Senin, 17 November 2014

Chika

                                                                      Chika

Arswendo Atmowiloto  ;   Budayawan
KOMPAS,  15 November 2014

                                                                                                                       


Nama panggilannya Icha, bisa juga Chika. Nama agak lengkap bisa Jessica Iskandar. Bisa juga juga Jessica Willbald. Nama akhir ini konon suaminya, berasal dari Jerman, agak-agak bangsawan. Konon, karena yang bersangkutan menolak disebut menikahi Chika, dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Chika sendiri sudah memunyai putra, konon lagi lahir prematur.

Bingung? Memang kabar ini membingungkan, namun tak perlu ikut pusing, dan tak usah ikut murung. Bahkan, siapa Chika mungkin tak jelas benar. Selain mengenal tanggal lahir - yang bisa saja berubah. Chika ini presenter, bintang iklan, film, sinetron, variety show, atau apa saja acara yang memberi kesempatan tampil di tv.

Bagaimana penampilan dan tampil sebagai apa juga sama baurnya. Demikian juga kisah pacarnya yang bule, atau tekadnya menjadi mualaf karena pacaran dengan Olga Syahputra, atau mengaku dekat dengan Ariel “Noah” yang memang digandrungi banyak artis, yang diam-diam kemudian kabur ke Amerika, namun menampilkan keberadaannya melalui Instagram.

Jadi siapa dia, bisa dijawab yang mana saja, dan tak akan berbeda banyak hasilnya. Toh, juga tak merugikan siapasiapa dan yang bersangkutan juga tak risau dengan diri dan pemberitaan. Malah terkesan menikmati, terkesan terus senyum, dan merasakan kemenangan karena melihat reaksi wartawan yang terkecoh.

Tapi, kalau menyangkut apakah pihak gereja memberi berkat atas pernikahannya atau tidak, ini perlu diluruskan. Setidaknya oleh pihak yang disebutkan.

Karena sebenar-benarnya juga, diberkati Gereja - mana, atau tidak diberkati dalam hal Chika tak ada perbedaan. Juga mengenai anaknya, atau pernikahannya, atau nama sebenarnya, atau sahabatnya, atau bukan sahabatnya.

Dunia selebritas memang banyak hal ganjil. Dalam istilah yang gaul, mereka ini dikatakan berasal dari planet lain. Ini istilah untuk menggambarkan betapa tata krama dan tata nilai berbeda. Sebab dan akibat yang berlaku di dunia nyata ini, tak berlaku di dunia para selebritas. Untunglah begitu sehingga kita masih percaya ada tata krama dan tata nilai yang berlaku secara umum.

Misalnya, dalam kasus Jessica ini, soal menikah adalah sakral, dan penting dalam kehidupan, dan sangat mudah menjelaskan apakah pernikahannya kemarin benar-benar terjadi atau bohong-bohongan. Atau yang sederhana, kapan nikah dan bagaimana secepat itu punya anak, tidak sevulgar itu dituturkan dengan mata berbinar-binar. Sama absud-nya, - kalau kata yang menggambarkan keganjilan, tak masuk akal - dengan pernyataaannya bahwa dirinya lebih pas bersuami orang bule.

Lhooooo. Yang memang lho kalau kita mencoba memahami dengan tata krama yang normal, yang biasa kita jalani ini. Sekali lagi, untunglah masih ada kesadaran sebagian terbesar masyarakat kita yang merasa bahwa apa yang dilakukan Jessica tidak wajar. Dan menyebalkan, terutama karena menjadikan dirinya sebagai contoh, seenaknya menikah atau pacaran, mengumbar komentar apa saja mengenai bayi, mengenai perceraian, atau niatnya segera menikah lagi. Dan atau apa saja, yang secara umum memberi contoh tidak menguntungkan bagi dunia pergaulan.

Bahwa para selebritas - atau artis, berasal dari planet lain, tak soal benar. Banyak hal-hal yang aneh, yang ganjil, yang terjadi. Namun kalau “kelainan” itu sebagai kesadaran dan merasa mendapat perhatian, ada yang salah dalam bermasyarakat. Apa yang dilakukan Jessica adalah contoh buruk dalam bermasyarakat, terutama ketika yang bersangkutan merasa ini semua wajar, adalah haknya, atau bahkan menyalahkan yang mempersoalkan.

Nama panggilannya Icha, bisa juga Chika. Bisa siapa saja yang merasa mendapat bayaran karena diperhatikan sebelum dilupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar