Capres
Peduli Olahraga
Agus
Kristiyanto ; Guru Besar Analisis
Kebijakan Pembangunan Olahraga FKIP UNS, Kaprodi Magister Ilmu Keolahragaan
PPs UNS,
Sekretaris Komnas
Penjas dan Olahraga
|
SUARA
MERDEKA, 25 Juni 2014
KIRANYA
sah-sah saja dan bukan hal yang berlebihan, manakala kepedulian olahraga
dijadikan sebagai satu bagian penting dari kriteria menimbang kepantasan
presiden pilihan rakyat mendatang. Kepedulian yang dimaksud tidak sekadar
bermakna meletakkan pandangan olahraga dalam pengertian dangkal dan sempit.
Bukan
pula menakar bentuk retorika formal dalam model perilaku yang bersifat
simbolistis dan sloganistis dari calon sosok pemimpin bangsa. Kepedulian itu
berupa ukuran komitmen dasar dalam mengemban kebijakan pembangunan olahraga
ke depan dalam mewujudkan bangsa yang kokoh dan lebih berkarakter serta
berdaya saing tinggi.
Nilai
tawar pembangunan olahraga menjadi amat strategis, setidaknya dapat
dijelaskan dari tiga sisi penting. Pertama; olahraga merupakan dimensi yang
menyangkut khalayak yang bersifat lintas sosial dan bebas dari diskriminasi.
Olahraga
adalah untuk semua, sport for all. Dalam pengertian seperti itu, olahraga
jadi pilihan sarana belajar bagi siapa pun dalam menjauhkan dari sifat
diskriminasi. Terjauhkan dari hal-hal yang bersifat diskriminatif bagi bangsa
ini masih menjadi hal yang sangat mahal meskipun sudah menjadi bangsa merdeka
69 tahun. Kedua; olahraga memiliki sinyal nilainilai universal dalam tata
pergaulan antarbangsa yang bersifat global.
Gerakan
olimpiade modern berhasil membentuk tatanan global yang mengikat seluruh
bangsa untuk secara periodik menorehkan prestasi yang membanggakan. Semangat
citius (lebih cepat), altius (lebih tinggi), dan fortius (lebih kuat) menjadi
ajang prestisius antarbangsa untuk berkompetisi menakar prestasi. Ketiga;
daya akomodasi pembangunan olahraga sangat tinggi untuk lebih menggeliatkan
akselerasi sektor pembangunan lain.
Artinya,
proses dan hasil pembangunan olahraga bersinggungan secara faktual dengan
persoalan mengangkat harkat dan martabat. Olahraga berinteraksi secara
mutualistis dan komensalisme pada bidang-bidang yang mengerucut pada
usaha-usaha peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam Resolusi PBB telah begitu
nyata betapa olahraga itu berkontribusi pada berbagai isu sentral pembangunan
segala bidang.
Olahraga
itu adalah instrumen pembangunan, yakni “sport
as means to promote education, health, development, and peace (United Nations
Resolution 58/5 paragraf 7th 2003 )”. Dalam koridor ini, capres peduli
olahraga pasti memiliki amunisi hebat untuk mengusung bangsa ini secara
simultan maju dalam bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan, sekaligus misi
perdamaian sebenarnya.
Kedaulatan Olahraga
Sebenarnya
siapa pun presiden pilihan rakyat nanti, tampaknya tidak akan memiliki
kendala berarti untuk menjadi pemimpin nasional yang akan berhasil menjaga
kedaulatan olahraga.
Hal ini
terkait bahwa dari sisi apa pun, bangsa ini telah memiliki perangkat dan
sumber daya keunggulan olahraga yang sangat luar biasa. Pertama; dari aspek
man power Indonesia dikaruniai jumlah penduduk cukup besar. Bahkan Indonesia
merupakan salah satu negara yang mendapatkan bonus demografi yang
diprediksikan puncaknya tahun 2024.
Bonus demografi
menunjuk pada situasi demografi di mana komposisi jumlah penduduk usia
produktif jauh lebih besar daripada usia tidak produktif. Artinya, peluang
berkeunggulan akan lebih terbuka lebar akibat bonus demografi tersebut.
Kedua; dari sisi payung hukum, Indonesia merupakan salah satu dari sebagian
kecil negara di dunia ini yang memiliki UU tentang Sistem Keolahragaan.
Bahkan
setidaknya ada 4 UU yang memayungi olahraga, yakni UU tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU tentang
Kesehatan, dan UU tentang Kepariwisataan. Penggalangan partisipasi masyarakat
tentu juga bukan hal yang sulit karena Indonesia memiliki juga Hari Olahraga
Nasional (Haornas) tiap tanggal 9 September. Dari sisi penganggaran PP Nomor
18 Tahun 2007 tentang Pendanaan Olahraga sudah sangat jelas mengatur betapa
cukup leluasanya aneka sumber dana keolahragaan berpotensi untuk digali.
Dana olahraga
tidak hanya dari APBN/APBD tetapi sangat memungkinkan dari dana masyarakat,
kerja sama indistri olahraga dan sumber-sumber lain. Ketiga; dari sisi
keanekaragaman lingkungan budaya, Indonesia memiliki suatu yang khas yang
merupakan local genious yang
bervariasi. Dari sisi alam, Indonesia memiliki laboratorium alam khas tropis
dalam bentuk daratan, pegunungan, pantai, dan lautan. Musim juga hanya
mengenal hujan dan kemarau.
Artinya
intensitas aktivitas olahraga yang dapat dilakukan oleh masyarakat, akan
lebih leluasa. Keanekaragaman budaya dan kondisi alam sangat memungkinkan
kedaulatan olahraga ke depan dibudayakan dalam perspektif sangat luas.
Industri olahraga yang memadukan pariwisata dan berbagai event kreatif sangat
terbuka luas. Sekarang, tiap pemilih harus menggunakan beberapa pertimbangan,
salah satunya adalah berdasarkan kepedulian terhadap olahraga, kenapa tidak?
Eksekusinya tentu tergantung pada suara hati masing-masing pemilih. ●
|
Halo, saya Ny. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang swasta, apakah Anda berhutang? Anda membutuhkan dorongan finansial? pinjaman untuk membangun bisnis baru, untuk memenuhi tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini dan juga untuk renovasi rumah Anda. Saya memberikan pinjaman kepada perusahaan lokal, internasional dan juga dengan tingkat bunga yang sangat rendah 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
BalasHapusAnda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.