Sabtu, 13 Maret 2021

 

Pentingnya Pemerataan Vaksin

 Vegard Kaale  ; Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste

                                                        KOMPAS, 12 Maret 2021

 

 

                                                           

Vaksin memberikan harapan, tetapi distribusi yang tidak merata mengancam tertundanya akhir pandemi. Di sini pula pentingnya mengapa kita tidak boleh melupakan masyarakat ekonomi lemah.

 

Kedatangan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif memberikan harapan bagi masyarakat di seluruh dunia setelah setahun yang penuh tantangan. Ia juga memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi yang berkelanjutan bagi segenap pemerintah dan perusahaan yang keuangannya terpaksa mengalami tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya serta bagi mereka yang secara mendadak kehilangan mata pencarian.

 

Namun, peluncuran dan distribusi vaksin yang tidak merata membuka jurang pemisah antara negara-negara maju dan berkembang. Kesenjangan ini mengancam tertundanya akhir pandemi, yang berpotensi menelan lebih banyak korban jiwa dan memperburuk tingkat kerusakan ekonomi.

 

Sementara itu, upaya vaksinasi terus berlangsung di negara-negara maju dan di banyak negara berpenghasilan menengah, sementara negara-negara dengan ekonomi menengah ke bawah tertinggal di belakang, beberapa di antaranya bahkan belum memulai upaya ini.

 

Kewajiban moral untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap vaksin—termasuk anggota masyarakat ekonomi lemah di seluruh dunia yang sangat menderita akibat pandemi—sudah jelas. Ini juga merupakan masalah kepentingan pribadi bagi negara-negara yang mampu menyediakan vaksin bagi warganya.

 

Munculnya sejumlah varian baru Covid-19 merupakan ancaman tersendiri bagi upaya vaksinasi di seluruh dunia.

 

Sebuah studi oleh ICC Research Foundation menemukan bahwa perekonomian global berpotensi merugi hingga 9,2 triliun dollar AS jika tidak ada akses dan distribusi vaksin yang merata secara global.

 

Alasan ekonomi untuk berinvestasi guna memperluas akses terhadap vaksin—di samping tes dan perawatan bagi yang terkena Covid-19—telah sangat jelas.

 

Kerja sama multilateral

 

Upaya vaksinasi yang sedang berlangsung saat ini membutuhkan kerja sama multilateral yang erat dan tindakan yang terkoordinasi agar berhasil.

 

Terdapat mekanisme yang disepakati untuk memastikan akses global yang merata terhadap vaksin, yang disebut dengan Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A).

 

Diluncurkan pada April 2020, ACT-A telah membangun portofolio vaksin, tes, dan perawatan terbesar di dunia yang diperlukan untuk mengatasi pandemi, di samping sistem pembelian canggih untuk membawa vaksin tersebut ke tempat-tempat yang membutuhkannya.

 

Tantangannya sekarang adalah memastikan bahwa ACT-A dan Covax, pilar vaksin ACT-A, menerima pendanaan yang diperlukan.

 

Norwegia dan Indonesia merupakan dua negara pendukung kuat ACT-A dan solidaritas global; Indonesia adalah salah satu Ketua Covax Engagement Group, sementara Norwegia adalah salah satu Ketua ACT-A Facilitation Council. Kedua badan tersebut bertujuan untuk menutup celah pendanaan sedini mungkin. Sangat jelas perlunya diambil tindakan segera.

 

Inisiatif ACT-A mengharuskan kita untuk mengupayakan pendanaan di luar skema konvensional. Norwegia telah mengalokasikan sumber daya yang substansial untuk meningkatkan kesehatan global dan memerangi pandemi.

 

Lebih dari 500 juta dollar AS telah diinvestasikan dalam ACT-A dan sekitar 150 juta dollar AS untuk mendukung Covax demi tersedianya vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

 

Minggu lalu, Covax memulai peluncuran vaksin ke negara-negara seperti Pantai Gading dan Ghana, sementara Indonesia akan menerima vaksin dalam beberapa bulan mendatang. Norwegia berkomitmen untuk melanjutkan pendanaannya dan kami mengimbau segenap masyarakat untuk bergabung dalam upaya ini. Bersama kita bisa mengakhiri pandemi! ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar