Senin, 23 April 2012

Bangsa yang Hemat dan Cerdas


Bangsa yang Hemat dan Cerdas
Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri ESDM    
SUMBER : SINDO, 23 April 2012



Bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo wafat pada Sabtu (21/4) saat mendaki Gunung Tambora di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.Tokoh kelahiran Magelang,16 September 1951, ini dikenal memiliki banyak pemikiran strategis, terutama di bidang energi. Berikut gagasan-gagasan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut, yang dikirimkannya ke redaksi SINDO,beberapa hari sebelum wafat. 

Perlu diketahui, pendapatan pemerintah dari minyak kita habis untuk subsidi harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan produksi minyak 930.000 barel per hari, harga minyak USD105 per barel, dan kurs Rp 9.000 per dolar Amerika Serikat (AS), pendapatan pemerintah dari minyak sekitar Rp 205 triliun per tahun. Di sisi lain, subsidi BBM dengan asumsi harga BBM dinaikkan Rp1.500 per liter untuk harga minyak USD105 per barel adalah Rp137 triliun.

Sedangkan kalau harga BBM tidak naik, subsidi mencapai Rp178 triliun. Ditambah subsidi listrik Rp60 triliun, seluruh pendapatan pemerintah dari minyak hampir habis (sisa Rp 8 triliun) untuk subsidi. Itu pun dengan asumsi harga BBM dinaikkan Rp 1.500 per liter.Apabila harga BBM tidak dinaikkan, pendapatan pemerintah dari minyak malah kurang Rp 33 triliun. Sebelumnya dalam APBN 2012 dengan asumsi harga minyak USD90 per barel, kebutuhan subsidi BBM sebesar Rp 123 triliun.

Artinya,kenaikan harga minyak sebesar USD 15 per barel menjadi USD 105 per barel mengakibatkan peningkatan subsidi Rp 55 triliun. Dengan kata lain, setiap kenaikan harga minyak sebesar USD 1 per barel mengakibatkan defisit Rp 3,67 triliun.Bayangkan kalau harga minyak naik USD25 per barel atau lebih. Atas dasar itu, kita harus serius berhemat. Beberapa langkah yang dapat ditempuh yakni penghematan subsidi BBM (subsidi lebih diutamakan bagi yang membutuhkan), penghematan pemakaian energi, baik dengan teknologi, penggunaan transportasi umum, maupun memakai energi non-BBM yang lebih murah dan tersedia di dalam negeri.

Pertama, perlu peraturan, pertamax wajib untuk mobil pribadi 1.500 cc ke atas. Kedua, perlu peraturan, premix wajib untuk mobil pribadi di bawah 1.500 cc. Premix merupakan campuran 50% premium dan 50% pertamax dengan harga rata-ratanya. Cara lain yaitu mobil pribadi di bawah 1.500 cc harus membeli pertamax dulu sebelum membeli premium dalam jumlah yang sama di SPBU.

Ketiga, perlu peraturan, premiumhanya untukangkutan umum dan sepeda motor. Keempat, penghematan untuk bensinsampaidiatas30% olehHHO dengan alat seharga Rp800.000 ditemukan oleh Prof Djoko Sungkono dari ITS. Kelima, penghematan untuk diesel dengan larutan Penghemat BBM SF Turbo 1 ditemukan oleh Pak Faisal dari Palembang. Ini bagus untuk transportasi umum dan truk, termasuk truk batubara.

Keenam, penggunaan tabung elpiji 3 kg untuk nelayan melaut perlu disebarluaskan. Ketujuh, transportasi umum mobil ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya agar masyarakat mau pindah dari menggunakan kendaraan pribadi pada hari-hari kerja ke transportasi umum. Busway di Jakarta memerlukan armada yang jauh lebih banyak. Kedelapan, pemakaian kereta api ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya, baik untuk dalam kota maupun antarkota, termasuk untuk angkutan barang dan batubara.

Kesembilan, Medco memberi converter kit untuk compressed natural gas (CNG) yang harga keekonomian CNG-nya Rp 4.100 per liter (kalau disubsidi Rp 1.000, harganya Rp 3.100) bagi stafnya dan menyediakan bus kantor untuk para pegawainya. Kalau sebagian besar perusahaan berperilaku seperti Medco, Jakarta tidak macet. Daerah luar Jawa penghasil migas bisa beralih ke BBG lebih cepat.

Kesepuluh, perlunya penghematan pemakaian listrik dengan memakai lampu dan peralatan hemat energi serta mematikannya apabila tidak diperlukan. Kesebelas, Kamis, 5 April 2012, Wakil Menteri Perhubungan dan penulis mengunjungi SPBG di Surabaya. Pak Marsaid, Technic & Operation Director CNG pemilik SPBG (Mother Station), menjelaskan, SPBU dapat digunakan untuk Daughter Station BBG dengan mengizinkannya menjual BBG.

Untuk itu, hanya dibutuhkan lahan 3m x 6m untuk menaruh trailer dan dispenser. Keuntungan dibagi antara Mother (Ibu) dan Daughter (Putri) Stations. Pak Marsaid juga menganjurkan subsidi Rp1.000 per lsp ( liter setara premium) untuk CNG supaya harga jualnya masih menarik walaupun harga BBM subsidi Rp 4500. Subsidi gas Rp 1.000 jauh lebih hemat daripada subsidi BBM Rp 5.000 (harga premium tanpa subsidi Rp 9.500). LNG dari luar Jawa dapat diterima oleh trailer-trailer LNG (tanpa diregasifikasi menjadi CNG) di pelabuhan.

Mengangkut LNG (cair) ke konsumen membutuhkan ruangan lebih sedikit daripada mengangkut CNG. Juga dianjurkan menggunakan LNG untuk truk maupun transportasi umum jarak jauh di Jawa, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Mohon diingat, pengalihan minyak tanah ke elpiji pada masa lalu menghemat lebih dari Rp 50 triliun per tahun. Saat ini tidak ada yang mau menggunakan minyak tanah untuk memasak apabila ada elpiji.

Keduabelas, memaksimalkan pemanfaatan batubara, panas bumi, air, dan bioenergi untuk listrik dengan diatasi kendalakendalanya. Harap diingat, biaya listrik dari batubara, panas bumi, dan air hanya seperempat biaya listrik dari BBM. Ketigabelas, 11 Maret 2012, Wakil Menteri Pertanian dan penulis mengunjungi Pesantren Sunan Drajat di Lamongan dan melihat pengembangan kemiri sunan di sana.

Kemiri sunan ini di samping baik untuk penghijauan, buahnya bisa dibuat biodiesel yang dapat menjadikan suatu desa selain asri juga mandiri energi. Pesantren mempunyai jaringan di seluruh Indonesia dan menurut informasi jumlahnya sekitar 20.000 di Tanah Air. Memaksimalkan pemanfaatan kemiri sunan untuk reklamasi tambang, penghijauan, dan energi (biodiesel).

Keempatbelas, memaksimalkan pemanfaatan energi surya, angin, arus laut, dan mikrohidro untuk daerah-daerah terpencil, terutama Indonesia bagian timur. Kelimabelas, akan lebih banyak uang yang dihemat apabila kita bisa meminimalkan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), mengoptimalkan penerimaan pemerintah, dan mengefisienkan pengeluaran pemerintah.

Kesimpulan

Dulu waktu harga BBM Rp 6.000 per liter, sudah banyak orang yang berpindah ke busway dan transportasi umum. Begitu harga BBM Rp 4.500 per liter, mereka kembali naik kendaraan pribadi. Orang tidak menghemat energi, tetapi menghemat uang. Program konversi minyak tanah ke BBG berhasil karena subsidi minyak tanah dihilangkan. Program jarak pagar dan konversi premium ke BBG belum berhasil karena premium harganya Rp 4.500 per liter (disubsidi).

Kalau seseorang menyikapi kenaikan harga BBM dengan arif, pengeluarannya justru berkurang jika di hari-hari kerja dia menggunakan transportasi umum dan hanya menggunakan mobil pribadi pada akhir pekan. Pengguna transportasi umum adalah patriot karena menghemat uang negara, menghemat energi dan polusi. Kenaikan harga BBM justru akan menyebabkan energi lain yaitu batubara, gas, panas bumi, air, bioenergi, serta energi baru (misal: coal bed metane dan shale gas) dan terbarukan lainnya banyak dibutuhkan dan diproduksi sehingga akan memberikan lapangan kerja, penghasilan, dan pertumbuhan ekonomi daerah-daerah, terutama di luar Jawa.

Ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak dan luar negeri adalah ketidak mandirian. Tidak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah tidak bijaksana. Mengonsumsi energi yang mahal, tetapi tidak mengonsumsi energi murah yang kita miliki adalah kebodohan.

Cara meminimalkan subsidi BBM untuk transportasi dan listrik adalah dengan sesedikit mungkin memakai BBM. Bila itu dilakukan, kita mempunyai dana lebih banyak untuk membuat Indonesia lebih cepat menjadi negara terpandang di dunia. Dengan mengurangi ketergantungan kepada BBM, insya Allah Indonesia menjadi lebih baik.

1 komentar:

  1. coba klo negara kita ini bisa mengolah minyak menath menjadi minyak jadi....

    BalasHapus