Pendidikan
Nalar dan Nurani
Premana W Premadi ; Dosen Astronomi Institut
Teknologi Bandung;
Pegiat Pendidikan STEAM Ganesha83
|
KOMPAS, 05 Mei 2017
Setiap
peradaban menunjukkan tingkat ilmu pengetahuan melalui cara hidup, teknologi
keseharian, dan aspirasi mereka tentang kehidupan dan alam. Kemampuan
memprediksi adalah tulang punggung kemajuan peradaban. Kemampuan ini adalah
hasil dipahaminya hubungan sebab akibat dalam proses investigasi saintifik.
Sains adalah
badan usaha raksasa, suatu enterprise, yang dilaksanakan oleh manusia dari
generasi ke generasi dengan produk berupa ilmu pengetahuan, tentang dirinya,
tentang alam, dan hubungan keduanya. Sains memaksa pekerjanya secara rasional
menganalisis bukti ilmiah serta mengonstruksi dan menguji pemikiran obyektif
tentangnya.
Manusia
mengaspirasi masa depan untuk skala waktu yang jauh lebih panjang daripada
penghuni Bumi lainnya yang hanya dapat menyiapkan kebutuhan hidup untuk esok
atau musim berikutnya. Manusia ingin maju dan berkembang, tidak sekadar
bertahan hidup.
Selain
kemampuan memprediksi dan menanggulangi masalah, sains yang tumbuh semakin
kokoh menawarkan inovasi kreatif. Semua teknologi pendukung kehidupan modern
sekarang berfondasikan sains. Kemajuan dalam science, technology,
engineering, mathematics (STEM) dipacu terus untuk memenuhi ambisi yang sebagian
memang didorong kebutuhan. Ada rangkaian kerja teramat panjang antara produk
teknologi yang dimanfaatkan konsumen dan sains yang mendasarinya.
Namun,
kesenjangan pengetahuan menimbulkan ketidakpedulian akut. Peningkatan daya
beli membuat masyarakat tidak ketat memilih konsumsi. Tidak ada upaya
berhemat demi kelangsungan hidup Bumi beserta segala penghuninya.
Dalam berbagai
konteks manusia semakin terhubung satu sama lain dan semakin terekspos pada
lingkungan alamnya. Namun, ironisnya keterhubungan tidak menutup kesenjangan
pemahaman hubungan kausal ini.
Manusia tidak
lagi mengerem nafsunya memperluas aset melebihi keperluan wajar. Selain tidak
bertanggung jawab secara ekonomi, tindakan ini juga merupakan perwujudan
ketidakpekaan terhadap tatanan hidup bersama suatu bangsa. Harga tanah
pun melonjak tak lagi terjangkau
rakyat banyak dan sawah sumber pangan berubah menjadi pemakaman mewah.
Peningkatan kebutuhan
Yang juga
tidak banyak disadari adalah peningkatan jumlah konsumen dimungkinkan oleh
penurunan biaya produksi akibat otomatisasi pada sektor industri sehingga
harga produk menjadi lebih murah.
Prediksi
pekerjaan untuk dekade mendatang mengindikasikan peningkatan 16-60 persen
kebutuhan tenaga kerja yang memiliki kompetensi tinggi dalam STEM. Konsekuensinya
sangat berat jika kita tidak menyegerakan peningkatan hasil pendidikan STEM.
Komponen STEM
telah lama mewujud dalam kurikulum pendidikan kita, mulai dari tingkat dasar
hingga tertier. Namun, efikasinya masih rendah. Ini terlihat pada jauh dari
optimalnya berbagai fungsi kehidupan. Bisa jadi ini menjelaskan landainya
kurva kenaikan PDB terhadap jumlah waktu pendidikan.
Untuk dapat
menikmati bonus demografi 2010-2030, sangat penting efikasi pendidikan STEM
ditingkatkan, terutama sejak tingkat sekolah menengah, di seluruh pelosok
Indonesia tidak hanya di kota-kota besar.
Mereka yang
harus bisa mengangkat ekonomi Indonesia dalam selang waktu sangat sempit itu
dan memastikan gradien positif kuat untuk menjamin ekonomi Indonesia tidak
merosot akibat bertambahnya penduduk.
Peran sentral
perguruan tinggi adalah ke atas menggali, membangun ilmu pengetahuan, dan
menciptakan sumber daya manusia andal; ke arah lateral menjadi anchor
institution bagi kemajuan kota yang menjadi lokasi perguruan tinggi. Dalam
menciptakan sumber daya manusia, lingkungan akademia perlu menghidupkan
semangat berbakti kepada bangsa melalui pelayanan terhadap kepentingan
masyarakat banyak.
Kerja sama
sinergis antara perguruan tinggi, pemerintah, dan korporasi diperlukan agar
ketimpangan tidak berkelanjutan, agar investasi pendidikan kembali dalam
bentuk pembangunan Indonesia yang lebih adil.
Korporasi
harus menyiapkan diri untuk dapat menyerap tenaga-tenaga baru ini. Termasuk
di dalam tanggung jawab korporasi adalah menciptakan sistem kerja yang
kondusif untuk menyertakan perempuan dalam workforce (kekuatan kerjanya).
Generasi muda
yang andal ini tidak akan hanya mengisi kebutuhan tenaga kerja, tetapi dengan
memanfaatkan jejaring kerja dan sumber pengetahuan yang luas, mereka juga
dapat menjadi emerging power yang memunculkan kreasi inovatif sebagai tawaran
solusi terobosan bagi banyak tantangan kehidupan modern yang mengutamakan
keberlangsungan (sustainability).
Generasi muda
ini akan demikian terlibat dalam kemajuan yang jelas memerlukan kemampuan
berpikir rasional. Harapannya, berpikir rasional menjadi pola berpikir
masyarakat. Kita ingat, kehidupan
modern menjadikan keberlangsungan bersama sebagai tantangan utama. Oleh
karena itu, pola pikir rasional modern akan menjadikan keberlangsungan
bersama sebagai variabel penting terutama dalam perilaku yang lebih empatik
terhadap kebutuhan lingkungan.
Rumah rujukan
Perguruan
tinggi menjadi rumah rujukan bagi masyarakat untuk mengukur keabsahan ilmu
pengetahuan. Seberapa baik sains dipercaya dan dihidupkan dalam perilaku
masyarakat amat bergantung pada keberhasilan akademia menyajikan sains.
Dalam situasi
terkini, ketika masyarakat belum siap menghadapi agresi berita palsu dan
distorsi interpretasi saintifik atas bukti pengamatan, para akademisi harus
proaktif memberdayakan nalar masyarakat dalam mencerna informasi.
Berita palsu
dan narasi sains yang terdistorsi bukan hadir karena kenaifan, melainkan
dengan agenda gelap yang tidak ingin kebenaran saintifik mengungkapnya.
Misalnya, penolakan terhadap bukti bahwa kegiatan manusia adalah penyebab
utama pemanasan global karena tidak mau meninggalkan keuntungan dari tradisi
pemanfaatan bahan bakar fosil untuk listrik.
Kondisi sudah
genting, tetapi masih terlalu banyak penduduk dunia yang tidak menyadari,
atau lebih buruk lagi tidak mau tahu, bahwa dirinya adalah salah satu
penyumbang masalah.
Dorongan utama
March for Science baru-baru ini adalah untuk menjadikan sains sebagai masukan
krusial dalam mengelola dunia ini untuk kepentingan jangka panjang, bukan
keuntungan sesaat untuk pihak-pihak tertentu, dan untuk menyadarkan akan daya
universal yang sains tawarkan kepada orang yang memahaminya. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar