Gebrakan
Posdaya ala Gorontalo
Haryono Suyono ; Ketua
Umum PWRI
SUMBER : SUARA
KARYA, 4 Juni 2012
Apabila tidak ada aral
melintang, dalam beberapa hari ini, tepatnya tanggal 6 Juni 2012, Gubernur
Gorontalo Drs Rusli Habibie MAP bersama seluruh perangkat pemerintah provinsi
dan organisasi masyarakat serta berbagai perguruan tinggi di provinsi ini akan
meresmikan pembentukan pos pemberdayaan keluarga (Posdaya) di seluruh desa dan
pedukuhan seluruh Provinsi Gorontalo. Gebyar Posdaya itu menandakan bahwa
inisiasi yang pernah diadakan di provinsi ini memberikan manfaat yang besar.
Adanya Posdaya kian mendorong partisipasi rakyat banyak dalam pembangunan
berbasis keluarga.
Seperti diketahui,
pembentukan Posdaya di desa-desa didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 3
Tahun 2010 yang memberi petunjuk pembangunan berkeadilan, pengentasan
kemiskinan berbasis keluarga dan pemberdayaan masyarakat. Instruksi itu juga
memberi petunjuk agar anak-anak, kaum perempuan dan penduduk termarginalkan
mendapat perhatian dan penanganan secara adil dan memadai. Hal ini agar setiap
keluarga miskin mampu memotong rantai kemiskinan dan bersama penduduk lainnya
ikut menikmati keberhasilan pembangunan menjadi keluarga yang sejahtera.
Pembangunan yang
bertumpu pada upaya pemberdayaan keluarga, mengharuskan setiap keluarga
bertanggung jawab dan secara umum memperbaharui tekad hidup gotong-royong
bersama keluarga lainnya. Setiap keluarga, apakah miskin atau kaya, diharapkan
menyegarkan kebersamaan untuk mengembangkan sinergi agar dalam upaya
pembangunan tidak ada satu pun yang absen atau tidak ikut berpartisipasi.
Dalam konteks
peningkatan IPM, setiap keluarga harus membudayakan kebiasaan bersekolah
setinggi-tingginya, memelihara kesehatan agar berumur panjang serta memberi
manfaat kepada rakyat banyak. Antara lain, dengan mengembangkan tingkat
pendapatan yang memadai serta memelihara lingkungan yang memberi manfaat gizi
dan dukungan lainnya kepada setiap keluarga.
Karena itu, upaya yang akan
dikembangkan di seluruh desa Gorontalo difokuskan pada upaya bersama untuk
meningkatkan usia harapan hidup dengan penurunan kematian ibu hamil dan
melahirkan serta penurunan tingkat kematian anak. Upaya-upayanya akan
dikonsentrasikan pada pembentukan Posdaya, umumnya melalui program kuliah kerja
nyata (KKN) berbagai perguruan tinggi setempat, serta upaya memberi fokus pada
usaha awal yang diperkenalkan pada tingkat pedesaan.
Apabila upaya ini
menunjukkan hasil, maka kegiatan ekonomi mikro dan kecil, sesuai pesan Inpres
No 3/2010, akan diperkenalkan kepada masyarakat lewat skim kredit Tabur Puja
dengan maksimum plafon kredit sekitar Rp 2 juta disertai kewajiban untuk
menabung bagi setiap nasabahnya. Kesempatan kredit tersebut sebagai upaya untuk
mendongkrak disiplin kewirausahaan rakyat banyak hingga dapat mendorong
berkembangnya entrepreneur di desa-desa.
Apabila komponen pokok
tersebut dapat dibawakan oleh ribuan mahasiswa dan dosen pendamping yang
berasal dari berbagai perguruan tinggi di Gorontalo dalam acara Gebyar Posdaya,
maka diharapkan akan dapat ditambahkan komponen lain dalam target MDGs yang
perlu dan dapat diselesaikan oleh masyarakat desa secara mandiri. Dengan
dukungan Pemda yang akan ditunjukkan dalam upaya deklarasi itu diharapkan
seluruh SKPD, dinas dan lembaga pemerintah daerah, dapat mengikuti fokus yang
lebih terarah pada upaya yang dilakukan oleh masyarakat melalui Posdaya.
Kesadaran dan pengetahuan yang makin luas di kalangan SKPD diharapkan dapat
meningkatkan fokus dan kerja sama antar-SKPD atau aparat pemerintah agar
dukungan pembangunan sesuai target dapat terfokus dengan baik.
Pemerintah daerah dan
para mahasiswa KKN, dengan adanya gelar Posdaya tersebut diharapkan dapat
berkonsentrasi pada upaya mengangkat keluarga muda miskin sebagai fokus utama.
Dengan fokus pada keluarga muda miskin, diharapkan anak-anak keluarga miskin
berusia sekolah, tidak satu pun yang terlewat dari upaya mengirim mereka ke
sekolah. Sebut saja, mulai dari sekolah anak usia dini dalam PAUD, sampai
sekolah setinggi tingginya pada sekolah menengah atas dan perguruan tinggi.
Budaya sekolah, menurut pengertian global, yang ternyata benar hampir di semua
negara, akan mampu memotong rantai kemiskinan dan mengangkat setiap keluarga
miskin dari lembah kemiskinan.
Khusus untuk
keluarga-keluarga muda diharapkan fokus menolong pengembangan pola hidup sehat
sejak usia sangat dini. Ini penting agar semakin banyak penduduk menyiapkan
diri sedini mungkin dalam bidang kesehatan. Dengan demikian, setiap penduduk
mampu hidup lebih lama dan aktif memberikan kontribusi dalam bidang pembangunan
secara lebih baik.
Ukuran keberhasilan
dalam tataran internasional adalah usia harapan hidup yang tinggi dan bebas
dari berbagai penyakit menular dan serangan virus mutakhir, seperti Hiv/AIDS.
Karena itu, kegiatan Posdaya diharapkan dapat menyentuh sasaran penduduk miskin
yang rawan di tingkat pedesaan dan perkotaan. Bagaimanapun mereka perlu dibantu
melalui perbaikan akses terhadap sarana dan sumber daya manusia dalam bidang
kesehatan yang lebih merata.
Kunci penting lainnya
dalam upaya pengentasan kemiskinan adalah meningkatkan pendapatan penduduk.
Oleh karena itu, melalui Posdaya akan diusahakan pemberdayaan penduduk dan
keluarga muda dalam bidang kewirausahaan, khususnya koperasi usaha mikro dan
kecil. Tujuannya adalah agar keluarga miskin mendapat akses pelatihan
ketrampilan dan modal usaha bagi perbaikan masa depannya. ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar