“Mudahnya”
Menulis di Media
Th Rosid Ahmad ;
Mantan Ketua MGMP Bahasa
Inggris SMK Kota (dan Eks Karesidenan) Semarang, Aktif menulis di media massa
|
SUARA
MERDEKA, 26 Juli 2014
“Sejatinya,
menulis untuk media massa tidaklah sulit, dan bahkan bisa kita lakukan
sebagai aktivitas keseharian”
Banyak orang mengeluh
betapa sulit menuangkan ide, pikiran, dan perasaan ke dalam satu tulisan yang
baik. Padahal, disadari sepenuhnya bahwa lewat tulisan, orang bisa memperoleh
beragam manfaat, baik secara moral maupun finansial. Menjadi pertanyaan
mendasar, benarkah menulis itu sulit?
Memang tak sedikit yang
mengaku kesulitan untuk menemukan ide. Sebenarnya ide itu bisa datang kapan
dan di mana saja. Semisal tatkala menonton televisi, berangkat atau pulang
kerja, saat menunggu antrean di bank, dan sebagainya. Simpanlah ide-ide itu
berikut butir-butir pembahasannya, lalu buat kerangka tulisan.
Jadi sejatinya menulis itu
tidaklah sulit, dan bisa kita lakukan dalam aktivitas keseharian. Bahkan ada
yang dengan enteng berkata, menulis itu keterampilan tingkat sekolah dasar
(SD). Artinya, mereka yang tamat sekolah dasar selayaknya mampu
mengekspresikan diri lewat tulisan.
Berbeda dari mengarang
yang menuntut bakat dan kemampuan berimajinasi, menulis bisa dilakukan siapa
pun tanpa mempertimbangkan berbakat atau tidak. Yang penting mau berlatih
dengan tekun. Keterampilan apa pun hanya dapat dikuasai bila orang mau
berlatih secara teratur dan terukur.
Secara realistis, orang
akan melakukan sesuatu dengan penuh semangat bila yakin hal itu membawa
manfaat bagi dirinya.
Faktanya, berbagai manfaat
yang amat berguna dalam hidup ini bisa dipetik dari kegiatan menulis. Di
perguruan tinggi, keterampilan yang satu ini banyak dibutuhkan ketika harus
membuat paper, menyusun makalah, resume, proposal, dan skripsi. Wajar jika
mahasiswa yang terampil menulis umumnya mampu menyelesaikan studi dalam waktu
lebih singkat.
Kemampuan menulis juga
diperlukan ketika seseorang sudah bekerja, apalagi menduduki jabatan tertentu
dalam organisasi. Setidak-tidaknya dia harus mampu menyusun pidato, laporan
pertanggungjawaban, membuat proposal untuk proyek, dan sebagainya.
Menyadari begitu
pentingnya keterampilan ini, banyak lembaga pendidikan mengadakan kegiatan
guna memotivasi anggota untuk meningkatkan keterampilan menulis. Tiap Ramadan
misalnya, sejumlah pondok pesantren di Jateng menyelenggarakan program santri
menulis dengan mengundang praktisi dari media massa. Termasuk sebagaimana Suara
Merdeka yang telah 20 tahun menggelar program ’’Gerakan Santri Menulis’’ di
ponpes.
Peneliti di Universitas
Negeri Semarang (Unnes) pun antusias mengikuti Pelatihan Penulisan Artikel Hasil Penelitian Menjadi Karya Artikel
Popuiler yang digelar di kampus Sekaran baru-baru ini.
“Semangat
belajar dan mau mempraktikkan hal yang didapat dari bacaan menjadi bekal
berharga meraih kesuksesan,” kata Syukron Abu Ishaq
Alafarozi, mahasiswa Teknik Elektro dan Teknik Informasi UGM. Bersama rekan
setim Lathifah Fatharani, dia menjuarai kompetisi netrider (jaringan
komputer) yang diadakan perusahaan AS, Cisco. (SM, 1/7/14)
Bagi mahasiswa, honor
tulisan dari media sangat berarti dalam menambah uang saku. Tapi yang jauh
lebih bermakna, pemuatan tulisan itu memberi kepuasan batin tiada tara.
Motivasi kuat hadir demi menyadari bahwa aktivitas itu mendukung keberhasilan
seseorang dalam berbagai hal. Bagi pegawai, guru, apalagi dosen, itu dapat
memperlancar kenaikan pangkat dan golongan.
Pramoedya Ananta Toer
(1925-2006), pengarang produktif dalam sejarah sastra Indonesia yang sekitar
50 karyanya diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing pun menyatakan,
’’Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”
(Rumah Kaca, h. 352).
Banyak hal penting wajib
dipahami bagi mereka yang ingin menulis untuk media massa. Beberapa di
antaranya adalah isi tulisan harus
aktual, bahasanya runtut, dan menggunakan kalimat efektif, tidak
mengulang-ulang. Mengingat begitu besar manfaat yang bisa diperoleh, kenapa
kita tidak mencobanya mulai sekarang? ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar