Refleksi
MP3EI
Firmanzah ;
Staf
Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan
|
KORAN
SINDO, 08 September 2014
Tahun
ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
MP3EI
dilandasi perlunya program nasional untuk mempercepat dan memperluas
pembangunan infrastruktur dan sektor riil di Tanah Air. Meski disadari masih
banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan MP3EI, program ini
terbukti mampu mendorong percepatan pembangunan, utamanya di luar Pulau Jawa.
Saat ini dan ke depan Indonesia masih memerlukan lebih banyak lagi
infrastruktur seiring kebijakan industrialisasi dan hilirisasi yang berjalan.
Percepatan
pembangunan infrastruktur dan hilirisasi masih terus dibutuhkan tidak hanya
lima tahun ke depan, melainkan juga 10-20 tahun berikutnya. MP3EI juga dapat
merupakan manifestasi dari strategi pencapaian rencana pembangunan jangka
panjang (RPJP) nasional di bidang infrastruktur fisik. Total investasi proyek
MP3EI yang sudah groundbreaking sejak diresmikan pada 2011 hingga akhir
Agustus 2014 mencapai Rp863,5 triliun dengan 383 proyek.
Sebanyak
174 proyek merupakan investasi di sektor riil dengan nilai Rp441,2 triliun
dan 209 proyek investasi di sektor infrastruktur senilai Rp422,3 triliun.
Dari total investasi yang sudah groundbreaking ini, Rp134 triliun di koridor
Sumatera, Rp309,7 triliun di koridor Jawa, Rp177,3 triliun di koridor
Kalimantan, Rp69,9 triliun di koridor Sulawesi, Rp 53,8 triliun di Bali dan
Nusa Tenggara, serta Rp187 triliun di Papua dan Maluku.
Investasi
ini didominasi oleh pembiayaan swasta dan BUMN dengan komposisi sebanyak
26,2% investasi berasal dari BUMN, 37,9% swasta, 15,6% APBN dan APBD, serta
20,1% dari pembiayaan campuran BUMN dan swasta. Dari total proyek MP3EI yang
telah groundbreaking hingga Agustus 2014, 63% berada di luar Pulau Jawa yang
diharapkan dapat mendorong lahirnya pusatpusat pertumbuhan baru. Melalui
program MP3EI, koridor- koridor ekonomi selain Jawa diharapkan dapat semakin
berkembang dan berdaya saing tinggi.
Pemekaran
ekonomi di koridor-koridor di luar Pulau Jawa ini juga diharapkan dapat
mengatasi disparitas pembangunan yang selama ini berpotensi menghambat proses
perluasan dan percepatan pembangunan. Melalui program MP3EI, perluasan dan
percepatan pembangunan diharapkan dapat menyebar ke seluruh wilayah
Indonesia, khususnya di luar Jawa.
Melalui
program MP3EI dengan enam koridor ekonomi diharapkan dapat mendorong
pusat-pusat pertumbuhan baru melalui pengembangan kluster industri dan
kawasan ekonomi khusus (KEK) yang berbasis sumber daya unggulan di setiap
koridor ekonomi. Dalam dokumen MP3EI, pemerintah menargetkan perluasan pasar
tenaga kerja hingga mencapai 9,44 juta tenaga kerja yang tersebar di sektor
utama (industri) sebanyak 4,73 juta orang dan sektor pendukung
(infrastruktur) 4,98 juta orang.
Perluasan
pasar tenaga kerja ini tentunya sangat dibutuhkan untuk menopang kekuatan
ekonomi domestik yang ditunjukkan sektor konsumsi rumah tangga. Sektor ini
merupakan penopang struktur ekonomi nasional dalam 10 tahun terakhir termasuk
di antaranya menyelamatkan perekonomian dari imbas krisis global. Dengan
program MP3EI ini pula, target pembangunan dan pemekaran ekonomi nasional
dapat terus ditingkatkan.
Pemerintah
optimistis, dengan berjalannya proyek-proyek dalam MP3EI ini, keinginan untuk
menembus ekonomi ketujuh terbesar di dunia dapat diwujudkan di 2045 atau
seabad setelah kemerdekaan. Target pendapatan per kapita pada akhir program
MP3EI di 2025 diperkirakan mampu mencapai USD15.000 dan produk domestik bruto
(PDB) berada di kisaran USD4,5 triliun.
Semangat
percepatan dan perluasan pembangunan dalam program MP3EI ditujukan untuk
memperkuat ekonomi domestik melalui konektivitas nasional dan sekaligus
mengantisipasi integarsi ekonomi global. Melalui program MP3EI, penciptaan
pusat-pusat pertumbuhan baru (selain Jawa) diharapkan dapat semakin mendorong
kesejahteraan masyarakat sebagai cita-cita pembangunan nasional. Dengan
konektivitas nasional, pembangunan daya saing nasional dapat ditingkatkan dan
disebar ke seluruh wilayah Indonesia.
Konektivitas
nasional ini sekaligus memperkokoh struktur ekonomi nasional melalui jalur
distribusi yang lebih efisien dan berdaya saing. Di sisi lain, konektivitas
nasional juga akan membantu perluasan pembangunan di luar Jawa sekaligus
mengantisipasi tidak hanya sebaran penduduk, tetapi juga sebaran industri dan
sumber daya lainnya. Secara mendasar, program MP3EI merupakan komitmen
pemerintah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ke seluruh wilayah
Indonesia.
Program
ini sekaligus merupakan wujud perhatian besar pemerintah, baik secara ekonomi
maupun sosial politik kepada masyarakat khususnya di luar Jawa sehingga
pertumbuhan nasional tidak lagi bertumpu pada satu pulau saja. Ke depan, kita
berharap koridor- koridor ekonomi selain Jawa dapat menjadi motor pertumbuhan
nasional dan bertransformasi sebagai kekuatan ekonomi baru penopang ekonomi
nasional.
Tentunya
ini sudah bisa dirasakan dalam beberapa waktu terakhir, misalnya bagaimana
daerah di luar Jawa seperti Makassar di Sulawesi Selatan yang mampu tumbuh
hingga 9% jauh melebih pertumbuhan nasional. Dengan sejumlah pertimbangan,
pengembangan infrastruktur di 6 koridor khususnya di luar Jawa menjadi syarat
mutlak untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan.
Percepatan
dan perluasan pembangunan infrastruktur perlu untuk terus dilakukan hingga
mencapai apa yang telah dicita-citakan selama ini. Pembangunan infrastruktur
menjadi keniscayaan bagi pemerintahan mendatang untuk terus mendorong
kesejahteraan yang berkeadilanbagi seluruhmasyarakat Indonesia.
Percepatan
dan perluasan pembangunan infrastruktur dalam MP3EI menjadi wujud nyata
keinginan untuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan yang berkualitas. Di
tengah proses transisi kepemimpinan nasional, kita berharap program MP3EI ini
dapat terus berjalan mengingat besarnya harapan untuk mewujudkan cita-cita
kemerdekaan, yakni kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Komitmen
pelaksanaan MP3EI bagi pemerintahan mendatang tidak hanya didudukkan sebagai
komitmen politik terhadap konstituen, tetapi juga komitmen moral bagi
terciptanya pembangunan yang adil dan merata. Inklusivitas pembangunan perlu
untuk terus didorong demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Program MP3EI
bukan sekadar program politik melainkan program nasional yang diarahkan untuk
memastikan terwujudnya cita-cita luhur para pendiri bangsa. Kita tentunya
berharap program MP3EI ini dapat tercapai hingga 2025.
Dinamika
peralihan kekuasaan dan kepemimpinan nasional tentunya tidak menegasikan
program ini sebagai salah satu roadmap jangka panjang yang kini dimiliki
Indonesia untuk dapat menjadi negara dengan ekonomi yang maju dan terpandang
di mata dunia. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar