Visi
Bersama AS-RI Melawan NIIS
Robert O Blake ; Duta
Besar Amerika Serikat untuk Indonesia
|
KOMPAS,
27 September 2014
Rakyat Amerika
dan Indonesia sama-sama dikejutkan oleh gambar-gambar mengerikan yang
memperlihatkan tindak kekerasan yang tidak berperikemanusiaan yang dilakukan
oleh Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS. Kekejaman NIIS, seperti yang
digambarkan oleh pejabat-pejabat Irak, termasuk aksi pembantaian terhadap
1.000 orang di Mosul, di antaranya 100 anak-anak, dan juga pembunuhan,
pemerkosaan, pembakaran, serta perdagangan perempuan yang tidak berdosa di
kota Sinjar. Diperkirakan lebih dari 800.000 orang terpaksa mengungsi karena
takut menjadi korban berikutnya.
NIIS merupakan
ancaman besar bagi semua bangsa dan agama di dunia: mereka mengganggu
keamanan dan mengancam perdamaian di Timur Tengah serta berpotensi
menyebarkan ideologi mereka yang penuh kebencian di negara kita.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono secara tepat telah menyatakan bahwa ajaran-ajaran
NIIS adalah ajaran yang sesat dan merupakan ancaman bagi identitas Indonesia
sebagai bangsa yang beraneka ragam dan menghormati perbedaan. Di seluruh
lapisan di Indonesia–mulai dari Presiden Yudhoyono hingga tokoh masyarakat di
level akar rumput, dari organisasi Islam terbesar hingga partai politik kecil
dan lingkungan RT/RW—negara ini bersatu padu menolak NIIS. Sebagaimana yang
telah dilakukan Pemerintah Indonesia pada awal bulan ini, Pemerintah Amerika
Serikat telah menyusun sejumlah strategi untuk menangkal ancaman NIIS.
Strategi AS
Pada 10
September 2014, Presiden AS Barack Obama mengumumkan strategi AS dalam
mendukung pembentukan sebuah koalisi internasional yang bertujuan memerangi
NIIS dari berbagai arah. Rencana ini tidak dapat berjalan dengan sendirinya.
Karena itu, kami sangat menghargai komitmen yang diberikan oleh 40 mitra
internasional kami dalam mendukung upaya untuk mengalahkan NIIS.
Tindakan-tindakan
langsung yang dibutuhkan saat ini meliputi serangan-serangan terarah demi
memerangi NIIS dan mencegah mereka mendapatkan tempat berlindung. Kami
mempunyai tugas kemanusiaan menghentikan aksi kekerasan yang dilakukan NIIS.
Usaha-usaha
kami ini ditujukan untuk mencegah NIIS serta aksi-aksi mereka dalam
menciptakan lebih banyak lagi kerusakan dan penderitaan. Pengerahan kekuatan
militer hanyalah satu bagian dari strategi komprehensif multisektoral kami
yang meliputi berbagai kebijakan dan aksi dengan jangkauan yang luas, yang
semuanya dibutuhkan demi mencapai keberhasilan. Bahkan, Indonesia dan AS saat
ini secara bersamaan telah melakukan berbagai tindakan
serupa.
Kerja sama
internasional merupakan salah satu fokus utama strategi kami. Melalui kerja
sama dengan para mitra regional dan internasional, kami akan terus
menggunakan kemampuan anti terorisme yang luas untuk mencegah serangan NIIS.
Dengan bekerja sama dengan para mitra, kami juga akan melipatgandakan
usaha-usaha kami memutus aliran dana teroris, mencegah penyebaran ideologi
mereka yang sesat, meningkatkan kemampuan intelijen kami, memperkuat
pertahanan, dan mencegah arus keluar masuk pejuang-pejuang asing ke Timur
Tengah. Semua inisiatif dan usaha seperti itu yang sebetulnya telah dilakukan
secara tegas oleh Indonesia.
Menyalurkan
bantuan kemanusiaan merupakan elemen paling penting lainnya dalam strategi
kami. Kami akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk
menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para warga sipil yang tak berdosa di
Irak dan Suriah yang hidup telantar akibat tindakan yang dilakukan organisasi
teroris ini. Ini termasuk kelompok Suni dan Syiah yang telah lama menanggung
beban berat akibat tindakan teror ini, belum lagi puluhan ribu kelompok agama
minoritas.
Mengetuk hati nurani
Kami mengetuk
hati nurani mereka yang mencintai perdamaian, di mana pun berada, untuk
memberi bantuan kemanusiaan pada saat sangat genting ini. Terlepas dari semua
perbedaan yang ada, kita tidak bisa berpaling dari mereka yang sangat
membutuhkan bantuan kebutuhan hidup dasar.
Upaya jangka
panjang AS bersama para mitra kami di antaranya mendukung tata kelola
pemerintahan yang efektif di Irak, mengenyahkan dan menghancurkan tempat
persembunyian NIIS, serta meningkatkan kapasitas para mitra. Irak yang
bersatu dan mitra-mitra di wilayah yang kuat akan menjamin kemerdekaan serta
keamanan pada masa mendatang.
Menjadi
tanggung jawab kita semua menangkal serta mencegah pengaruh buruk dengan
mendorong perdamaian dan toleransi—nilai-nilai yang telah kita anut
bersama—dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat
memastikan bahwa nilai demokrasi kita berjalan sesuai dengan cita-cita yang
terkandung dalam semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika dan E Pluribus Unum
(berbeda tetapi satu).
Kami bertekad
bekerja sama dengan mitra-mitra kami menghadapi tantangan berat yang
dihadapi. Bekerja sama dan bahu-membahu dengan mereka yang mendedikasikan
diri pada kemerdekaan, keamanan, serta perdamaian, kami menekankan
nilai-nilai kemanusiaan dan universal bersama yang turut menopang kedua
negara demokrasi kita yang luar biasa. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar