Ketika
Agama Kehilangan Tuhan
A Mustofa Bisri ; Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh
Tholibin, Leteh, Rembang
|
REPUBLIKA,
14 Februari
2018
Dulu agama menghancurkan berhala. Kini
agama jadi berhala.
Tak kenal Tuhannya, yang penting
agamanya.
Dulu orang berhenti membunuh sebab
agama.
Sekarang orang saling membunuh karena
agama.
Dulu orang saling mengasihi karena
beragama.
Kini orang saling membenci karena
beragama.
Agama tak pernah berubah ajarannya
dari dulu, Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu.
Lalu yang berubah apanya? Manusianya?
Dulu orang belajar agama sebagai
modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar ilmu
lainnya, maunya belajar agama saja.
Dulu pemimpin agama dipilih
berdasarkan kepintarannya,
yang paling cerdas di antara
orang-orang lainnya.
Sekarang orang yang paling dungu yang
tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi
pemimpin agama.
Dulu para siswa diajarkan untuk harus
belajar giat dan berdoa untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas
belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdoa paling kencang, karena diajarkan
pemimpin agamanya untuk berdoa supaya lulus.
Dulu agama mempererat hubungan manusia
dengan Tuhan.
Sekarang manusia jauh dari Tuhan
karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama.
Dulu agama ditempuh untuk mencari
Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.
Esensi beragama telah dilupakan.
Agama kini hanya komoditi yang
menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama, karena semua yang berbau agama
telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan
jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan.
Agama jadi hobi, tren, dan bahkan
pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.
Agama kini diper-Tuhankan, sedang
Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini
menghujat Tuhan.
Nama Tuhan dijual, diperdagangkan,
dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh,
sambil meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan mana yang mengajarkan tuk
membunuh?
Tuhan mana yang mengajarkan tuk
membenci?
Tapi manusia membunuh, membenci,
mengintimidasi, merusak,
sambil dengan bangga meneriakkan nama
Tuhan,
berpikir bahwa Tuhan sedang
disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia lainnya.
Agama dijadikan senjata untuk
menghabisi manusia lainnya.
Dan tanpa disadari manusia sedang
merusak reputasi Tuhan,
dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam
di balik gundukan ayat-ayat dan aturan agama. ●
|
BalasHapusMarhaban ya Ramadhan Gratis freechip untuk 100 member Winning303
Ayo gabung segera
Informasi Lebih Lanjut, Silakan Hubungi Kami Di :
- WA : +6287785425244
Suka bermain Poker mau deposit via PULSA,atau Via E-MONEY???
BalasHapusMari bergabung bersama kami di Donaco Poker
Hub kami.
WHATSAPP : +6281333555662
CS 24 JAM