Jumat, 28 November 2014

Integrasi Kapasitas Taiwan dalam Perbaikan Iklim Global

                                       Integrasi Kapasitas Taiwan

dalam Perbaikan Iklim Global

Wei Kuo-yen  ;   Menteri Administrasi Perlindungan Lingkungan Eksekutif Yuan, Republic of China (Taiwan)
MEDIA INDONESIA,  27 November 2014

                                                                                                                       


BERDASARKAN informasidari para ilmuwan, perkembangan industri modern telah menyebabkan konsentrasi karbon dioksida di seluruh dunia telah melebihi batas kapasitas yang dapat diterima ekosistem alam. Namun, hal itu telah memungkinkan kita untuk melihat langsung bukti dari teori Adam Smith dalam bukunya Theory of Moral Sentiments, yakni manusia memiliki kecenderungan alami untuk merasa simpatik, peduli terhadap keberlanjutan, dan kelestarian alam.
Pada 23 September, berdasarkan negosiasi krisis iklim Copenhagen 2009 dan ulang tahun ke-20 Deklarasi Rio, para pemimpin dunia berkumpul dalam KTT Iklim PBB di New York. Mereka berharap dapat memecahkan kebuntuan negosiasi iklim dan memaksa semua pihak agar lebih agresif untuk mengambil tindakan. Negosiasi internasional untuk perubahan iklim telah masuk tahap kritis menjalankan sampai dengan penandatanganan perjanjian global baru pada Konferensi Iklim Paris pada Desember 2015.
Menanggapi perubahan iklim itu merupakan tugas yang panjang dan berat, serta penuh dengan berbagai tantangan dan peluang. Di Republic of China (Taiwan), hal tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah dalam mempromosikan pelestarian energi dan pengurangan karbon. Emisi karbon dioksida dari BBM mencatat pertumbuhan negatif di 2008, pertama kalinya sejak 1990, dan telah lebih stabil beberapa tahun terakhir.
Walaupun emisi di 2013 mencapai 250.3 juta ton meningkat 0.67% selama 2012, namun secara keseluruhan tetap lebih rendah dari puncak historis di 2007. Demikian pula, intensitas emisi Taiwan terus menurun dari 0.0197 Kg/CO2/dolar turun ke 0.0163 Kg/CO2/dolar selama 2013.Dapat digarisbawahi efek positif dari kebijakan pemerintah dan pendidikan dalam hal memisahkan pertumbuhan ekonomi dengan emisi gas efek rumah kaca.
Perubahan iklim menjadi titik fokus paling penting dari segi politik dan ekonomi di abad ini. Itu masalah utama yang mempengaruhi politik internasional, perdagangan, dan sosial. Efeknya sangat luas dan kompleks, mendasari pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Semua itu terkait dengan pembangunan yang berkelanjutan. Bagaimanapun, dapat dilihat betapa perubahan iklim memiliki dampak langsung terhadap pembangunan nasional, daya saing, dan keadilan antargenerasi ke semua negara di dunia. Upaya yang diambil untuk perlindungan iklim global masih tertinggal jauh dari seharusnya.
Tidak ada yang bisa menghindar dari kepedulian terhadap masalah itu, baik Taiwan maupun semua negara berada pada masalah yang sama. Oleh karena itu, harus saling membantu satu sama lain. Taiwan ialah negara yang sangat ketergantungan terhadap energi dan memiliki daya dukung lingkungan yang terbatas. Karena itu, sangat penting bagi kami untuk menerima bimbingan, yaitu bagaimana cara memberikan komitmen yang terbaik dalam mengurangi emisi karbon.
Melalui restrukturisasi pemerintah, Taiwan saat ini sedang menyiapkan Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Alam untuk lebih fokus dalam upaya pencegahan polusi, penyesuaian perubahan iklim, pengelolaan daerah aliran sungai, pencegahan bencana, konservasi alam, dan mengantar ke era baru dalam pelestarian lingkungan hidup. Tujuan itu ialah membangun kembali nilai-nilai kelestarian lingkungan, konservasi energi, mengurangi emisi karbon dan polusi lingkungan, serta menciptakan lingkungan rendah risiko yang ditandai dengan produksi bersih, standar hidup yang nyaman, dan ekosistem yang masih alami.
Sebagai contoh, dengan menerapkan konsep “urban mining“ limbah dapat diubah menjadi sumber daya. Selain mempromosikan daur ulang dan penggunaan kembali, Taiwan dapat menangkap peluang dalam mengembangkan ekonomi hijau, melakukan integrasi dengan kebijakan dan peraturan pemerintah, partisipasi sektor publik dan swasta, kekuatan pasar, serta inovasi teknologi. Dengan upaya itu, maka pengurangan karbon, transisi ke ekonomi rendah karbon, dan tujuan pelestarian lingkungan akan tercapai.
Pengumuman Presiden Ma Yingjeou tahun ini, yakni Pembangkit Tenaga Nuklir Lungmen di Taiwan akan diberhentikan setelah inspeksi keselamatan. Ia berjanji akan mengadakan Konferensi Energi Nasional Ke-4. Hal itu akan memungkinkan berbagai sudut pandang yang berbeda mengenai cetak biru dari pengembangan energi masa depan untuk bertukar pendapat secara rasional. Saat membahas pasokan dan permintaan energi, kita juga harus memastikan masyarakat umum paham kalau potensi dari pengurangan emisi terletak pada pilihan energi masa depan. Semua pemegang kepentingan harus berbagi tanggung jawab dalam pengurangan karbon dan bekerja sama sesuai dengan tuntutan rencana jangka panjang.
Kita dapat belajar dari melihat pengalaman Kerajaan Inggris, Jerman, dan EU, bahwa mereka yang memegang kuasa harus mempunyai komitmen yang berani dan tidak pantang menyerah dalam menjalankan komitmen tersebut.Pada saat yang sama, ada harga yang harus dibayar apabila masyarakat sipil ingin mengubah dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Selama menghadapi perubahan iklim, kita harus paham yang terpenting bukanlah idealisme apa yang dipegang, namun apa yang dapat dilakukan bersama untuk mencapai apa yang diinginkan.
Sudah sejak lama, Taiwan berusaha untuk memainkan perannya sebagai anggota dunia yang bertanggung jawab dengan menandatangani berbagai kerja sama bilateral dan terlibat kerja sama multilateral.Kita berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengambil langkah-langkah praktis yang mencerminkan inisiasi dan upaya dari Konvensi Kesepakatan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Perubahan Iklim (UNFCCC).
Sayangnya, sampai saat ini Taiwan tidak termasuk dalam UNFCCC. Itu terlepas dari keinginan kami untuk terlibat secara langsung berbagai pertemuan dan aktivitas. Partisipasi kami akan mendapat lebih banyak dukungan dan bantuan dari komunitas internasional. Hal tersebut juga akan membuat kami dapat sedikit berbagi mengenai pengalaman dalam pelestarian lingkungan dengan komunitas internasional dan negara yang membutuhkan. Dengan demikian, itu berarti mengintegrasikan kapasitas Taiwan dalam perbaikan iklim global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar