|
MEDIA INDONESIA, 29 Mei 2013
PEMERINTAH
merancang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 dengan mengusung tema Memantapkan
perekonomian nasional untuk peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan.
Penetapan RKP ini selanjutnya disampaikan ke DPR sebagai acuan penyusunan APBN
2014.
Tahun 2014 merupakan tahun terakhir
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014) dan akhir masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diharapkan dapat
menuntaskan capaian dan sasaran pembangunan jangka menengah. Karena itu, tahun
depan adalah tahun strategis dan menentukan. Seberapa jauhkah pemerintah telah
mampu menyelesaikan target yang telah ditetapkan dalam hal penanggulangan
kemiskinan?
Dewasa ini pencapaian sasaran
pembangunan kesejahteraan rakyat menunjukkan tren kemajuan cukup berarti. Hal
ini ditunjukkan dari capai an pengurangan pengangguran hingga 6,14% pada akhir
2012. Ini ditunjukkan dengan pasar tenaga kerja yang mengalami kemajuan berarti
dari tahun ke tahun dengan indikator penting dalam pasar tenaga kerja, yaitu
meningkatnya rasio kesempatan kerja terhadap angkatan kerja, meningkatnya
struktur pekerja di sektor formal, dan menurunnya tenaga kerja sektor informal
serta perkembangan upah dan produktivitas yang membaik.
Sementara itu, persentase angka
kemiskinan nasional telah diturunkan menjadi 11,66% pada November 2012. Namun,
jika dilihat lebih jauh, penurunan tingkat kemiskinan tersebut mengalami
pelambatan dalam tiga tahun terakhir. Selama tiga tahun terakhir, setiap tahun,
penurunan kemiskinan tak lebih dari 1 juta penduduk miskin yang terangkat dari
kategori miskin. Salah satu penyebabnya adalah rentannya penduduk miskin
terhadap kondisi ekonomi nasional ataupun ekonomi global.
Selain itu, berbagai program
penanggulangan kemiskinan pemerintah yang telah dilaksanakan dalam bentuk empat
kelompok program (klaster) dirasakan masih belum optimal.
Faktor eksternal
Upaya-upaya penanggulangan
kemiskinan akan diperkuat melalui strategi pengembangan kehidupan yang
berkelanjutan bagi penduduk miskin dan peningkatan koordinasi yang sifatnya
lintas sektor. Terdapat 16 provinsi di Indonesia yang masih dalam posisi di
atas rata-rata kemiskinan nasional, sedangkan 17 provinsi lainnya sudah dalam
posisi di bawah rata-rata kemiskinan Indonesia. Ratarata Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia 2012 adalah 72,77.
Beberapa tantangan yang paling
nyata adalah ketidakpastian dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global,
perubahan iklim dan bencana alam, kecenderungan meningkatnya harga komoditas
dan energi dunia, serta opsi penaikan harga BBM dan program kompensasi. Kondisi
eksternal inilah yang mengharuskan pemerintah untuk segera memantapkan
perekonomian nasional guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan,
meliputi kesehatan, pendidikan, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan
kemiskinan.
Menurut saya, pada 2014 akan
mengemuka beberapa isu strategis nasional. Pertama, upaya mengejar target
pembangunan yang belum tercapai dalam RPJMN 2010-2014. Kedua, mempercepat
pelaksa naan direktif presiden. Ketiga, munculnya isu terkini yang perlu dimuat
dalam RKP 2014.
Target pembangunan RPJMN 2010-2014
diperlukan kerja keras dan cerdas antara lain peningkatan kesejahteraan
masyarakat daerah tertinggal, terdepan, dan pascakonflik serta memperbaiki tata
kelola dan reformasi di lingkungan pemerintahan yang masih terkendala.
Isu strategis berdasarkan direktif
presiden merupakan isu strategis nasional yang bersifat quick wins (unggulan
dan jangka pendek), antara lain: (1) pencapaian surplus 10 juta ton beras dan
peningkatan produksi jagung, kedelai, dan gula, (2) konektivitas untuk menjamin
tumbuhnya pusat-pusat perdagangan dan industri, (3) penurunan angka kematian
ibu dan bayi, (4) peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI), (5)
peningkatan pelayanan sanitasi dan air bersih dan pembangunan pengungsian
bencana, serta (6) percepatan pembangunan minimum
essential force atau yang terkait dengan sistem pertahanan negara.
Beberapa isu terkini yang menjadi
penting adalah penanganan banjir, pemenuhan amanat UU No 40/2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN), mengatasi permasalahan perburuhan dalam negeri,
dan menjaga stabilitas politik menjelang Pemilu 2014.
Implementasi kebijakan
Bagaimanapun perekonomian nasional
2013 dan 2014 merupakan tahun-tahun penting dan menentukan bagi Indonesia yang
perlu dijaga momentumnya. Lagi pula, 2013 dan 2014 merupakan tahun politik yang
patut dipertimbangkan konstelasi politik nasional dalam melaksanakan kebijakan.
Jika ada kebijakan pengurangan
subsidi BBM (penaikan harga BBM) yang berdampak terhadap inflasi, perlu
dipertimbangkan kebijakan kompensasi berupa penguatan dan perluasan
programprogram perlindungan sosial. Ada empat program penanggulangan kemiskinan
yang diperkuat 2014, yakni program beras untuk keluarga miskin (Raskin) sebesar
Rp23,1 triliun.
Beasiswa Siswa Miskin (BSM) Rp9,2 triliun, Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Rp14,9 triliun, dan Program Keluarga Harapan (PKH) Rp4,1
triliun.
Alokasi beras akan ditingkatkan
menjadi 20 kilogram (kg) dari sebelumnya hanya 15 kg/ rumah tangga/bulan dengan
tetap membayar Rp1.600 per kg. Untuk itu, pemda dapat mempercepat penyaluran
beras di wilayahnya dan menyediakan dana penyaluran Raskin dari titik
distribusi ke titik bagi.
Untuk BSM, jumlah siswa yang
mendapat subsidi akan menjadi 15,43 juta dengan unit cost yang meningkat di seluruh jenjang--SD, SMP, SMA--dari
Rp450 ribu-Rp1 juta.
Untuk PNPM, pemerintah akan
mengalokasikan dana ke seluruh kecamatan yang sudah terdata pada 2013, yaitu
sebesar 6.752 kecamatan. Namun, penambahan cakupan penerima harus dengan
melihat tingkat kemiskinannya. Setiap kecamatan akan mendapatkan Rp3 miliar.
Adapun untuk penerima PKH menjadi 3,2 juta rumah tangga dengan unit cost
sebesar RP1,8 juta/rumah tangga/tahun. Sebelumnya, jaminan kesejahteraan sosial
dalam bentuk PKH ini diberikan hanya kepada 2,4 juta rumah tangga sebesar
Rp1,3juta/ rumah tangga/tahun.
Untuk implementasinya, pemerintah pusat ataupun pedaerah harus fokus pada
penajaman target dan bersinergi dalam percepatan penanggulangan kemiskinan.
Bila perencanaan sudah disusun secara komprehensif dan matang serta sinergis
dengan perencanaan anggaran yang tepat dan baik, tinggal implementasi rencana
kerja yang disusun, seperti kata penulis dari Amerika, H Stanley Judd, A good plan is like a road map. It shows the final destination and usually
the best way to get there. Sebuah rencana yang baik seperti peta jalan. Ia
menunjukkan tempat tujuan kita dan jalan terbaik menuju ke sana. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar