Rabu, 02 Juli 2014

Transportasi dan Arus Mudik Lebaran

Transportasi dan Arus Mudik Lebaran

Firmanzah  ;  Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan
KORAN SINDO, 30 Juni 2014
                                                
                                                                                         
                                                      
Sepanjang bulan puasa dan menjelang Idul Fitri, pemerintah terus memonitor perkembangan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat untuk mengantisipasi lonjakan inflasi yang berlebihan.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi pada Mei 2014 sebesar 0,16% dan inflasi tahunan mencapai 7,32%. Untuk Juni 2014, inflasi diharapkan berada di level 0,3-0,4%. Sementara untuk Juli 2014 atau sepanjang bulan puasa dan Lebaran, target inflasi diharapkan tidak melebihi 1%. Artinya memang ada kenaikan inflasi di Juli sebagai fenomena musiman di bulan puasa, namun besaran inflasi dipandang masih dalam batas-batas yang aman dan terkendali.

Dari tren historis, inflasi Juli beberapa tahun terakhir menunjukkan cukup terkendali kecuali pada 2008 dan 2013 yang relatif tinggi akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi masing-masing 1,37% dan 3,29% berturut-turut. Pada tahun 2009-2012, inflasi Juli relatif berada di bawah 1% kecuali Juli 2010 sebesar 1,57% akibat adanya kenaikan permintaan pascapemulihan ekonomi di sejumlah negara yang diikuti dengan kelangkaan komoditas pangan. Sementara inflasi Juli 2009 sebesar 0,45%; di Juli 2011 0,67% dan Juli 2012 0,7%.

Selain persoalan ketersediaan pasokan barang, khususnya kebutuhan pokok masyarakat sepanjang Ramadan dan menjelang Lebaran, pemerintah bersama dengan perusahaan jasa transportasi juga terus mematangkan persiapan transportasi nasional. Persiapan dan kecukupan transportasi tidak hanya dalam memastikan kelancaran distribusi barang sepanjang bulan puasa, tetapi juga mengantisipasi lonjakan pemudik menjelang Lebaran. Kesiapan moda transportasi dan infrastruktur yang menopang sistem transportasi nasional terus ditingkatkan memasuki puasa dan Lebaran.

Pemerintah telah menyiapkan transportasi dan infrastruktur dengan dukungan intermoda yang lebih terintegrasi baik moda angkutan darat, laut maupun udara. Hal ini dilakukan untuk menyebar distribusi pemudik sehingga tidak memusat pada salah satu moda transportasi saja yang berpotensi menimbulkan risiko transportasi. Pemerintah memastikan moda transportasi darat, laut, dan udara untuk angkutan Lebaran 2014 dalam keadaan siap, baik terkait jumlah armada maupun infrastruktur pendukungnya. Sejumlah infrastruktur pendukung saat ini telah dipersiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di saat lebaran.

Misalnya jalur pantura dan lintas timur dengan panjang jalan 9.000 km dan jalan tol sepanjang 700 km, ditambah jalan alternatif sepanjang 3.000 km telah disiapkan mengingat kedua jalur ini merupakan jalur terpadat pada saat Lebaran. Pemerintah terus melakukan koordinasi persiapan transportasi Lebaran bersama kementerian dan lembaga terkait secara intensif. Puncak arus mudik dan balik untuk jalur darat dan laut diperkirakan terjadi pada H-3 dan H+5, sementara untuk angkutan kereta api dan udara diperkirakan akan mencapai puncaknya pada H-2 dan H+5.

Untuk transportasi darat, akan disiapkan 43 terminal angkutan darat utama yang tersebar di 12 provinsi, angkutan laut di 52 pelabuhan utama, angkutan udara pada 32 bandara utama, dan 9 daerah operasi kereta api wilayah Jawa dan Sumatera. Persiapan intermoda ini dilakukan untuk mengantisipasi jumlah pemudik Lebaran 2014 yang mencapai 19 juta orang. Pada Lebaran tahun 2014 ini, jumlah pemudik diperkirakan meningkat 3,8% atau sebanyak 19,3 juta orang dibanding tahun lalu sebesar 18,5% juta orang.

Arus mudik Lebaran sebesar 19,3 juta orang ini diperkirakan menggunakan transportasi publik yang tersebar di angkutan darat (jalan) sebanyak 5,59 juta orang, angkutan kereta api 4,49 juta orang, angkutan udara 4,10 juta orang, angkutan sungai dan penyeberangan sejumlah 3,54 juta orang, dan angkutan laut 1,57 juta orang. Sementara itu, pemudik dengan kendaraan pribadi diprediksi mencapai 4,16 juta orang yang terdiri atas pengguna mobil pribadi 1,79 juta orang dan pengguna sepeda motor 2,37 juta orang.

Koordinasi lintas kementerian dan kepolisian terus ditingkatkan untuk mempersiapkan transportasi Lebaran 2014, baik terkait kesiapan infrastruktur, armada transportasi, keamanan transportasi, maupun penetapan harga batas atas dan batas bawah. Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik lebaran 2014, pemerintah telah menyiapkan 32 rangkaian tambahan angkutan kereta api di luar 293 kereta reguler dengan 416 lokomotif dan 1.555 gerbong penumpang. Untuk transportasi menggunakan angkutan darat, Organda telah menyiapkan 43.000 armada angkutan menjelang lebaran atau meningkat dari jumlah armada yang disiapkan pada Lebaran 2013 sebesar 23.000.

Angkutan darat dengan 43.000 armada ini diperuntukkan untuk angkutan darat antarprovinsi dan lintas provinsi di seluruh Indonesia. Pemerintah juga berharap masyarakat pengguna sepeda motor untuk lebih menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah dibanding menggunakan sepeda motor untuk mudik. Untuk mengurangi jumlah sepeda motor di jalan pada saat puncak arus mudik, pemerintah juga telah menyiapkan kendaraan angkut untuk sepeda motor bagi masyarakat yang ingin membawa sepeda motornya ketika mudik.

Selain hal di atas, pemerintah juga melarang kendaraan angkut untuk barang (nonorang dan nonpangan) melintas di jalur mudik sejak H-4. Selain itu, peran aktif pemda untuk terus berkoordinasi khususnya untuk daerah yang dilalui jalur utama arus mudik dan wilayah-wilayah perbatasan perlu terus ditingkatkan. Koordinasi dini dan persiapan transportasi lebaran baik dari sisi infrastruktur, jumlah angkutan, keamanan maupun jalur mudik diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Kepolisian juga telah berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan jalur terbaik arus mudik dan balik Lebaran 2014, di samping mengantisipasi penumpukan arus di titik-titik tertentu. Sejumlah peralatan berat untuk wilayah-wilayah jalur mudik yang rawan longsor dan banjir juga telah disiapkan, di samping jalur alternatif.

Dengan kesiapan transportasi mudik Lebaran 2014, saya optimistis arus mudik dan arus balik pada Lebaran tahun ini akan lebih baik dengan risiko yang lebih kecil. Kerja sama antarkementerian, lembaga, pemda, dan masyarakat akan terus ditingkatkan mengingat koordinasi ini dapat menekan potensi risiko dari arus mudik Lebaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar