Tawaran Reno untuk Tesla dari Gubernur Gila
Dahlan Iskan ; Mantan
CEO JAWA POS
|
JAWA POS, 25 April
2016
Ini tidak mungkin terjadi di
Indonesia. Seorang gubernur begitu nekatnya. Semata-mata hanya karena ingin
daerahnya maju. Dengan cara melompat. Bukan dengan jalan santai.
Gubernur ini sedang bersaing
dengan gubernur di Phoenix, Negara Bagian Arizona. Dua gubernur itu sedang
memperebutkan investor kakap. Yang akan membangun pabrik raksasa. Dengan
investasi USD 5 miliar atau sekitar Rp 70 triliun.
Dia tidak mau kalah oleh Phoenix.
Investor itu harus masuk daerahnya. Memang gersang. Dan terpencil. Tapi, dia
memberikan tawaran insentif yang menggiurkan. Dan pelayanan yang istimewa.
Dia hubungi sang investor. Dia
rayu agar mau meninjau daerah yang dia tawarkan. Sebelum ambil keputusan. Dia
tawarkan pesawat jet khusus. Yang akan menjemput sang investor di New York.
Sang investor melihat tawaran itu
begitu serius. Dia memang menolak penjemputan khusus itu. Tapi setuju untuk
datang. Dengan rombongannya.
Gubernur itu memang gila. Saat
menjemput sang investor di bandara, dia bawa satu berkas. Dia serahkan berkas
tersebut. Isinya: segala macam izin. Termasuk izin bangunan.
Dengan izin itu, sang investor
sudah bisa mulai membangun. Hari itu juga. Kalau mau. Tidak perlu menunggu
janji surga: yang cepat lah, yang jemput bola lah, yang gratis lah...
Berkas itu belum keputusannya yang
paling gila. Dia berikan keputusan ini saat itu juga: keringanan pajak. Itu
mah bukan keringanan. Melainkan pemaksaan.
Pemaksaan yang menyenangkan. Sang
gubernur memutuskan agar sang investor tidak perlu membayar pajak selama 20
tahun! Yang kalau dinilai uang sebesar Rp 15 triliun. Tepatnya USD 1,3
miliar.
Investor itu adalah Tesla.
Produsen mobil listrik di Amerika.
Gubernur itu adalah Brian
Sandoval. Gubernur Negara Bagian Nevada. Yang sebagian besar wilayahnya
padang pasir. Sebagian lagi padang sabana. Sebagian lagi gunung batu.
Sebagian lagi canyon.
Hanya sebagian kecil yang berupa
kota-kota kecil. Kalaupun ada kota besarnya, itu kota bikinan. Yang dibangun
di tengah padang pasir. Khusus untuk perjudian: Las Vegas.
Kota-kota asli lainnya hanya ada
di wilayah utara. Kecil-kecil semua. Ada kasinonya semua. Termasuk kota kecil
Elko dan kota kecil terbesar di dunia ini: Reno.
Saya sempat bermalam di Elko.
Untuk merasakan kehidupan di tengah sahara. Juga bermalam di Reno.
Untuk melihat proyek Tesla yang
terbesar di dunia itu. Yang letaknya satu jam perjalanan mobil dari Reno ke
arah Elko.
Tesla akhirnya memang memutuskan
ini: menerima tawaran gubernur gila itu. Pabrik tersebut nanti seluas 1 juta
hektare. Terluas di dunia. Luas bangunannya sendiri hanya kalah sedikit oleh
pabrik Boeing.
Dari Reno, saya meluncur melalui
I-80. Jalan raya antarnegara bagian. Interstate 80. Sepanjang jalan bergunung
dan berlembah. Terlihat banyak mustang liar di lereng-lereng gunung.
Bergerombol.
Di kawasan itu, lebih dari 300.000
kuda liar dilindungi. Termasuk jenis mustang. Orang asli Indian yang
diperbolehkan untuk berburu kuda.
Di exit 32, saya keluar dari I-80.
Ada jalan baru empat jalur. Khusus dibangun untuk menuju pabrik baru Tesla.
Panjangnya 8 km.
Di kanan-kiri jalan itulah
bangunan-bangunan baru terlihat. Gudang-gudang. Dan bangunan pabrik.
Sudah ada juga sekelompok bangunan
yang terdiri atas berbagai restoran. Untuk yang bekerja di proyek mega
factory itu.
Tampak juga pabrik pengolahan
material bangunan. Juga pusat distribusi Walmart. Rupanya proyek itu
memerlukan begitu banyak barang yang dipasok oleh Walmart.
Itulah yang diperlukan Gubernur
Sandoval. Hidupnya perekonomian Nevada. Yang akan menyerap 6.000 tenaga kerja
setempat.
Saya lihat, ada pembangkit listrik
besar di dekat situ. Ada juga sungai. Yang mata airnya dari Danau Tahoe.
Komplet. Keperluan utama pabrik tersedia.
Kawasan itu juga indah.
Bergunung-gunung. Ngarainya cukup untuk lokasi mega factory tersebut. Dan
suhu musim panasnya tidak sepanas Phoenix yang di selatan itu.
Lokasi Tesla itu berada di
ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut. Lebih tinggi daripada Kota
Bandung.
Tesla memang sudah sampai pada point of no return. Mobil listrik
harus menjadi masa depan. Menggantikan mobil bensin. Pasar Tesla semakin
besar. Kian laris.
Tahun depan sudah akan menjual
500.000 mobil. Orang Amerika sudah mau inden. Termasuk harus bayar uang muka
USD 1.000 dolar. Untuk memesan Tesla tipe baru tiga tahun lagi.
Hambatan mobil listrik sekarang
ini tinggal satu: baterai. Masih mahal. Dan berat. Tesla kini memecahkan
kesulitan itu. Dengan proyek USD 5 miliar di Reno ini.
Inilah pabrik yang khusus akan
memproduksi baterai. Bekerja sama dengan Panasonic, Jepang.
Dengan memproduksi baterai secara
besar-besaran, skala ekonominya tercapai. Harga baterai bisa turun 30 persen.
Persoalan utama mobil listrik teratasi.
Gubernur Sandoval pun jadi buah
bibir. Tahun lalu dia terpilih lagi. Dia menjadi gubernur pertama di Nevada
yang keturunan Meksiko. Istrinya juga Hispanik.
Dia berasal dari Partai Republik,
tapi pro-Obama. Obamacare pun dia laksanakan. Bahkan, dia setuju dengan apa
yang paling dibenci Republican: aborsi.
Saya usul agar dibangun pula
museum Tesla di Reno. Museum Tesla yang berada di dekat Denver sudah tutup.
Kurang dana. Saya kecele. Jauh-jauh ke Colorado Springs, menemukan museum
yang tutup.
Listrik memang ditemukan Thomas
Edison. Tapi, Nikola Tesla-lah yang membuat temuan itu bisa dilaksanakan.
Bisa diproduksi, disalurkan, dan dipakai oleh manusia.
Saat membaca biografi orang New
York kelahiran Kroasia pada 1856 itu, saya sering tersenyum.
Dia mengaku hanya perlu tidur dua
jam sehari. Waktunya habis di penciptaan. Lebih dari 300 paten listrik di
Amerika dia miliki.
Ditanya mengapa bisa begitu
cerdas, Tesla menjawab dengan enteng. Dia punya kebiasaan ini: tiap hari
memelintir-melintir jari-jari kakinya. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar