Antisipasi
Sisi Gelap Ekonomi Politik Media Sosial
Didik J Rachbini ; Ekonom
|
DETIKNEWS, 30 November
2016
Di dalam ilmu ekonomi politik ada teori yang bisa memotret sisi
gelap media sosial dalam rangka antisipasi dampak negatifnya. Teori itu
adalah Tragedy of the Common Theory (TCT). Jika suatu barang publik atau
ruang publik di konsumsi atau dipakai secara berlebihan karena banyak yang
masuk ke dalamnya, maka barang publik tersebut cepat atau lambat akan rusak.
Ruang publik atau barang publik akan menghadapi bencana karena
tidak ada aturan dalam memakainya, tidak ada regulasi, dan ada partisipasi
berlebihan semaunya. Misalnya lapangan rumput hanya seluas lapangan bola
dipakai sebagai padang gembala berlebihan, maka padang rumput tersebut akan
rusak. Perairan laut Jawa sekarang sudah rusak karena eksploitasi berlebihan
tanpa aturan main yang menjamin kesinambungannya.
Banyak ruang publik menghadapi kehancuran karena karena kita
tidak mengantisipasinya dengan arsitektur norma dan aturan kolektif bersama.
Sama persis dengan ruang publik sekarang yang dijejali sosial media akan
menyebabkan kerusakan tatanan sosial, yang sudah lama mengharmoniskan
kehidupan manusia.
Revolusi teknologi komunikasi membawa dampak sangat luas
terhadap kehidupan manusia, kehidupan individu, sosial maupun bernegara.
Tantangan sosial yang dulu dibatasi oleh norma-norma, pakem dan aturan
sekarang dapat dengan mudah diterobos dan diintervensi oleh teknologi
komunikasi ini dengan muatan-muatan baru, yang memperkuat maupun yang
melemahkan, yang sesuai maupun yang bertentangan, serta yang memperbaiki
maupun yang merusak.
Yang menjadi masalah adalah muatan-muatan yang bertentangan dan
merusak yang ada di dalam sistem teknologi komunikasi tersebut kemudian
secara masif ke dalam tatanan sosial masyarakat. Resistensi yang hebat juga
akan muncul ke permukaan sehingga akan menimbulkan gejolak sosial, yang tidak
terbayangkan sebelumnya.
Saya dapat mengatakan bahwa satu sisi dari media sosial adalah
bencana. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi yang cepat tidak bisa
dibiarkan melenggang tanpa norma, aturan main dan regulasi yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan dan kapasitas masyarakat dalam menerima kehadiran media
sosial tersebut. Jika kita bersama diam dan tidak mampu menciptakan
arsitektur aturan main bersama, maka bencana tragedy of the common akan
terjadi cepat atau lambat.
Media sosial yang bebas bisa meretas norma dan lembaga yang
sudah hidup ratusan atau bahkan ribuan tahun. Dengan ruang publik yang
terbuka, maka bangunan norma-norma itu hancur. Proses kehancuran norma-norma
tadi tidak tiba-tiba tapi berproses sangat lama dan menghasilkan pertentangan
kemanusiaan yang dahsyat. Jadi proses yang terjadi sekarang adalah satu sisi
dari media sosial yang menghancurkan bersamaan dengan sisi positif
teknologisnya.
Jadi dengan memotret sistem yang berjalan dengan perubahan ruang
publik yang terbuka dengan satu teori ekonomi politik jernih dan sederhana,
maka kita sebenarnya sudah mungerti masalahnya dan bisa mengantisipasi
bagaimana cara mengatasinya. Tragedy of the common bisa merupakan bencana
sebagai produk dari media sosial yang liar tanpa kendali.
Tatanan sosial di ruang publik yang bagus dan harmoni akan rusak
dan hancur lebur ketika banyak sekali yang masuk memanfaatkannya tanpa
aturan, tanpa norma, tanpa regulasi. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar