Rabu, 17 Maret 2021

 

Quad, Pembendung Kebangkitan China

 Tajuk Rencana

                                                        KOMPAS, 15 Maret 2021

 

 

                                                           

Membendung China, itulah secara implisit tujuan Quad, yang beranggotakan Amerika Serikat, Australia, Jepang, dan India. Quad diduga tidak bisa mewujudkan misinya.

 

Quadrilateral Cooperation (Quad), yang berdiri pada 2004 menyusul tsunami, untuk pertama kali pemimpinnya bertemu secara daring pada 12 Maret 2021. Komunike pertemuan puncak Quad, yang dihadiri Presiden AS)Joe Biden, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi, PM Jepang Yoshihide Suga, dan PM Australia Scott Morrison itu tidak menyinggung China secara langsung. Namun, pernyataannya dengan jelas merujuk kepada China. Sebutan ada kekuatan yang memaksa (coercive power) adalah istilah yang lazim dipakai AS tentang China.

 

Intinya, Quad merupakan upaya pembendungan kebangkitan China oleh AS. Niat ini bertautan dengan India, Jepang, dan Australia yang hidup dengan ketakutan akan kebangkitan China. PM Morrison menegaskan, niat Quad sejalan dengan keinginan dan kepentingan negaranya.

 

Dari sudut teori politik relasi internasional, Quad simbol dari ketidakrelaan negara hegemonik yang merasa terancam posisinya, dalam hal ini AS. Untuk itu, AS menggalang kekuatan dari pihak yang dipersepsikan satu pemahaman tentang China, negara yang menjadi ancaman.

 

China memberikan peringatan keras tentang Quad. Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengingatkan, aliansi ini memberi risiko besar bagi keamanan. Ini reaksi alamiah dari kekuatan yang sedang bangkit dan menantang status quo. Timothy Heath, analis senior dari RAND Corp, sebuah think tank, mengatakan, Quad akan memunculkan reaksi keras berupa tekanan ekonomi kepada Australia, Jepang, dan India.

 

Sekelompok warga di AS juga tidak yakin dengan Quad dan sepak terjangnya. Quad hanya semacam akibat alamiah dari pergeseran kekuatan di Asia Pasifik.

 

Apakah Quad akan eksis? Sekelompok warga di AS juga tidak yakin dengan Quad dan sepak terjangnya. Quad hanya semacam akibat alamiah dari pergeseran kekuatan di Asia Pasifik. Di AS, penguatan Quad diduga hanya menjaga profil kebijakan luar negeri Presiden Biden bagi sekelompok di AS yang memiliki sentimen nasionalisme kuat, seperti dikatakan pakar politik University of Chicago, John Mearsheimer. Harian The Wall Street Journal edisi 6 Januari 2021 menuliskan keraguan akan efektivitas pembendungan. Di sisi lain, Menlu AS Antony Blinken juga meyakini opsi kerja sama dengan China.

 

Tidak bisa juga dilupakan, para anggota Quad itu juga memiliki hubungan bilateral dengan China sebagaimana dikatakan Jabin Jacob dari Shiv Nadar University di Tamil Nadu, India (televisi Al Jazeera, 13 Maret 2021). Forum bilateral ini bisa menghambarkan pamor dan niat membendung China oleh AS, yang memang menyadari ”iming-iming ekonomi” dari China kepada sekutu-sekutu AS.

 

Hugh White dari Australian National University dalam diskusi pada 13 Agustus 2019 di Center for Independence Studies mengindikasikan perlu juga melihat China dengan kacamata yang lebih realistis, terkini, dan penuh kalkulasi. ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar