Kamis, 14 Januari 2016

Pilihan Baru Politik Pemilihan Taiwan

Pilihan Baru Politik Pemilihan Taiwan

Rene L Pattiradjawane  ;   Wartawan Senior Kompas
                                                       KOMPAS, 13 Januari 2016

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

Bagi Taiwan yang memiliki pemerintahan dikenal dengan nama Republik China (Chunghua Minkuo), proses bernegara selama lebih dari 100 tahun memberikan kematangan tersendiri dibandingkan dengan negara-negara demokrasi Asia lain. Pemilihan presiden langsung di Taiwan pada 16 Januari adalah bentuk kematangan lain di tengah rapprochement Beijing-Taipei sejak pertemuan para pemimpin kedua pihak Xi Jinping dan Ma Ying Jeou di Singapura tahun lalu.

Taiwan adalah korban Perang Dingin yang menghasilkan dua Vietnam dan berakhir dengan kekalahan AS tahun 1975, dua China, serta dua Korea yang masih mencari bentuk integrasi yang memadai. Pertemuan Ma-Xi di Singapura diharapkan akan menjadi model baru reunifikasi damai dalam proses apa yang disebut sebagai Konsensus 1992, hanya ada satu China dan terserah setiap pihak mengartikannya.

Calon pemerintahan berkuasa Partai Nasional China (Kuomintang), Eric Chu Li-luan, yang sekarang menjabat Wali Kota Taipei Baru akan berhadapan dengan kelompok oposisi pimpinan Tsai Ing Wen, Ketua Partai Progresif Demokratik (Minchintang). Pemilihan presiden ini akan menentukan masa depan hubungan dengan Beijing, pertumbuhan ekonomi domestik, dan perimbangan geopolitik dalam penataan stabilitas kawasan.

Di atas kertas, berbagai jajak pendapat yang diselenggarakan, termasuk jajak pendapat oleh Kuomintang sendiri, merujuk Tsai sebagai pemenang pemilihan presiden ini. Kemenangan Tsai lebih banyak disebabkan Kuomintang tidak memiliki kader politik yang setara Ma Ying Jeou, seolah partai politik tertua di Asia ini benar-benar tak lagi memiliki politisi unggulan.

Namun, di sisi lain, perilaku pemilih, khususnya orang muda, selama delapan tahun di bawah kekuasaan Kuomintang kecewa dengan kebijakan-kebijakan Presiden Ma yang condong pro Beijing. Serbuan orang-orang dari daratan Tiongkok ke Taiwan, dalam berbagai aktivitas, khususnya penguasaan ekonomi dan perdagangan, menyebabkan ”pemberontakan” orang muda dengan pendudukan parlemen Taiwan tahun lalu.

Ada beberapa faktor menjadikan pemilihan Taiwan krusial. Pertama, selain memenangi kursi kepresidenan, Minchintang diprediksi akan memenangi mayoritas kursi parlemen Lifa Yuan (Legislatif Yuan). Kalau ini terjadi, pilihan bagi Tsai Ing Wen menjadi leluasa dan mempunyai dukungan memadai rakyat Taiwan umumnya dalam berhadapan dengan Beijing.

Kedua, Tsai memerlukan strategi baru tidak menimbulkan kemurkaan Beijing atas konstitusi partainya membentuk kemerdekaan Taiwan. Posisi status quo yang dianut Tsai atas Konsensus 1992 tidak memiliki nuansa politik dalam menata dan mengelola hubungan Taipei-Beijing. Lingkungan regional dan global Taiwan juga akan berubah sangat drastis sehingga Tsai harus mencari modus keseimbangan baru menjaga kepentingan utama Taiwan dalam berhadapan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Dengan pertumbuhan ekonomi 2,3 persen, Taiwan akan dihadapi dengan kenyataan menurunnya pacu ekonomi RRT. Persaingan ekonomi kedua pihak yang selama ini saling melengkapi pun akan rontok menghadapi situasi baru pertumbuhan di kedua belah pihak. Kombinasi lingkungan politik dan ekonomi akan menyebabkan Tsai terdesak mencari bentuk pilihan baru, termasuk penentuan nasib sendiri dalam konteks nasionalisme China.

Pilihan ini menarik karena menata kesetimbangan lingkup kedaulatan satu China akan menjadi antitesis terhadap gejolak politik yang terjadi di Hongkong pasca 2017 dalam menentukan pemilihan langsung tanpa campur tangan Beijing. Baik Taipei maupun Beijing harus bersiap menghadapi kenyataan adanya pilihan politik baru di luar ekosistem yang sudah terasa usang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar