Mengukur
Dampak Debat Capres-Cawapres
terhadap
Pemilih (1)
Muhammad
Fajar Shiddieq ; ( Tanpa
Penjelasan )
|
OKEZONENEWS,
18 Juni 2014
Benarkah
debat Capres-Cawapres yang diselenggarakan oleh KPU kemudian disiarkan oleh
hampir semua TV Nasional, Radio dan kemudian diulas panjang-lebar oleh media
cetak bisa mempengaruhi preferensi pemilih? Pertanyaan yang bertebaran:
mampukah para kandidat menerjemahkan visi, misi, programnya dalam sebuah
dialog yang bernas di satu sisi, sekaligus mudah dipahami masyarakat (pemirsa
TV) untuk membantu mereka menentukan pilihan?
Psikolog
dan Konsultan Perusahaan untuk Pengembangan SDM & Organisasi, Irfan
Aulia, S.psi, M.Psi menjelaskan pengaruh signifikan antara atraksi kandidat
saat debat dengan preferensi pemilih. Irfan menjelaskan "Ada data bahwa sebagian pemilih yang ingin memilih setelah
melihat kandidat saling adu dalam debat capres. Mereka menginginkan ini
dengan sadar, karena tak cukup punya waktu untuk mempelajari kualitas dan
visi para kandidat melalui medium lain".
Jumlah
mereka ini mungkin tak banyak, tapi bisa menjadi penentu, karena mereka
adalah kalangan menengah yang biasanya adalah seorang 'influencer' dan
terhubung dengan banyak jaringan melalui berbagai cara: offline networking
maupun online networking (chat dan
message forum, social media tools, dan internet). "Ambil contoh kasus pilgub Jakarta, banyak yang semakin jatuh
hati pada Joko Widodo setelah melihat aksi dan debat di TV," jelas Irfan.
Lebih
spesifik, Irfan menjelaskan bahwa dampak dari melihat debat kandidat
mengerucut ke dua 'mood' yang dibawa oleh para capres ke dalam benak
masyarakat pemilih, yaitu Antusias dan Cemas. "Di dalam pemilihan presiden, pemilu adalah sebuah perayaan dan
capres adalah pengantinnya. Dalam pesta itu pemilih melihat mana pengantin
yang memberikan mood antusias dan mana yang memberikan mood cemas,"
ungkap Irfan.
Selanjutnya
Irfan,
"Di dalam debat itu yang paling
penting bukan siapa mengalahkan siapa, tapi siapa yang memberikan rasa
antusias kepada publik. Dalam bahasa sederhana yangg paling bisa memberikan
optimisme, yang paling dibicarakan secara positif, dia lebih punya peluang
merebut pilihan masyarakat"
Dengan
demikian, penting bagi penyelenggara Pemilu dan juga media untuk mengajak
masyarakat melakukan pengenalan menyeluruh terhadap kandidat capresnya. Di
sisi lain, masyarakat harus mencoba mengenal kandidat, dengan cara paling
praktis, yakni memahami seluruh pesan yang disampaikan oleh Capres-Cawapres
saat debat berlangsung. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar