Membangun
Sistem Informasi Tani
Sucihatiningsih DWP ;
Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
|
SUARA
MERDEKA, 23 Juli 2014
Salah
satu permasalahan pokok yang dihadapi petani kita, termasuk petani di Jawa
Tengah adalah rendahnya akses informasi. Menelisik lebih jauh, sektor
pertanian sejatinya mengarah ke struktur pasar persaingan sempurna. Adapun
salah satu ciri pasar persaingan sempurna adalah dukungan informasi yang sempurna,
baik oleh produsen maupun konsumen.
Kenapa
petani kita kesulitan mengakses informasi? Tak hanya informasi mengenai
subsistem hilir seperti pasar pemasaran tapi juga permasalahan di subsistem
hulu usaha tani. Dari realitas itu, rasanya perlu jembatan informasi kepada
petani. Informasi ini harus dapat mendekatkan petani kepada konsumen dan para
pemangku kepentingan. Perlu sistem informasi yang bisa cepat diaplikasikan
dan mudah dipelajari.
Dalam
konteks kekinian, sistem informasi berbasis IT atau teknologi informasi,
menjadi sebuah keniscayaan. Situs online berbasis informasi pertanian yang
lengkap bisa menjadi solusi, yaitu aplikasi IT sebagai jembatan informasi.
Pemerintah atau pemangku kepentingan bisa membuat program aplikasi informasi
pertanian komprehensif, yang dapat diakses melalui internet, wireless apliccation protocol (WAP),
bahkan SMS. Sebenarnya ada sistem sederhana, yaitu Sistem Informasi Produk
dan Komoditas Pertanian (Sipaktani). Aplikasi itu menginformasikan data
komoditas, berikut informasi berkait bidang pertanian.
Datanya
diperoleh dari pemangku kepentingan pertanian. Aplikasi melalui SMS, WAP, dan
situs itu bersifat cepat saji. Petani, pedagang, publik, akademisi, penyuluh,
dan aparat dinas pemangku kepentingan pertanian bisa samasama mengakses.
Bahkan bisa meng-update pelayanan harga dan informasi ketersediaan jenis
komoditas pertanian.
Dengan
sistem itu, secara otomatis praktik kartel atau tengkulak akan terhapus
karena konsumen bisa mengakses bursa harga komoditas. Data itu bahkan
tersedia 24 jam secara online. Sipaktani bekerja dengan model kerja terencana
karena semua data dan informasi diperoleh dari berbagai sumber dan
kementerian. Data dikompilasikan dan diintegrasikan dalam satu databasesecara
sistematis. Yang terpenting, informasi itu mudah diakses oleh semua pihak,
’’hanya’’ lewat SMS, WAP, dan situs.
Hanya SMS
Kelebihan
lain, pemanfaatan Sipaktani tak memerlukan pembelajaran khusus. Hal ini
berbeda dari sistem teknologi informasi yang menuntut keaktifan pengguna untuk
berselancar di internet. Nilai plus lain Sipaktani adalah informasi yang
disajikan bisa diakses hanya dengan mengirim SMS.
Petani
tak perlu belajar membuka laptop/komputer, telepon pintar, bahkan tak perlu
memiliki peranti itu, cukup ponsel sederhana asalkan bisa mengirim/menerima
SMS. Meskipun fitur ponsel sederhana, informasi yang diterima dari Sipaktani
cukup lengkap. Hanya dengan ber-SMS-an, petani bisa dengan mudah mendapatkan
segala informasi dari hulu hingga hilir usaha tani. Mereka mudah memperoleh
info mengenai ketersediaan saprodi, harga komoditas, dan stok di pasaran.
Termasuk berita pertanian, tanya jawab dengan penyuluh, hingga informasi soal
prakiraan cuaca.
Begitu
pula dengan pemangku kepentingan dan konsumen. Sistem informasi Sipaktani dapat
dipakai untuk mengeksplorasi informasi dan memverifikasi data pertanian.
Tak
bisa dimungkiri, sebagai sistem yang masih dalam tahap pengembangan,
Sipaktani masih menghadapi berbagai kendala. Persoalan itu menyangkut
ketersediaan data riil, utamanya harga pasar tentang berbagai komoditas
pertanian. Data yang ada selalu berubah-ubah dan tidak akurat, dan itu tak
bisa dihindari. Petani kita, termasuk petani di Jateng, tidak dapat
terus-menerus dibutakan oleh ketidaktahuan.
Inovasi
teknologi komunikasi, seperti Sipaktani, diharapkan membantu mengatasi
kompleksitas permasalahan yang mereka hadapi. Saatnya membangun sektor
pertanian dengan melibatkan petani sebagai pelaku aktif. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar