Pengembangan
Riset
Achmad Adhitya ; Peneliti di Royal Netherlands Institute of Sea
Research (NIOZ)
|
REPUBLIKA,
26 September 2012
Pada 4 April 2012, saya memiliki kesempatan untuk memberikan
presentasi tentang kelautan di depan Pangeran William Alexander saat
kunjungannya ke Royal Netherlands
Institute of Sea Research (NIOZ) di Belanda. Walaupun presentasi
berlangsung dengan singkat, ada nuansa haru di dalamnya. Nuansa haru tersebut
muncul karena seorang anggota Kerajaan Belanda menaruh perhatian sangat dalam
terhadap perkembangan riset di negaranya.
Riset tidak boleh dimaknai terpisah dengan beragam aspek lain
dalam konteks perkembangan kemajuan sebuah bangsa. Riset justru haruslah
menjadi tulang punggung pembangunan sebuah bangsa. Negara maju, seperti Amerika
Serikat, Jepang, dan Jerman, pada 2008 adalah tiga negara yang memiliki paten
tertinggi di dunia. Hasilnya?
Empat tahun kemudian, ketiga negara ini adalah
negara-negara yang menjadi motor dan mendominasi produk-produk berteknologi
tinggi yang dimanfaatkan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Memahami Makna
Ada beberapa makna penting dari pengembangan riset di sebuah
negara. Pertama, riset adalah cara paling intensif untuk mengembangkan produk-produk
dengan mutu yang berkualitas. Seorang peneliti dituntut untuk bisa menciptakan
produk dengan kualitas lebih baik dari produk yang berkembang sekarang.
Dengan adanya riset, akan ada perbaikan di kualitas barang, baik
dari sisi material, kegunaan, maupun jangkauan produk yang digunakan. Produk
yang lebih baik inilah akan menjadi barang yang kompetitif ketika dijual di
pasar konsumen. Kemudian, penjualan produk yang kompetitif jelas akan mampu
mendongkrak ekonomi.
Bayangkan, negara dengan kemampuan riset yang canggih tentu akan mampu
mendongkrak pendapatan ekonomi dari sebuah bangsa. Kemampuan riset yang baik
dari suatu bangsa akan mampu mendongkrak beragam industri strategis dan secara
otomatis akan mampu menyerap tenaga kerja dari sebuah bangsa.
Kedua, riset adalah salah satu cara paling efektif dari
pemaksimalan penggunaan sumber daya alam yang ada di suatu bangsa. Bisa kita
bayangkan jika negara seperti Indonesia memiliki sumber daya alam yang begitu
melimpah namun tidak didukung oleh kemampuan riset yang baik, maka kita mungkin
hanya memanfaatkan setengah atau bahkan sepertiga dari potensi sumber daya alam
kita.
Dengan didukung riset yang baik maka kita bisa mengoptimalkan
kemampuan bangsa kita mengelola sumber daya alamnya sendiri. Bukankah akan
menimbulkan sebuah kebanggaan buat kita sebagai masyarakat ketika potensi
sumber daya alam kita, mampu dikelola sendiri oleh putra-putri bangsa sendiri?
Kebanggaan itu akan menjadi sebuah identitas buat bangsa kita, mendongkrak rasa
percaya diri, dan yang lebih penting menyejajarkan bangsa kita di antara
bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Permasalahan riset tidak boleh hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tapi memang harus didukung oleh banyak elemen lain yang ada di
sebuah bangsa. Riset juga menjadi perhatian dari industri untuk mendapatkan
produk dengan kualitas lebih baik dan ongkos produksi yang lebih terjangkau.
Riset juga menja di perhatian dari dunia kampus dan institusi pendidikan karena
riset yang baik, akan menciptakan peneliti dengan kualitas dunia sehingga mampu
meningkatkan mutu pendidikan kita di dunia internasional.
Riset juga harus menjadi perhatian dari masyarakat karena riset
akan mampu menciptakan produk dengan kualitas bersaing dan harga yang terjang
kau untuk masyarakat umum. Sebab, produk buatan dalam negeri dengan
memanfaatkan sumber daya alam Indonesia akan jauh menekan ongkos produksi.
Untuk singkatnya, riset bukan hanya urusan peneliti di banyak laboratorium.
Riset adalah isu nasional sebuah bangsa!
Titik Awal
Riset sekali lagi memang tidak bisa berdiri sendiri. Riset harus
didukung berbarengan dengan manajemen yang baik, infrastruktur yang memadai,
dan distribusi produk yang efisien. Poinnya
adalah diperlukan adanya rantai yang cukup panjang untuk menerjemahkan riset
menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi sampai di masyarakat sehingga
menjadi produk yang kompetitif.
Lalu, dari mana kita harus memulai pengembangan riset Indonesia?
Prof Dr BJ Habibie pernah mengatakan bahwa salah satu kekayaan terbesar bangsa
Indonesia adalah di sumber daya manusianya. Dengan kualitas sumber daya manusia
yang unggul dan terampil, kita bisa memulai membangun dunia riset di Indonesia.
Sumber daya manusia yang unggul inilah kemudian akan membuat
jaringannya sendiri dengan para periset dari negara lain. Jaringan inilah akan
membuka peluang untuk mendorong pengembangan riset di Indonesia. Bisa
dibayangkan jika seorang peneliti di Indonesia didorong, diberikan kesempatan,
dan terus diperkuat komunikasinya dengan beragam lembaga riset atau industri
internasional maka akan terbuka kesempatan untuk membuat kerja sama dari luar
ke dalam negeri.
Jika dibuat sistem birokrasi dan administrasi yang efisien dari
kerja sama penelitian dalam dan luar negeri ini maka lambat laun kita bisa
membangun sebuah kultur riset di Indonesia dengan dunia internasional. Tentu
bukan hal mudah. Mungkin akan sulit, tapi kita tidak punya pilihan lain. Kita harus bangun riset di Indonesia saat
ini juga. Tak ada pilihan lain! ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar