Momentum
Baru untuk Indonesia dan Dunia
Sun Weide ; Kuasa Usaha Kedutaan Besar China di Indonesia
|
KOMPAS,
31 Oktober
2017
Kongres Nasional Ke-19 Partai
Komunis China (PKC) yang baru ditutup merupakan hal penting dalam politik
China. Sidang dalam kongres itu telah memilih pemimpin baru PKC, menyatakan
sosialisme berkarakteristik China telah memasuki era baru, dan membangun
negara sosialis modern melalui dua tahap.
Dalam lima tahun terakhir,
China telah mencapai keberhasilan historis dalam pembangunan dengan
pertumbuhan ekonomi 7,2 persen per tahun. Hal ini membuat China berada di
depan sejumlah negara utama dunia dan mengontribusi pertumbuhan ekonomi dunia
30 persen.
Pembangunan infrastruktur
dilaksanakan secara cepat di China. Telah dibangun jaringan kereta cepat
sepanjang 22.000 kilometer atau 60 persen lebih dari total panjang jaringan
kereta cepat dunia. Sistem ekonomi baru China yang bersifat terbuka semakin
kuat dengan volume perdagangan internasional, investasi ke luar negeri, dan
cadangan devisa di posisi teratas dunia.
Ekonomi dan riset
Struktur ekonomi China terus
disempurnakan, sejumlah industri emerging, termasuk ekonomi digital, semakin
menjamur. China juga semakin menampakkan vitalitas inovasinya dengan
meluncurkan sejumlah hasil riset, yakni stasiun ruang angkasa seri Tiangong,
kapal selam berawak Jiaolong, teleskop radio raksasa FAST (Five-hundred meter
Aperture Spherical Telescope), satelit Dampe (Dark Matter Particle Explorer)
Wukong, satelit Quess (Quantum Experiments at Space Scale) Mozi, pesawat
sipil komersial yang berbadan lebar C919, dan sebagainya.
Perkembangan ekonomi China
telah meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Lebih dari 60
juta penduduk dibebaskan dari kemiskinan, lapangan kerja baru yang diciptakan
rata-rata 13 juta orang di kota per tahun, pendapatan penduduk desa dan kota
bertumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi sehingga rasa kebahagiaan
rakyat meningkat secara signifikan.
Dalam lima tahun terakhir ini,
China menjalankan diplomasi negara besar yang tidak hanya menciptakan
lingkungan eksternal, tetapi juga ikut mendorong perdamaian, stabilitas, dan
kemakmuran dunia. China aktif mendorong inisiatif ”One Belt and One Road”
(OBOR), mendirikan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Dana Jalur
Sutra, serta menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi untuk kerja sama
internasional.
China secara aktif menanggapi
perubahan iklim global dengan membentuk Dana Kerja Sama Iklim Selatan-selatan
senilai 20 miliar RMB, menentang gerakan deglobalisasi, dan mendorong
reformasi sistem pengelolaan global dengan inisiatif membangun komunitas
senasib.
Kongres Nasional Ke-19
melaporkan, impian rakyat China terkait erat dengan impian rakyat seluruh
dunia. Oleh karena itu, realisasinya mustahil terjadi tanpa lingkungan
internasional yang damai dan stabil. China akan senantiasa menjunjung tinggi
semangat perdamaian dan kerja sama, mendorong perkembangan bersama dengan
cara bersahabat dengan negara lain berdasarkan Lima Prinsip Hidup
Berdampingan secara Damai.
China mendorong pembentukan
hubungan internasional tipe baru yang saling menghormati, setara dan
berkeadilan, kooperatif, serta saling menguntungkan. China akan selalu berperan
sebagai pembangun perdamaian dunia, penyumbang perkembangan global dan
penjaga tata kelola internasional.
Kerja sama Indonesia
Dalam lima tahun terakhir,
hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif China-Indonesia berkembang cepat.
Kedua negara telah menjadi mitra strategis komprehensif. Kedua pihak dengan
aktif menyinergikan strategi perkembangan, secara komprehensif memperdalam
kerja sama pragmatis, dan meraih hasil yang sangat melimpah. China telah
menjadi mitra dagang terbesar, negara asal turis terbesar, dan negara asal
investasi terbesar ketiga bagi Indonesia.
Proyek kereta cepat
Jakarta-Bandung dan serangkaian proyek kerja sama penting lainnya terus
diimplementasikan. Sampai triwulan III tahun ini, ekspor Indonesia ke China
meningkat 40 persen. Pada semester I tahun ini, investasi dari China ke
Indonesia hampir 2 miliar dollar AS dan jumlah wisatawan lebih dari 1,13
miliar orang. Berarti satu dari setiap lima wisatawan asing di Pulau Bali
berasal dari China.
Keberhasilan itu membuktikan
bahwa kerja sama China dan Indonesia menjadi motor penggerak negara
masing-masing dan mendatangkan kesejahteraan rakyat kedua negara.
Dalam lima tahun ke depan,
China akan berinvestasi 600-800 miliar dollar AS ke luar negeri dan mengimpor
komoditas dan layanan lebih dari 10 triliun dollar AS. Indonesia dan
negara-negara sepanjang OBOR akan menikmati manfaatnya.
Hubungan tipe baru
Presiden Xi Jinping menunjukkan
bahwa diplomasi China bertujuan mendorong pengembangan hubungan internasional
tipe baru dan membentuk komunitas senasib sepenanggungan manusia. China tidak
hanya berkeyakinan dan berkemampuan membangun negara sendiri dengan baik,
tetapi juga bergandengan tangan dengan negara lain untuk maju bersama.
China akan terus memperkuat
hubungan dengan negara tetangga berdasarkan konsep ”bersahabat, jujur, saling
menguntungkan dan inklusif” serta prinsip diplomasi yang rukun dan bermitra
dengan negara tetangga.
China siap bekerja sama dengan
Indonesia dan menindaklanjuti kesepakatan pemimpin kedua negara untuk menyinergikan
strategi pembangunan, kerja sama perdagangan dan investasi, khususnya
memudahkan lebih banyak produk Indonesia memasuki pasar China sekaligus
memperluas kerja sama di berbagai bidang. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar