyak negara Afrika sedang mengambil langkah ke depan yang dinamis. Penduduk RDK layak mendapat kesempatan penuh untuk kemajuan. 

Kesepakatan damai harus memberikan hasil yang damai pula. Kami berutang kepada penduduk kawasan Great Lakes untuk membantu visi yang sejak lama mereka miliki: akhir dari konflik, anak-anak yang bersekolah, rasa hormat terhadap hak-hak perempuan, akses terhadap kesehatan dan energi yang berkelanjutan, dan pendapatan serta kesempatan bagi semua. Itulah mengapa kami melakukan kunjungan ini. Kami melihat harapan pada penduduk kawasan Great Lakes, dan kami bertekad untuk membantu dalam setiap langkah mereka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar