Kamis, 19 Juni 2014

Mengukur Dampak Debat Capres-Cawapres terhadap Pemilih (1)

Mengukur Dampak Debat Capres-Cawapres

terhadap Pemilih (1)

Muhammad Fajar Shiddieq  ;   ( Tanpa Penjelasan )
OKEZONENEWS,  18 Juni 2014
                                                
                                                                                         
                                                      
Benarkah debat Capres-Cawapres yang diselenggarakan oleh KPU kemudian disiarkan oleh hampir semua TV Nasional, Radio dan kemudian diulas panjang-lebar oleh media cetak bisa mempengaruhi preferensi pemilih? Pertanyaan yang bertebaran: mampukah para kandidat menerjemahkan visi, misi, programnya dalam sebuah dialog yang bernas di satu sisi, sekaligus mudah dipahami masyarakat (pemirsa TV) untuk membantu mereka menentukan pilihan?

Psikolog dan Konsultan Perusahaan untuk Pengembangan SDM & Organisasi, Irfan Aulia, S.psi, M.Psi menjelaskan pengaruh signifikan antara atraksi kandidat saat debat dengan preferensi pemilih. Irfan menjelaskan "Ada data bahwa sebagian pemilih yang ingin memilih setelah melihat kandidat saling adu dalam debat capres. Mereka menginginkan ini dengan sadar, karena tak cukup punya waktu untuk mempelajari kualitas dan visi para kandidat melalui medium lain".

Jumlah mereka ini mungkin tak banyak, tapi bisa menjadi penentu, karena mereka adalah kalangan menengah yang biasanya adalah seorang 'influencer' dan terhubung dengan banyak jaringan melalui berbagai cara: offline networking maupun online networking (chat dan message forum, social media tools, dan internet). "Ambil contoh kasus pilgub Jakarta, banyak yang semakin jatuh hati pada Joko Widodo setelah melihat aksi dan debat di TV," jelas Irfan.

Lebih spesifik, Irfan menjelaskan bahwa dampak dari melihat debat kandidat mengerucut ke dua 'mood' yang dibawa oleh para capres ke dalam benak masyarakat pemilih, yaitu Antusias dan Cemas. "Di dalam pemilihan presiden, pemilu adalah sebuah perayaan dan capres adalah pengantinnya. Dalam pesta itu pemilih melihat mana pengantin yang memberikan mood antusias dan mana yang memberikan mood cemas," ungkap Irfan.

Selanjutnya Irfan, "Di dalam debat itu yang paling penting bukan siapa mengalahkan siapa, tapi siapa yang memberikan rasa antusias kepada publik. Dalam bahasa sederhana yangg paling bisa memberikan optimisme, yang paling dibicarakan secara positif, dia lebih punya peluang merebut pilihan masyarakat"

Dengan demikian, penting bagi penyelenggara Pemilu dan juga media untuk mengajak masyarakat melakukan pengenalan menyeluruh terhadap kandidat capresnya. Di sisi lain, masyarakat harus mencoba mengenal kandidat, dengan cara paling praktis, yakni memahami seluruh pesan yang disampaikan oleh Capres-Cawapres saat debat berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar