Kamis, 24 Juli 2014

Membangun Sistem Informasi Tani

                           Membangun Sistem Informasi Tani

Sucihatiningsih DWP  ;   Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
SUARA MERDEKA, 23 Juli 2014
                                                


Salah satu permasalahan pokok yang dihadapi petani kita, termasuk petani di Jawa Tengah adalah rendahnya akses informasi. Menelisik lebih jauh, sektor pertanian sejatinya mengarah ke struktur pasar persaingan sempurna. Adapun salah satu ciri pasar persaingan sempurna adalah dukungan informasi yang sempurna, baik oleh produsen maupun konsumen.

Kenapa petani kita kesulitan mengakses informasi? Tak hanya informasi mengenai subsistem hilir seperti pasar pemasaran tapi juga permasalahan di subsistem hulu usaha tani. Dari realitas itu, rasanya perlu jembatan informasi kepada petani. Informasi ini harus dapat mendekatkan petani kepada konsumen dan para pemangku kepentingan. Perlu sistem informasi yang bisa cepat diaplikasikan dan mudah dipelajari.

Dalam konteks kekinian, sistem informasi berbasis IT atau teknologi informasi, menjadi sebuah keniscayaan. Situs online berbasis informasi pertanian yang lengkap bisa menjadi solusi, yaitu aplikasi IT sebagai jembatan informasi. Pemerintah atau pemangku kepentingan bisa membuat program aplikasi informasi pertanian komprehensif, yang dapat diakses melalui internet, wireless apliccation protocol (WAP), bahkan SMS. Sebenarnya ada sistem sederhana, yaitu Sistem Informasi Produk dan Komoditas Pertanian (Sipaktani). Aplikasi itu menginformasikan data komoditas, berikut informasi berkait bidang pertanian.

Datanya diperoleh dari pemangku kepentingan pertanian. Aplikasi melalui SMS, WAP, dan situs itu bersifat cepat saji. Petani, pedagang, publik, akademisi, penyuluh, dan aparat dinas pemangku kepentingan pertanian bisa samasama mengakses. Bahkan bisa meng-update pelayanan harga dan informasi ketersediaan jenis komoditas pertanian.

Dengan sistem itu, secara otomatis praktik kartel atau tengkulak akan terhapus karena konsumen bisa mengakses bursa harga komoditas. Data itu bahkan tersedia 24 jam secara online. Sipaktani bekerja dengan model kerja terencana karena semua data dan informasi diperoleh dari berbagai sumber dan kementerian. Data dikompilasikan dan diintegrasikan dalam satu databasesecara sistematis. Yang terpenting, informasi itu mudah diakses oleh semua pihak, ’’hanya’’ lewat SMS, WAP, dan situs.

Hanya SMS

Kelebihan lain, pemanfaatan Sipaktani tak memerlukan pembelajaran khusus. Hal ini berbeda dari sistem teknologi informasi yang menuntut keaktifan pengguna untuk berselancar di internet. Nilai plus lain Sipaktani adalah informasi yang disajikan bisa diakses hanya dengan mengirim SMS.

Petani tak perlu belajar membuka laptop/komputer, telepon pintar, bahkan tak perlu memiliki peranti itu, cukup ponsel sederhana asalkan bisa mengirim/menerima SMS. Meskipun fitur ponsel sederhana, informasi yang diterima dari Sipaktani cukup lengkap. Hanya dengan ber-SMS-an, petani bisa dengan mudah mendapatkan segala informasi dari hulu hingga hilir usaha tani. Mereka mudah memperoleh info mengenai ketersediaan saprodi, harga komoditas, dan stok di pasaran. Termasuk berita pertanian, tanya jawab dengan penyuluh, hingga informasi soal prakiraan cuaca.

Begitu pula dengan pemangku kepentingan dan konsumen. Sistem informasi Sipaktani dapat dipakai untuk mengeksplorasi informasi dan memverifikasi data pertanian.

Tak bisa dimungkiri, sebagai sistem yang masih dalam tahap pengembangan, Sipaktani masih menghadapi berbagai kendala. Persoalan itu menyangkut ketersediaan data riil, utamanya harga pasar tentang berbagai komoditas pertanian. Data yang ada selalu berubah-ubah dan tidak akurat, dan itu tak bisa dihindari. Petani kita, termasuk petani di Jateng, tidak dapat terus-menerus dibutakan oleh ketidaktahuan.

Inovasi teknologi komunikasi, seperti Sipaktani, diharapkan membantu mengatasi kompleksitas permasalahan yang mereka hadapi. Saatnya membangun sektor pertanian dengan melibatkan petani sebagai pelaku aktif. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar