Selasa, 09 September 2014

Refleksi MP3EI

Refleksi MP3EI

Firmanzah  ;   Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan
KORAN SINDO, 08 September 2014

                                                                                                                       
                                                      

Tahun ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

MP3EI dilandasi perlunya program nasional untuk mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur dan sektor riil di Tanah Air. Meski disadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan MP3EI, program ini terbukti mampu mendorong percepatan pembangunan, utamanya di luar Pulau Jawa. Saat ini dan ke depan Indonesia masih memerlukan lebih banyak lagi infrastruktur seiring kebijakan industrialisasi dan hilirisasi yang berjalan.

Percepatan pembangunan infrastruktur dan hilirisasi masih terus dibutuhkan tidak hanya lima tahun ke depan, melainkan juga 10-20 tahun berikutnya. MP3EI juga dapat merupakan manifestasi dari strategi pencapaian rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) nasional di bidang infrastruktur fisik. Total investasi proyek MP3EI yang sudah groundbreaking sejak diresmikan pada 2011 hingga akhir Agustus 2014 mencapai Rp863,5 triliun dengan 383 proyek.

Sebanyak 174 proyek merupakan investasi di sektor riil dengan nilai Rp441,2 triliun dan 209 proyek investasi di sektor infrastruktur senilai Rp422,3 triliun. Dari total investasi yang sudah groundbreaking ini, Rp134 triliun di koridor Sumatera, Rp309,7 triliun di koridor Jawa, Rp177,3 triliun di koridor Kalimantan, Rp69,9 triliun di koridor Sulawesi, Rp 53,8 triliun di Bali dan Nusa Tenggara, serta Rp187 triliun di Papua dan Maluku.

Investasi ini didominasi oleh pembiayaan swasta dan BUMN dengan komposisi sebanyak 26,2% investasi berasal dari BUMN, 37,9% swasta, 15,6% APBN dan APBD, serta 20,1% dari pembiayaan campuran BUMN dan swasta. Dari total proyek MP3EI yang telah groundbreaking hingga Agustus 2014, 63% berada di luar Pulau Jawa yang diharapkan dapat mendorong lahirnya pusatpusat pertumbuhan baru. Melalui program MP3EI, koridor- koridor ekonomi selain Jawa diharapkan dapat semakin berkembang dan berdaya saing tinggi.

Pemekaran ekonomi di koridor-koridor di luar Pulau Jawa ini juga diharapkan dapat mengatasi disparitas pembangunan yang selama ini berpotensi menghambat proses perluasan dan percepatan pembangunan. Melalui program MP3EI, perluasan dan percepatan pembangunan diharapkan dapat menyebar ke seluruh wilayah Indonesia, khususnya di luar Jawa.

Melalui program MP3EI dengan enam koridor ekonomi diharapkan dapat mendorong pusat-pusat pertumbuhan baru melalui pengembangan kluster industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang berbasis sumber daya unggulan di setiap koridor ekonomi. Dalam dokumen MP3EI, pemerintah menargetkan perluasan pasar tenaga kerja hingga mencapai 9,44 juta tenaga kerja yang tersebar di sektor utama (industri) sebanyak 4,73 juta orang dan sektor pendukung (infrastruktur) 4,98 juta orang.

Perluasan pasar tenaga kerja ini tentunya sangat dibutuhkan untuk menopang kekuatan ekonomi domestik yang ditunjukkan sektor konsumsi rumah tangga. Sektor ini merupakan penopang struktur ekonomi nasional dalam 10 tahun terakhir termasuk di antaranya menyelamatkan perekonomian dari imbas krisis global. Dengan program MP3EI ini pula, target pembangunan dan pemekaran ekonomi nasional dapat terus ditingkatkan.

Pemerintah optimistis, dengan berjalannya proyek-proyek dalam MP3EI ini, keinginan untuk menembus ekonomi ketujuh terbesar di dunia dapat diwujudkan di 2045 atau seabad setelah kemerdekaan. Target pendapatan per kapita pada akhir program MP3EI di 2025 diperkirakan mampu mencapai USD15.000 dan produk domestik bruto (PDB) berada di kisaran USD4,5 triliun.

Semangat percepatan dan perluasan pembangunan dalam program MP3EI ditujukan untuk memperkuat ekonomi domestik melalui konektivitas nasional dan sekaligus mengantisipasi integarsi ekonomi global. Melalui program MP3EI, penciptaan pusat-pusat pertumbuhan baru (selain Jawa) diharapkan dapat semakin mendorong kesejahteraan masyarakat sebagai cita-cita pembangunan nasional. Dengan konektivitas nasional, pembangunan daya saing nasional dapat ditingkatkan dan disebar ke seluruh wilayah Indonesia.

Konektivitas nasional ini sekaligus memperkokoh struktur ekonomi nasional melalui jalur distribusi yang lebih efisien dan berdaya saing. Di sisi lain, konektivitas nasional juga akan membantu perluasan pembangunan di luar Jawa sekaligus mengantisipasi tidak hanya sebaran penduduk, tetapi juga sebaran industri dan sumber daya lainnya. Secara mendasar, program MP3EI merupakan komitmen pemerintah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ke seluruh wilayah Indonesia.

Program ini sekaligus merupakan wujud perhatian besar pemerintah, baik secara ekonomi maupun sosial politik kepada masyarakat khususnya di luar Jawa sehingga pertumbuhan nasional tidak lagi bertumpu pada satu pulau saja. Ke depan, kita berharap koridor- koridor ekonomi selain Jawa dapat menjadi motor pertumbuhan nasional dan bertransformasi sebagai kekuatan ekonomi baru penopang ekonomi nasional.

Tentunya ini sudah bisa dirasakan dalam beberapa waktu terakhir, misalnya bagaimana daerah di luar Jawa seperti Makassar di Sulawesi Selatan yang mampu tumbuh hingga 9% jauh melebih pertumbuhan nasional. Dengan sejumlah pertimbangan, pengembangan infrastruktur di 6 koridor khususnya di luar Jawa menjadi syarat mutlak untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.

Percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur perlu untuk terus dilakukan hingga mencapai apa yang telah dicita-citakan selama ini. Pembangunan infrastruktur menjadi keniscayaan bagi pemerintahan mendatang untuk terus mendorong kesejahteraan yang berkeadilanbagi seluruhmasyarakat Indonesia.

Percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur dalam MP3EI menjadi wujud nyata keinginan untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan yang berkualitas. Di tengah proses transisi kepemimpinan nasional, kita berharap program MP3EI ini dapat terus berjalan mengingat besarnya harapan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yakni kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Komitmen pelaksanaan MP3EI bagi pemerintahan mendatang tidak hanya didudukkan sebagai komitmen politik terhadap konstituen, tetapi juga komitmen moral bagi terciptanya pembangunan yang adil dan merata. Inklusivitas pembangunan perlu untuk terus didorong demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Program MP3EI bukan sekadar program politik melainkan program nasional yang diarahkan untuk memastikan terwujudnya cita-cita luhur para pendiri bangsa. Kita tentunya berharap program MP3EI ini dapat tercapai hingga 2025.

Dinamika peralihan kekuasaan dan kepemimpinan nasional tentunya tidak menegasikan program ini sebagai salah satu roadmap jangka panjang yang kini dimiliki Indonesia untuk dapat menjadi negara dengan ekonomi yang maju dan terpandang di mata dunia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar