Selasa, 12 Februari 2013

Akankah Datang Era Baru Amerika yang Progresif?


Akankah Datang Era Baru Amerika yang Progresif?
Jeffrey D Sachs ;   Guru Besar Pembangunan Berkelanjutan,
Direktur Earth Institute Pada Columbia University,
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB mengenai Millennium Development Goals
KORAN TEMPO, 11 Februari 2013



Pada 1981, Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan memulai jabatannya dengan ucapannya yang terkenal bahwa, "Pemerintah bukan solusi yang menyelesaikan masalah. Pemerintah adalah masalah itu sendiri." Tiga puluh dua tahun dan empat presiden kemudian, pidato pelantikan Barack Obama sebagai presiden yang mendukung peran pemerintah yang lebih besar dalam menghadapi tantangan paling urgen yang dihadapi Amerika--dan dunia--tampaknya akan mengakhiri Era Reagan tersebut di atas.
Pernyataan Reagan pada 1981 itu luar biasa. Pernyataan itu menegaskan bahwa, sebagai Presiden Amerika yang baru, ia tidak berminat menggunakan pemerintah untuk mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat, melainkan lebih tertarik memangkas pajak, terutama untuk kepentingan orang-orang kaya. Lebih penting lagi, ia mulai dengan "revolusi" politik konservatif--terhadap rakyat miskin, lingkungan, serta sains dan teknologi--yang berlangsung selama tiga dekade. Kebijakan ini dilanjutkan, kurang-lebih, oleh semua mereka yang mengikutinya: George H.W. Bush, Bill Clinton, George W. Bush, dan, dalam beberapa hal, oleh Obama pada masa jabatannya yang pertama.
Ada empat komponen utama dalam "Revolusi Reagan" ini: pengurangan pajak bagi orang-orang kaya, pengurangan belanja untuk pendidikan, infrastruktur, energi, perubahan iklim, dan pelatihan kerja; peningkatan anggaran pertahanan yang masif; dan deregulasi ekonomi, termasuk penswastaan fungsi-fungsi inti pemerintah, serta pengoperasian pangkalan dan penjara militer. Diagung-agungkan sebagai revolusi "pasar bebas" karena ia menjanjikan pemangkasan peran pemerintah, dalam prakteknya ia merupakan awal dari serangan terhadap kelas menengah dan rakyat miskin oleh kepentingan-kepentingan khusus orang-orang kaya.
Kepentingan-kepentingan khusus ini termasuk Wall Street, Big Oil, raksasa asuransi, dan pembuat senjata. Mereka menuntut pengurangan pajak, dan dikabulkan; mereka menuntut dihentikannya program perlindungan lingkungan, dan dikabulkan; mereka menuntut dan diberikan hak menyerang serikat pekerja; dan mereka menuntut diberikannya kontrak-kontrak pemerintah yang menggiurkan, bahkan untuk operasi paramiliter, dan dikabulkan juga. 
Selama lebih dari tiga dekade, tidak seorang pun benar-benar mempertanyakan akibat dari penyerahan kekuasaan politik kepada peserta lelang dengan penawaran tertinggi ini. Sementara itu, Amerika terperosok dari suatu masyarakat kelas menengah menjadi masyarakat yang semakin terpecah-belah antara yang kaya dan yang miskin. Direktur-direktur utama perusahaan yang dulu menerima gaji 30 kali gaji buruh pada umumnya sekarang menerima gaji 230 kali lebih besar. Dulu pemimpin dunia melawan degradasi lingkungan, sekarang Amerika merupakan negara paling belakang yang mengakui realitas perubahan iklim. Deregulasi keuangan memperkaya Wall Street, tapi berujung pada krisis ekonomi global melalui penipuan, pengambilan risiko yang berlebihan, ketidakmampuan, dan insider dealing.
Mungkin, mungkin saja, pidato pelantikan Obama baru-baru ini menandai bukan saja berakhirnya agenda Regan yang destruktif itu, tapi juga dimulainya suatu era baru. Sesungguhnya, Obama mencurahkan hampir seluruh pidatonya pada peran positif pemerintah dalam menyediakan pendidikan, melawan perubahan iklim, membangun kembali infrastruktur, memperhatikan nasib rakyat miskin, dan secara umum melakukan investasi untuk masa depan. Pidato ini merupakan pidato pelantikan pertama semacam ini sejak Reagan memisahkan Amerika dari pemerintah pada 1981.
Jika pidato Obama itu ternyata menandai dimulainya era baru politik yang progresif di Amerika, maka ia sesuai benar dengan pola yang dikaji salah seorang sejarawan Amerika yang terkenal, Arthur Schlesinger, Jr., yang mendokumentasikan selang 30 tahunan antara apa yang dinamakannya periode private interest dan periode public purpose.
Pada akhir 1800-an, Amerika mengalami Zaman Bersepuh Emas, dengan dibangunnya industri-industri baru yang besar oleh "baron-baron perampok" di era tersebut yang diiringi ketidaksetaraan dan korupsi yang masif. Era Progresif yang terjadi berikutnya diikuti oleh kembalinya untuk sementara plutokrasi pada 1920-an.
Kemudian tiba Depresi Besar, New Deal-nya Franklin Roosevelt, dan 30 tahun lagi politik progresif dari 1930-an sampai 1960-an. Tahun-tahun 1970-an merupakan periode transisi ke Era Reagan--30 tahun politik konservatif yang dipimpin kepentingan-kepentingan korporat yang kuat.
Yang pasti, sudah saatnya sekarang bagi lahirnya kembali public purpose dan kepemimpinan pemerintah di Amerika Serikat untuk melawan perubahan iklim, menolong masyarakat miskin, memajukan teknologi berkelanjutan, dan memodernisasikan infrastruktur Amerika. Jika Amerika mewujudkan langkah-langkah yang berani ini melalui kebijakan publik yang tegas tujuannya, seperti yang dikemukakan Obama, maka sains yang inovatif, teknologi yang baru, dan efek yang kuat yang ditimbulkannya bakal membawa manfaat bagi negara-negara di seluruh dunia.
Memang terlalu dini untuk mendeklarasikan lahirnya suatu Era Progresif yang baru di Amerika. Kelompok-kelompok kepentingan masih terlalu kuat, yang pasti di dalam Kongres--dan bahkan di dalam Gedung Putih. Kelompok-kelompok dan individu-individu yang kaya ini mengobral miliaran dolar kepada calon-calon mereka dalam kampanye pemilihan baru-baru ini, dan mereka mengharapkan imbalan yang setimpal atas sumbangan yang mereka berikan. Lagi pula, 30 tahun pemangkasan pajak telah menguras sumber daya keuangan pemerintah Amerika Serikat yang dibutuhkan untuk melaksanakan program-program yang efektif di bidang-bidang utama, seperti transisi ke energi rendah karbon.
Meski demikian, Obama telah dengan bijak melemparkan tantangan, menyerukan dimulainya era baru pemerintah yang aktif. Ia benar berbuat demikian karena banyak di antara tantangan-tantangan yang krusial hari ini--menyelamatkan bumi dari ekses ulah kita sendiri, menjamin agar kemajuan teknologi memberikan manfaat kepada semua anggota masyarakat, dan membangun infrastruktur baru yang kita butuhkan, baik dalam lingkup nasional maupun global bagi suatu masa depan yang berkelanjutan--menuntut adanya solusi bersama.
Pelaksanaan kebijakan publik sama pentingnya bagi tata kelola pemerintahan yang baik seperti visi yang mendasarinya. Maka itu, tugas kita berikutnya adalah merancang program-program yang bijaksana, inovatif, dan cost effective untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Sayangnya, ketika menyangkut program-program yang berani dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan umat manusia yang kritis ini, Amerika akhir-akhir tidak memiliki kesempatan untuk membiasakan dirinya. Sekaranglah saatnya untuk memulainya, dan visi progresif yang ditegaskan Obama itu menunjukkan arah yang benar yang harus ditempuh Amerika. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar