Pak
Muslim Kasim, Ayo Maju (1)
Pinto Janir ; Budayawan
|
HALUAN,
06 Agustus 2014
Penyakit pikiran yang sering
menghambat kita untuk berbuat dan bertindak itu bernama “penyakit usia”.
Banyak orang yang merasa terlalu muda dan terlalu tua untuk melakukan
sesuatu. Dan ini adalah penyakit yang disumpahi oleh waktu! Demi waktu Tuhan
Allah bersumpah, bahwa sesungguhnya manusia berada dalam keadaan merugi.
Manusia mana yang merugi
itu? Pertama manusia yang membiarkan hidupnya percuma. Manusia yang membiarkan
hidupnya jauh dari ketaqwaan. Manusia yang membiarkan hidupnya tak melakukan
apa-apa bagi kebaikan selama hidup di dunia.
Untuk berbuat baik dan melakukan
perbuatan kebaikan untuk umat, tak tergantung oleh usia. Selagi nyawa di kandung
badan, kewajiban kita adalah selalu berupaya untuk berbuat baik di atas
dunia. Jangan terpaku dengan usia. Jangan merasa terlalu muda untuk
melakukan sesuatu atau sebaliknya; terlalu tua untuk menjadi dan melakukan
sesuatu!
Soal usia tak lebih adalah
kesepakatan antara bumi dan matahari. Karena kesepakatan itu ada siang dan
ada malam.Karena kesepakatan itu ada kalender penandaan hari yang menjadi
hitungan dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari
ke minggu, dari minggu ke bulan, dari bulan ke tahun, dari tahun ke tahun
berikutnya. Begitulah seterusnya.
Kalau dipikir-pikir benar,
waktu atau pun usia itu ternyata relatif adanya. Guliran waktu di akhirat jauh
berbeda dengan guliran waktu di dunia. Diriwiyatkan hadist bahwa ukuran
waktu dunia dengan waktu akhirat adalah satu hari berbanding seribu tahun.
Maksudnya, 1 hari hitungan akhirat sebanding dengan seribu tahun hitungan
dunia. Bila diumpamakan, jika usia manusia digenapkan hingga 100 tahun, maka
usia manusia sebanding dengan 1,5 jam waktu akhirat. Adalah sangat benar bila
kita sering mendengar bahwa hidup di dunia adalah sangat singkat sekali; ya
hanya 1,5 jam saja.
Dalam hidup 1,5 jam ini,
haruskah kita biarkan waktu terbuang percuma? Usia nabi Adam mencapai 930
tahun, sementara usia nabi Muhammad hingga 63 tahun. Dan banyak hadist meriwayatkan,
bahwa penghuni surga rata-rata berusia seperti 33 tahun dan itu abadi karena
yanga ada hanya ruang, sementara waktu membeku. Ia kekal. Di akhirat, yang
ada adalah ruang saja. Yang ada hanyalah ganjaran dan balasan. Yang buruk
diganjar di neraka, yang banyak pahala dibalas Tuhan dengan surga.
Usia bukanlah halangan. Kita
jangan pernah merasa terlalu muda atau terlalu tua untuk melakukan atau
menjadi sesuatu untuk kebaikan kita dan umat. Untuk apa berusia 20 tahun,
40 tahun, 50 tahun, 60 tahun atau selanjutnya bila tak pernah melakukan
sesuatu kebaikan di atas dunia? Untuk apa usia, bila matinya percuma?
Yang muda jangan merasa
memandang sebelah mata dengan yang lebih tua. Begitu juga sebaliknya, yang
tua juga jangan merasa menyelepekan anak muda. Dan sesungguhnya, tua atau
muda itu relatif adanya. Jujur saja, saya bukan insan yang memandang
seseorang berdasarkan usianya. Saya memandang seseorang karena perbuatannya,
atau prestasi-prestasinya. Coba kita lihat, betapa banyak tokoh-tokoh yang
mengubah dan berbuat serta menjadi pemimpin di atas dunia yang tak berpatok
pada usia.
Colonel Sanders, misalnya.
Pendiri jaringan restoran Kentucky Fried Chicken ini pernah menjalani banyak
pekerjaan. Pada 1905 atau saat berusia 15 tahun, pria bernama lengkap Harland
David Sanders ini masuk angkatan darat Amerika Serikat sebagai juru rawat
kuda. Lepas dari dinas militer, ia berganti-ganti karir antara lain nakhoda
kapal uap, penjaja klaim asuransi, pemadam kebakaran dan petani. Pada usia
49 Sanders menemukan resep rahasia ayam goreng yang kemudian mengantarnya
meraih sukses. Lantaran menjadi pengusaha dan filantropi, ia diberi gelar
kehormatan “Colonel” oleh Gubernur Kentucky, Ruby Laffoon.
Lalu ada Laura Ingalls
Wilder. Wilder menulis buku perdananya yang sangat terkenal, Little House on
the Prairie, pada 1935 atau saat ia berusia 65 tahun. Taikichiro Mori
Pengusaha real estate
nomor wahid di Jepang ini mulai berbisnis saat berusia 55 tahun. Sebelumnya,
Mori bekerja sebagai peneliti dan pengajar ilmu ekonomi di Hitotsubashi University.
Setelah mendirikan perusahaan properti Mori
Building Company, ia bisa meraih gelar orang terkaya dunia versi Forbes
pada 1991 dengan nilai aset US$ 13 miliar.
Ronald Reagan, Reagan
merupakan satu di antara Presiden Amerika Serikat yang memiliki latar
belakang karir yang unik. Sebelum terpilih memimpin Amerika pada 1981 atau
saat berumur 70 tahun, ia menjalani beragam pekerjaan antara lain penyiar
radio, aktor serta juru bicara untuk perusahaan raksasa, General Electric.
Abhay Charanaravinda Bhaktivedanta
Swami Prabhupada. 5 Pendiri gerakan spiritual Hare Krishna ini berganti
karir pada usia 69 tahun. Sebelum mendirikan International Society for Krishna Consciousness pada 1965 di New
York, ia bekerja sebagai ahli kimia dan penulis bahasa sanskrit di Kalkuta
Inda. Ia merantau ke New York hanya bermodal duit US$ 50, sepasang simbal
(alat musik dari kuningan berbentuk piringan) dan motivasi kuat.
Lalu Aisha Moheildin .
Setelah bertahun-tahun bekerja keras, wanita 70 tahun Aljazair ini akhirnya
berhasil tidak hanya membuat dirinya melepaskan diri dari buta huruf tetapi
turut menyumbang lima mushaf Alquran yang ia tulis sendiri. Banyak benar
tokoh-tokoh berusia di atas 7o tahun yang berprestasi dan menjadi pemimpin
dunia. Sebut saja, Nelson Mandela, Qadafi, dan lainnya. Bahkan seorang Jusuf
Kalla kembali terpilih menjadi Wapres di saat usianya menjelang 73 tahun. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar