Jumat, 19 September 2014

Kiat RS Sambut MEA

Kiat RS Sambut MEA

Syahrial Faza  ;   Staf Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang
SUARA MERDEKA, 17 September 2014

                                                                                                                       
                                                      

Indonesia segera memasuki ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang berarti memfasilitasi perpindahan secara bebas barang, modal, dan jasa/tenaga kerja berkait era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA, ASEAN Economic Community) 2015. Terbentuknya komunitas itu merupakan kesepakatan 10 negara anggota ASEAN untuk mendukung kawasan bebas perdagangan.

Kesepakatan itu juga dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia. Indonesia yang memiliki kurang lebih dua per lima dari total penduduk ASEAN menjadi pasar potensial pertukaran barang, modal, dan jasa, termasuk jasa pelayanan rumah sakit (RS). Situs berita nasional memberitakan, ada lima jaringan rumah sakit internasional yang siap ”menginvasi” Indonesia, yaitu Mount Elizabeth Hospital, Raffles Hospital Singapura, Kumpulan Perubatan Johor Medica Indonesia, RS Mitra International, dan MMC Malaysia. Sebagai penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan, rumah sakit di Indonesia, harus bertahan. Bagaimana andai tidak siap berkompetisi dengan rumah sakit asing?

Itulah sebabnya mulai saat ini, rumah sakit di Indonesia, termasuk di Jateng, perlu menyiapkan strategi supaya bisa bertahan, bahkan tetap unggul dalam pelayanan, Ada beberapa strategi untuk mendukung keterwujudan itu. Pertama; rumah sakit harus mengintegrasikan pelayanan kesehatan terkait aspek biologis, psikologis, kultural, dan spiritual, dan semata-mata demi kesembuhan pasien. Orang Indonesia (khususnya yang beragama Islam) memercayai sakit bukan musibah melainkan sunnatullah dan takdir Allah. Sakit dianggap ujian untuk mendapatkan kasih sayang luar biasa dari-Nya. Dengan demikian, mereka lebih nyaman memilih rumah sakit yang memiliki nuansa pelayanan yang tidak hanya kesehatan fisik tapi ada unsur pendukung, seperti jaminan kesehatan jasmani dan rohani saat perawatan. Kedua; menerapkan strategi pemasaran dengan menggandeng komunitas yang saat ini banyak bermunculan.

Berkait kesehatan, ada Persatuan Diabetes Indonesia, Klub Jantung Sehat, kelompok car free day. Di luar kesehatan, ada komunitas Indonesia Mengajar, Tangan di Atas (TDA), Bike to Work, dan sebagainya. Kerja sama itu bersifat take and give. Rumah sakit bisa memberikan produk atau jasa khusus dengan keuntungan tertentu untuk komunitas. Rumah sakit bisa mengadakan sebuah kegiatan yang khusus mendukung nilai-nilai komunitas tersebut. Imbalannya, rumah sakit mendapatkan partisipasi maksimal dari anggota komunitas itu. Respek dan Empati Salah satu ciri MEA adalah kebebasan seseorang (termasuk pasien) mendapatkan informasi dan pengetahuan.

Bahkan masyarakat bisa menyatukan suara dan tindakan untuk melawan perlakuan yang tak mengenakkan tatkala mendapat perawatan. Brkaca pada kasus Prita Mulyasari, ke depan rumah sakit harus lebih inklusif dan horisontal dalam berhubungan dengan pasien. Caranya?

Manajemen rumah sakit lewat pelatihan customer service excellent bagi petugas front line harus menumbuhkan rasa respek dan empati kepada pasien. Respek merupakan penghargaan pasien karena pada dasarnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Respek merupakan prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai. Adapun empati adalah kemampuan untuk mendengar atau mengerti lebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh pihak lain.

Dengan lebih dulu mendengarkan dan memahami orang lain, kita bisa membangun keterbukaan dan kepercayaan yang diperlukan guna membangun kerja sama dengan orang lain. Rumah sakit di Indonesia, termasuk di Jateng harus optimistis menyambut MEA 2015. Tak perlu gentar ”berkompetisi” dengan rumah sakit asing. Justru perlu menjadikan kehadiran komunitas baru itu sebagai pelecut untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar