Kampanye Pendidikan Anak
Masykurudin Hafidz, Anggota Jaringan Civil Society Organizations
Initiative Education for All (CSOiEFA), Jakarta
SUMBER
: REPUBLIKA, 28 April 2012
Sebagai
bagian dari Kampanye Global untuk Pendidikan (GCE), jaringan masyarakat pendidikan
Indonesia selama sepekan ini melakukan Pekan Aksi Global 2012. Tema yang
diusung tahun ini adalah Pendidikan dan Perawatan Anak Usia Dini. Tema ini
diusung karena ia adalah salah satu tujuan yang paling ter abaikan dari semua
tujuan pendidikan untuk semua (Education
for All).
Betapa
tidak, pelaksanaan program pendidikan bagi anak usia dini masih sangat lambat.
Data menunjukkan, pada 2012 ini baru 50 persen anak usia dini yang mendapatkan
pendidikan sehingga pemerintah hanya punya waktu tiga tahun lagi untuk
menuntaskannya agar target 100 persen pada 2015 bisa dilampaui. Demikian juga
data lainnya menunjukkan, hanya seperempat (¼) Pendidikan Anak Dini (PAUD) yang
menda patkan dukungan biaya operasional sekolah (Direktorat PAUDNI, 2012).
Pendidikan
dan perawatan anak usia dini adalah hak yang diakui oleh instrumen
internasional dan regional serta menjadi aspek penting dari pembelajaran seumur
hidup. Ia adalah sebuah proses yang dimulai sejak lahir. Sebab, usia dini
dipandang sebagai periode yang paling kritis dalam perkembangan manusia.
Periode
anak usia dini mencakup umur nol sampai delapan tahun. Bagi usia pendidikan,
dalam praktiknya usia inilah yang paling memprihatinkan dengan tiga kelompok
umur khusus nol sampai tiga tahun (yang paling sering terabaikan dari semua),
tiga sampai lima tahun (tahun-tahun sebelum sekolah dasar), dan enam sampai
delapan tahun (masa-masa awal dari sekolah dasar).
Dalam
rentang usia tersebut merupakan periode di mana nilai-nilai fundamental harus
dipupuk dan dipraktikkan. Pendidikan anak usia dini yang komprehensif dan
berkualitas dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan
fisik, psikomotorik, kognitif, sosial, dan emosional anak, termasuk kemampuan
berbahasa dan kemampuan membaca sejak dini.
Penelitian
menunjukkan bahwa berbagai intervensi pada usia tahap awal ke hidupan akan
sangat menentukan bagi masa mendatang. Intervensi yang diperlukan meliputi
nutrisi yang tepat, penyediaan kesehatan yang baik, lingkungan yang aman dan
nyaman yang menjamin adanya stimulasi intelektual dan fisik (Lancet, 2011).
Oleh
karena itu, terdapat kebutuhan yang mendesak untuk melakukan advokasi tentang
hak-hak dari anak usia dini, yang mengakui anak sebagai pemegang hak dan yang
akan mengarahkannya sebagai anak yang terpenuhi kebutuhannya dan bermartabat.
Serta, pengung kapan secara positif bagi anak-anak di masa sekarang dan masa
depan, termasuk bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus, rentan, dan kurang
beruntung.
Tiga pilar
Dalam menfokuskan pendidikan anak
dengan rentang usia nol sampai delapan tahun, perlu pola pengembangan dan
perawatan anak usia dini yang berkualitas dengan memfokuskan kebutuhan yang
terpusat pada anak dan melalui proses yang interaktif, yaitu pilar tahapan
ertama (umur nol sampai tiga tahun) sebagai awal bagi pendidikan anak dengan
cara melakukan interaksi antara orang tua pengasuh dan anak yang lebih positif,
lingkungan yang memberikan stimulasi, kesehatan dan gizi yang baik, serta
perawatan anak yang lebih kuat.
Pilar tahapan kedua (umur tiga
sampai enam tahun) adalah dengan memfokuskan pada pengembangan rasa anak-anak pada
diri mereka, interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa, kepercayaan diri
sebagai peserta didik, kompetensi bahasa, cara berpikir kritis, dan keterampilan
dalam memecahkan masalah. Dalam periode ini perlu pula memastikan akses pendidikan bagi
anakanak yang paling rentan dan kurang beruntung.
Sementara
itu, pilar tahapan ketiga (umur enam sampai delapan tahun) adalah dengan
memastikan sekolah yang ramah, apresiatif dan inklusif yang menfasilitasi
transisi dari lingkungan keluarga ke sekolah, melatih dan menunjuk guru yang
memiliki kemampuan dan me mahami kebutuhan pengembangan gaya belajar anak usia
dini (http://www.ecdgroup.com).
Kampanye publik
Dalam mewujudkan pendidikan anak
usia dini yang komprehensif tersebut, diperlukan berbagai upaya baik yang
dilakukan oleh pemerintah sebagai pengambil kebijakan serta dukungan orang tua
dan masyarakat untuk secara bersama-sama melakukan peningkatan pendidikan pada
anak usia dini.
Di antara hal-hal yang mendesak
untuk dilakukan dalam Kampanye Global untuk Pendidikan (GCE) ini adalah, pertama,
memprioritaskan, mempercepat, dan memperluas Pendidikan dan Perawatan Anak
Usia Dini. Prioritas ini menyangkut agenda kebijakan sebagai suatu hak
dan bagian integral dari sekolah telah siap untuk anak-anak dengan
mengintegrasikan pendidikan dan perawatan anak usia dini ke dalam sistem
pendidikan.
Kedua, meningkatkan
kapasitas guru dan pengembangan kurikulum. Ketiga, menghapus segala bentuk
diskriminasi pendidikan. Dan keempat, meningkatkan investasi pada
pendidikan dan perawatan anak usia dini. Meminta pemerintah untuk
mempromosikan investasi pada pendidikan dan perawatan anak usia dini serta
menyiapkan kerangka kerja bagi pelaksanaan program anak usia dini yang
melibatkan partisipasi masyarakat sipil untuk memastikan bahwa program,
kegiatan, dan anggaran dari berbagai sektor yang terlibat dalam PAUD dapat
bekerja secara bersama. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar