Senin, 17 September 2012

Penjualan Mobil Agustus 2012

Penjualan Mobil Agustus 2012
Cyrillus Harinowo Hadiwerdoyo ;  Pengamat Ekonomi
SINDO, 17 September 2012


Agustus 2012 lalu merupakan bulan di mana akhir Ramadan berlangsung. Di Agustus ada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang dilanjutkan dengan Hari Raya Lebaran.
Dengan ditambah cuti bersama dan liburan lainnya, jadilah Agustus 2012 sebagai bulan yang dipenuhi hari libur sehingga hari kerjanya terbatas. Dalam keadaan seperti itu,para produsen mobil serta-merta berpikir, penjualan mobil pada Agustus 2012 akan terjun bebas. Sebagian memprediksi, penjualan mobil di bulan tersebut akan turun lebih dari 40%. Realitas ternyata berkata lain. Selama Agustus ternyata penjualan mobil lebih dari 77.000 unit sehingga jika dibandingkan dengan Juli dengan penjualan mobil mencapai 102.000 unit,penurunan hanya sekitar 25%.

Bahkan jika dibandingkan Agustus 2011 malah naik 5,2%. Sementara kita mengetahui pada Agustus 2011,jumlah hari kerjanya jauh lebih banyak karena Lebaran masih berada di September 2011. Dengan perkembangan tersebut, maka penjualan mobil selama delapan bulan pertama 2012, yaitu dari Januari hingga Agustus 2012, telah mencapai sekitar 715.000 unit. Ini berarti jika diharapkan tercapainya penjualan mobil 1 juta unit,maka kekurangannya sebanyak 285.000 unit, diharapkan tercapai selama empat bulan terakhir 2012.

Dengan melihat perkembangan sampai Agustus 2012, maka potensi penjualan mobil di Indonesia memang menjadi semakin kuat. Bulan Agustus dengan jumlah hari kerja (menurut salah seorang produsen mobil) sebanyak 11 hari,masih memperoleh kinerja penjualan yang melampaui harapan. Sementara itu pada bulanbulan berikutnya akan terjadi akselerasi penjualan kembali karena ada Indonesia International Motor Showyang biasanya menjadi ”obat perangsang” penjualan mobil.

Selanjutnya di Desember, penjualan mobil umumnya juga meningkat.Dengan melihat perkembangan itu, penjualan mobil rata-rata per bulan di akhir 2012 ini sangat dimungkinkan mencapai lebih dari 100.000 unit. Jika ini terjadi, jumlah penjualan mobil dalam setahun akan melampaui ”target” sebanyak 1 juta atau bahkan mungkin mencapai 1,1 juta unit.Saya bahkan tidak akan terkejut jika penjualan tersebut akan melampaui 1,1 juta unit. Di tengah krisis perekonomian global dewasa ini, bagaimana hal tersebut mungkin terjadi di Indonesia ?

Krisis perekonomian global memang berimbas pada perekonomian Indonesia. Jika kita lihat struktur produk domestik bruto secara nominal (berdasarkan harga yang berlaku) pada kuartal II/2012 lalu, kita akan melihat kontribusi net export, sudah mulai mengalami defisit. Ini berarti, sektor perdagangan internasional tidak lagi menyumbang positif dalam perekonomian Indonesia tetapi bahkan menguranginya. Namun seperti kita ketahui, ternyata PDB kuartal II 2012 lalu tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya,yaitu dari 6,3% menjadi 6,4%. Perkembangan ini terjadi karena menguatnya perekonomian domestik terutama konsumsi masyarakat dan investasi dunia usaha.

Peningkatan konsumsi secara nominal (karena kalau melihat kontribusinya dalam PDB, persentase konsumsi dalam PDB justru menurun) terjadi karena efek yang setiap kali selalu saya sampaikan dalam media ini, yaitu terlampauinya PDB per kapita sebesar USD3.000.Sebagaimana berapa kali saya ulas, terlampauinya titik tersebut menghasilkan suatu ”gelombang permintaan baru” yang berasal dari berbagai sektor seperti automotif, produk-produk rumah tangga seperti lemari es, televisi, AC, kompor gas dan juga pemanas air, sektor pariwisata dan transportasi, sektor keuangan, serta masih banyak lagi.

Hipotesis ini, yang berkembang di China di awal 2000 lalu, sangatlah mirip dengan fenomena bangkitnya kelas menengah Indonesia. Jika tahun 2003 yang lalu jumlah kelas menengah kita mencapai 81 juta orang,tahun 2010 jumlah tersebut meningkat menjadi 131 juta orang. Sementara jumlah orang kaya yang pendapatannya di atas kelas menengah telah mencapai 30 juta orang di tahun 2010 dan diperkirakan meningkat sekitar 6 juta orang setiap tahunnya.

Dengan profil demografi seperti itu, menjadi sangat jelaslah faktor penyebab kebangkitan industri automotif kita.Itulah sebabnya pada saat akhir tahun lalu Frost and Sullivan, kantor konsultan automotif, menyatakan bahwa penjualan mobil sangatlah tidak mungkin mencapai 1 juta unit di tahun 2012 (highly unlikely) dan mematok prediksi mereka di angka sekitar 940.000 unit, saya tetap ngotot memprediksi penjualan mobil di 2012 akan mencapai antara 1,05-1,1 juta unit. Saya juga mengatakan, saya tidak akan terkejut jika jumlahnya lebih tinggi lagi.

Pendapat ini saya kemukakan di Koran SINDO sebelum tutup tahun 2011 lalu. Hipotesis titik USD3.000 per kapita sebagai tahun pembalik (tipping point) yang telah menyebabkan Korea mengalami pertumbuhan sangat tinggi selama 11 tahun, juga akan membuat Indonesia harus bersiap dengan penjualan mobil sebanyak 2 juta unit di 2016 atau 2017. Ini berarti dari sisi produsen perlu menyiapkan kapasitas yang memadai jika mereka tidak ingin tergerus pangsa pasarnya. Demikian juga pabrikan komponen yang juga harus menyiapkan diri untuk lonjakan permintaan.

Dua bulan lalu saya mengunjungi pabrik komponen metal untuk mobil di kawasan industri M-2000. Saat itu pabrik pertama sudah semakin mendekati kapasitas penuh. Sementara itu pabrik kedua baru saja selesai dibangun dan tinggal menunggu pengoperasiannya. Sementara itu pabrik ketiga mulai disiapkan lahannya. Saya yakin hal ini juga terjadi pada pabrikan lainnya. Dengan melihat perkembangan tersebut, saya tidak heran jika beberapa hari lalu Kementerian Perindustrian menyatakan VW akan masuk ke Indonesia tahun depan dengan membangun pabrik yang kapasitasnya 50.000 unit per tahun.

Saya justru heran mengapa Ford belum juga membangun pabrik sedangkan penjualan mereka tahun 2011 lalu sudah mencapai 16.000 unit (dan meningkat 92% dalam setahun), melampaui General Motors yang pabriknya sudah akan diperluas menjadi berkapasitas 40.000 unit. Rasanya membesarkan hati melihat perkembangan yang terjadi ini, lebih karena ini terjadi di bumi kita,Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar