Harapan Ekonomi
Indonesia pada Pemimpin Baru
Ikhsan Harahap ;
Tinggal di Jakarta Selatan
|
OKEZONENEWS,
12 Agustus 2014
Proses
pemilihan Presiden RI sudah memasuki babak–babak akhir. KPU pusat telah
mengetuk palu yang menandai kemenangan pada kubu Capres Jokowi–JK. Memang,
putusan KPU masih bisa dianulir oleh MK, namun terlepas dari siapa yang akan
menjadi Presiden RI selanjutnya, yang
jelas Presiden ke tujuh nanti akan memiliki segudang tugas yang tidak bisa
ditunda. Salah satu tugas itu berada dari sektor perekonomian.
Perekonomian
merupakan pilar penting yang menentukan kemajuan suatu negara. Bahkan para
pakar pembangunan meyakini bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang perekonomiannya
stabil, dan untuk menguasai dunia hal pertama yang harus dilakukan adalah
dengan cara menguasai sektor perekonomian. Ungkapan ini sangat benar adanya.
Kita bisa melihat negara China yang kini menjadi penguasa, bahkan mengalahkan
Amerika Serikat karena kekuatan ekonominya. Ekonomi China terkenal stabil,
barang-barangnya murah, dan produknya sudah menjangkau seluruh dunia. Saat
ini, hampir seluruh negara mengimpor barang dari China. Akibat majunya
perekonomiannya, China didaulat menjadi negara dengan devisa terbesar di
dunia. China pun kini mulai mengungguli Amerika Serikat yang terkenal sebagai
negara adikuasa.
Seperti
halnya China, Indonesia juga memerlukan perekonomian yang kuat untuk bisa
bersaing dari negara-negara lain di tengah arus globalisasi yang semakin
tidak terbendung. Saat ini dari sektor ekonomi, Indonesia masih kalah jauh
dari China dan Amerika, bahkan dari negara-negara tetangga sekalipun seperti
Malaysia dan Singapura.
Indonesia
dikenal memiliki sumber daya yang melimpah serta jumlah penduduk yang banyak.
Tenaga kerja asal Indonesia pun dikenal oleh seluruh dunia karena
kerajinannya dan juga harganya yang murah, bahkan penduduk Indonesia dinilai
sangat konsumtif. Oleh karena itu, banyak negara yang membidik Indonesia
sebagai pasar untuk memajukan perekonomian negaranya. Sungguh situasi yang
miris, di satu sisi penduduk Indonesia berkontribusi untuk meningkatkan
perekonomian negara lain, namun di sisi lain rakyat Indonesia juga melemahkan
perekonomian nasional dengan terus mengkonsumsi produk luar.
Untuk
dapat menjawab tantangan besar tersebut, tentu saja dibutuhkan seorang yang
berkompeten dan ahli siasat di bidang ekonomi. Sebagai negara republik yang
dipimpin oleh seorang Presiden, maka Presiden memiliki tanggung jawab untuk mendongkrak
perekonomian Indonesia agar tidak terpuruk di tengah gempuran asing yang
terus mengalir deras.
Adanya
Pergantian kursi pimpinan tertinggi negara yang akan dilaksanakan pada bulan
Oktober mendatang menandakan sudah banyaknya tugas yang menanti Presiden
berikutnya. Tidak akan ada waktu bersantai bagi pemimpin terpilih untuk
merayakan kemenangannya karena rakyat Indonesia harus segara bebas dari
penjajahan ekonomi negara lain.
Presiden
terpilih harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di Indonesia untuk
meningkatkan perekonomian nengara. Salah satu caranya adalah dengan
menggiatkan program-program di UKM. Mengapa harus UKM? UKM adalah salah satu
sektor industri yang sedikit bahkan sama sekali tidak terkena dampak krisis
global yang melanda dunia beberapa tahun silam. Hal ini membuktikan bahwa UKM
dapat diperhitungkan dalam meningkatkan daya saing pasar dan stabilisasi
sistem ekonomi.
Dalam
hal pembangunan ekonomi di Indonesia, UKM digambarkan sebagai sektor yang
punya peranan penting karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan
rendah dan hidup dalam kegiatan usaha
kecil dalam sektor tradisional dan modern. Peranan UKM menjadi bagian
perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian
dan Koperasi dan UKM. Sangat disayangkan bahwa campur tangan pemerintah belum
maksimal dalam mendukung usaha ini. Dalam kenyataannya pemerintah lebih
memperhatikan pengusaha besar hampir di semua sektor.
Melalui
pemerintahan yang baru, diharapkan pemerintah mau memberi perhatian berlebih
bagi sektor UKM sehingga pembangunan ekonomi di Indonesia menjadi lebih cepat
dan mampu bersaing dengan negara lain. Dengan begitu, proyeksi ahli ekonomi
yang menyebutkan Indonesia mampu menjadi negara raksasa ekonomi pada tahun
2030 akan terbukti. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar