Revolusi
Mental Polri
Kristanto Yoga Darmawan ; Pascasarjana
Program Studi Kajian Ilmu Kepolisian UI
|
MEDIA INDONESIA, 23 Mei 2015
PEMERINTAHAN Jokowi-JK telah
membuat visi, misi, dan slogan baru dalam konteks sistem politik Indonesia,
dengan mencetuskan visi trisaksi, yaitu misi Nawa Cita dan slogan revolusi
mental, yang harus dijabarkan oleh setiap kementerian, lembaga, dan instansi
pemerintahan, termasuk Polri. Sebagai organisasi yang berada dalam struktur
pemerintahan, Polri dituntut untuk melakukan revolusi mental dalam setiap
pelaksanaan tugas pokok Polri, baik dalam penegakan hukum, pemeliharaan
kamtibmas, perlindungan, pengayoman, maupun pelayanan masyarakat.
Fokus revolusi mental Polri
telah ditegaskan oleh Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti, pada karakter, jati
diri, perilaku, moralitas, mentalitas, dan kepribadian anggota Polri yang
didasari kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual,
dan kecerdasan sosial.
Polri harus mampu mengubah mindset dan culture set organisasi secara cepat sehingga akan mampu
menggerakkan revolusi mental dalam setiap kesatuan Polri, baik di tingkat
mabes, polda, polres, polsek, maupun Babinkamtibmas. Paradigma polisi sipil
dan community policing harus mampu
dijadikan modal untuk melakukan revolusi mental Polri yang nyata, kongret,
dan riil dalam tugas pokok Polri.
Penegakan hukum
Dalam proses penegakan hukum,
Polri harus mampu menjabarkan revolusi mental dalam setiap proses
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang terjadi di tengah masyarakat.
Polri harus mampu mengubah watak dan karakter penyidik menjadi humanis,
protagonis, transparan, akuntabel, dan menghormati HAM. Penyidik Polri harus
memperlakukan tersangka, saksi, dan korban secara manusiawi sehingga akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Proses penegakan hukum harus
menghilangkan slogan “tumpul ke atas dan tajam ke bawah”. Artinya, penegakan
hukum yang dilakukan Polri harus mampu menciptakan keadilan sosial,
menciptakan kepastian hukum, dan keharmonisan masyarakat. Polri harus mampu
menghilangkan stigma di tengah masyarakat bahwa penegakan hukum Polri mahal,
lama, lambat, tertutup, dan penuh rekayasa. Revolusi mental Polri harus mampu
menjadi pegangan setiap penyidik Polri dalam menangani setiap kasus hukum di
tengah masyarakat.
Melalui revolusi mental, penegak
hukum Polri harus mampu menyelenggarakan penegakan hukum yang adil, jujur,
dan tepercaya. Penggalian nilai-nilai kearifan lokal, hukum adat, dan pranata
sosial masyarakat perlu diberdayakan untuk menangani berbagai tindak pidana
ringan (tipiring) berdasarkan prinsip restorative
justice dan alternative dispute
resolutions sehingga kejadian Nenek Asyani dan Mbok Minah tidak akan
mencuat ke permukaan dan menjadi kontroversi publik yang merugikan Polri.
Harkamtibmas
Dalam memelihara kamtibmas,
Polri harus mampu menerapkan revolusi mental dalam setiap anggota Polri yang
bertugas menjaga kamtibmas di tengah masyarakat, khususnya Babinkamtibmas.
Polri harus mampu hadir di tengah masyarakat untuk menciptakan keamanan, kenyamanan,
dan ketenangan dalam setiap aktivitas kehidupan masyarakat. Apabila
masyarakat telah merasakan kehadiran Polri di tengah masyarakat, revolusi
mental Polri di bidang kamtibmas
bisa dikatakan telah berhasil.
Revolusi mental Polri harus
diarahkan pada pemberdayaan Pamswakarsa, siskamling, ronda keliling,
poskamling, polmas, dan mekanisme deteksi dini di tengah masyarakat. Kegiatan
quick wins, yaitu kecepatan mendatangi TKP dalam waktu kurang dari 15 menit
harus menjadi andalan Polri sehingga masyarakat akan percaya terhadap kerja
Polri dalam menjaga kamtibmas.
Melalui program kamtibmas, Polri harus mampu
merebut hati dan pikiran masyarakat sehingga masyarakat akan mendukung
eksistensi Polri.
Karakter anggota Polri dalam
menjaga kamtibmas harus ditampilkan secara halus, sopan, santun, dan simpatik
di tengah masyarakat. Upaya memelihara kamtibmas harus sejauh mungkin
meninggalkan budaya dan mentalitas arogan, militeristis, antagonistis,
brutal, dan kasar yang justru akan menimbulkan antipati publik kepada Polri.
Polri harus mampu menampilkan diri sebagai anggota yang bermental humanis dan
bermoral protagonis.
Pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat
Dalam penyelenggaraan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat, Polri harus mampu
menggerakkan revolusi mental pada aspek sikap dan perilaku yang berbasis pada
prinsip 3S (senyum, sapa, salam). Pelayanan masyarakat yang diberikan oleh
Polri harus memenuhi standar pelayanan prima, yaitu tampilan anggota Polri
yang setiap hari bersentuh an dengan masyarakat harus memiliki mental
melayani dan karakter pelayan.
Revolusi mental Polri di bidang
pelayanan harus mampu menyasar proses pelayanan Polri yang selama ini banyak
dikeluhkan oleh berbagai pihak. Stigma negatif masyarakat masih menyatakan
bahwa pelayanan Polri buruk, lama, lambat, mahal, dan berbelit-belit. Melalui
revolusi mental Polri, desain pelayanan Polri harus dirancang secara cepat,
tepat, murah, dan mudah sehingga akan dapat dirasakan masyarakat. Kuncinya
ada pada karakter, moralitas, mentalitas, dan kepribadian anggota Polri yang
bertugas melayani masyarakat.
Revolusi mental merupakan
‘resep’ yang sangat mujarab untuk mengubah mentalitas Polri. Hal itu
sebenarnya sejalan dengan reformasi Polri yang digariskan melalui reformasi
instrumental, struktural, dan kultural. Revolusi mental Polri sebenarnya
telah dilaksanakan Polri dengan melakukan reformasi kultural Polri dengan
sasaran perubahan pada mindset dan culture set anggota Polri. Revolusi mental
yang dicetuskan Jokowi-JK merupakan pelecut dan pemacu agar Polri menciptakan
sosok dan profil anggota Polri yang berkompeten, profesional, bermoral, dan
bermental baja.
Harapannya, revolusi mental
Polri dapat tecermin dalam setiap pelaksanaan tugas pokok Polri di tengah
masyarakat yang mana terwujud kepribadian anggota Polri yang memiliki
mentalitas yang baik, benar, jujur dan adil. Sehingga akan dipercaya
masyarakat yang pada akhirnya akan melahirkan citra Polri yang positif di
mata publik. Polri harus menyadari bahwa betapa pun anggaran yang besar, sarana
prasarana yang lengkap, dan aturan sistem yang sempurna, tanpa dilandasi
mentalitas anggota yang kompeten, semua program dan kegiatan Polri akan
menjadi sia-sia belaka. ●
|
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^
OCTAGONTOTO
BalasHapusOCTAGONTOTO
OCTAGONTOTO
OCTAGONTOTO
OCTAGONTOTO
OCTAGONTOTO
OCTAGONTOTO