Selasa, 17 April 2012

Peluang untuk Jokowi


Peluang untuk Jokowi
Tjipto Subadi, Dosen Prodi Pendidikan Geografi FKIP dan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
SUMBER : SUARA MERDEKA, 17 April 2012



RILIS hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 8 April lalu terkait Pilkada DKI Jakarta menempatkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) mengungguli lainnya, sementara Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama/ Ahok (Jokowi-Basuki) urutan kedua. Foke unggul jauh, sebagaimana terlihat: Foke-Nara (49,1%), Jokowi-Basuki (14,4%), Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini (8,3%), Biem Benyamin-Faisal Basri (5,8%), Alex Noerdin-Nono Sampono (3,9%), dan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria (1,2%).

Dengan menempati urutan kedua, diprediksi Jokowi bisa menjadi kuda hitam dalam pilgub yang digelar 11 Juli mendatang. Hasil survei itu sekaligus menunjukkan bukti pola pikir dan karakteristik pemilih Ibu Kota yang irasional sebab memilih cagub bukan dari programnya melainkan dari kedekatannya. Foke sebagai calon incumbent dan kelahiran Jakarta pasti paling dikenal, apalagi pernah menjabat sekda, wagub semasa Gubernur Sutiyoso, dan terakhir Gubernur DKI periode 2007-2012.

Terlebih Foke seorang doktor tata kota lulusan Jerman sehingga warga Ibu Kota menganggap dialah paling ahli problematika kota. Namun selama 5 tahun memimpin, ia belum bisa menyelesaikan masalah utama kota penduduk lebih dari 10 juta jiwa itu, yakni banjir, macet, dan sampah.

Dengan siswa waktu tiga bulan, Jokowi masih punya peluang mengejar Foke. Kesederhanaannya wi diharapkan dapat menarik simpati war-ga Jakarta mengingat jumlah undecided voters dan swing voters masih cukup besar. Jokowi-Ahok juga boleh berharap dari pemilih etnis Jawa (40%) dan etnis Tionghoa (10%).

Namun jangan lupa, Hidayat-Di-dik didukung PKS, partai pe-menang Pemilu 2009 di DKI. Selama ini pemilih partai itu dikenal solid dan siap berkorban dana. Inilah yang menyebabkan partai itu memenangi pemilu di Jakarta dan satu-satunya partai, selain Partai Demokrat, yang suaranya naik secara signifikan pada Pemilu 2009.  
Sebagai mantan Ketua MPR, popularitas Hidayat, tokoh Islam asal Klaten itu, cukup besar, dan tentunya berharap didukung etnis Jawa (40%) dan Betawi (30%) yang agamais. Pilkada diprediksi dua putaran, dan yang terakhir bertarung adalah Foke-Nara versus Jokowi-Basuki atau Foke-Nara melawan Hidayat-Didik.  
   
Peluang Jokowi

Selama ini, calon kepala daerah, anggota DPR, bahkan presiden bisa memenangi pemilihan jika memiliki tingkat popularitas, kepemimpinan, elektabilitas, akseptabilitas, dan integritas tinggi, plus dana kuat. Dari 6 syarat itu, Jokowi-Ahok sudah mengantongi tiga, yakni popularitas, kepemimpinan, dan integritas.

Meski Jokowi muslim Jawa yang taat beragama, dengan menggandeng Ahok yang etnis Tionghoa dan beragama Kristen, bisa menjadi keunggulan sekaligus kelemahan. Keunggulannya adalah jika bisa menarik etnis Tionghoa meski hanya 10% mereka kunci perekonomian. Kelemahannya adalah warga Ibu Kota yang didominasi Betawi dan Jawa dikenal agamais dan Islami, kurang sreg jika dipimpin wagub yang berbeda etnis dan agama.

Bila hanya mengandalkan popularitas, rasanya sulit bagi Jokowi memenangi pilgub. Apalagi basis massa politik yang didukung PDIP dan Gerindra hanya memiliki 15 dari 94 kursi di DPRD. Bagaimanapun, sisa waktu 3 bulan masih bisa dimanfaatkan Jokowi untuk mengubah karakteristik pemilih Ibu Kota dari irasional menjadi rasional.

Syaratnya, harus gencar mengampanyekan programnya melalui media massa dan rajin mendatangi kelompok pengajian yang begitu banyak di Jakarta dan didominasi para habaib. Hal itu memang sudah dirintis Jokowi dengan menggelar pengajian di Benhill beberapa waktu lalu. Seandainya Jokowi belum berhasil di DKI, masih ada peluang menjadi cagub Jateng. Barangkali maju di Ibu Kota merupakan strategi politiknya guna pemanasan dan test-case menuju Jateng-1 tahun 2013.

Sebagai Wali Kota Solo Jokowi jangan berkecil hati sebab Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad pun sebelumnya Wali Kota Teheran yang sukses dan akhirnya terpilih menjadi presiden dua periode sekaligus menjadi tokoh internasional yang dihormati masyarakat dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar