Selamatkan
Mahasiswa dari Jebakan Radikalisme
Fathorrahman Ghufron ; Wakil Katib Syuriyah PWNU dan
Pengurus LPPM Universitas NU
(UNU) Yogyakarta;
Dosen Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Sunan Kalijaga
|
KOMPAS,
24 Februari
2018
Tulisan Apridar berjudul ”Perguruan Tinggi
Radikal” (Kompas, 14/2) menguraikan catatan penting perihal bagaimana
mengatasi dan menanggulangi arus radikalisme dan ekstremisme yang kian subur
mewabah di perguruan tinggi.
Sebab, apabila mengacu pada sejumlah hasil
riset dan survei yang dilakukan oleh beberapa pihak, wajah perguruan tinggi
(PT) kita kian menunjukkan aura radikalismenya. Sebutlah seperti survei Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahwa 39 persen mahasiswa sudah
terpapar radikalisme. Juga penelitian Anas Zaidi dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) menampakkan bahwa fenomena paham radikal telah
menguasai kampus-kampus besar di Indonesia.
Bahkan, apabila merujuk pada hasil penelitian
paling mutakhir tentang ”Literatur Keislaman Generasi Milenial” yang
dilakukan oleh Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, bekerja sama
dengan PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan PusPIDep Yogyakarta pada
tahun 2017, bahwa gerakan jihadi, tahriri, dan salafi mulai mendominasi di
banyak PT, di mana gerakan-gerakan tersebut menjadi embrio tumbuh suburnya
radikalisme dan ekstremisme.
Dari sekian hasil riset dan survei tentang
virus radikalisme yang mewabah di PT, tentu kita perlu mengenali lebih dalam
bagaimana paham radikalisme itu bergerak dan melingkupi kehidupan mahasiswa.
Setidaknya, melalui pengenalan terhadap ruang gerak radikalisme di PT, semua
pihak yang terlibat dalam pengelolaan PT bisa menyelamatkan mahasiswa dari
mata rantai jebakan radikalisme dan ekstremisme, sekaligus—menyitir tulisan
Apridar—pimpinan PT berupaya mengembalikan kampus sebagai tempat mendidik
generasi emas Indonesia.
Peta gerakan
Dengan meminjam alur pemikiran Imdadun
Rahmat yang terurai dalam tulisannya yang berjudul ”Peta Pemikiran dan
Gerakan Radikalisme Islam di Indonesia”, hemat penulis ada tiga model
bagaimana gerakan radikal terbentuk dan memengaruhi cara bersikap mahasiswa.
Pertama, radical in mind, yaitu sebuah tahap
di mana mahasiswa yang menganut paham radikal masih dalam ruang pemikiran
tetapi memiliki sikap kompromis dengan realitas sosial-politik di sekitarnya.
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan kelompok ini akan memproduksi
berbagai agenda revivalisme dan eksklusivisme yang berpotensi besar bagi
menguatnya cara pandang dan cara berpikir radikalistik di kalangan mereka.
Bahkan, pada titik tertentu, ketika pemikiran radikal ini selalu berinteraksi
dengan sesama mahasiswa yang satu aliran, akan bermetamorfosa pada laku
radikalisme yang lebih nyata.
Selanjutnya, tidak menutup kemungkinan
pemikiran radikal akan berpengaruh pada model kedua, yaitu radical in
attitude. Dalam model radical in
attitude ini, mahasiswa yang paham radikalnya masih bertumpu pada pemikiran
akan menyasar pada perilakunya. Secara kentara, mahasiswa mulai menampakkan
perilaku-perilaku yang tidak kompromis terhadap realitas sosial-politik di
sekitarnya, semisal pola pergaulan sosial dan cara berpenampilan yang
eksklusif.
Hal ini bisa dicermati pada pola kegiatan akademik
yang berlangsung secara terbatas antarmereka, cara bertutur dan
mengekspresikan model keberagamaannya, cara memperlakukan orang yang berbeda
aliran, dan semacamnya. Bahkan, tidak jarang perilaku radikal mereka
senantiasa menghadirkan nama Tuhan untuk menjustifikasi sikap pembenaran
terhadap apa yang diyakini dirinya dan terhadap apa yang diyakini oleh orang
lain.
Kondisi ini akan berpengaruh pada
kecenderungan radikal yang lebih frontal, di mana ekspresi radikalisme
bermetamorfosa pada model ketiga, yaitu radical in action. Dalam model ini,
kelompok yang semula pemikirannya menganut paham radikal dan perlahan-lahan
mulai termanifestasi pula dalam perilakunya, akan beranjak pada implementasi
radikalisme yang lebih sarkastik. Di fase ini, mereka mulai menempuh
cara-cara tertentu untuk memaksa terwujudnya cita-cita mereka guna
memperjuangkan nilai-nilai yang berbasis pada sistem keberagamaannya yang
dianggap sebagai jalan kebenaran dan kemuliaan yang paling diridai Tuhan.
Dalam mengeksekusi perjuangan mereka, tidak
segan-segan ditempuh dengan cara-cara inkonstitusional dan melawan hukum,
seperti melancarkan kegiatan teror dan pengeboman. Hal ini bisa dicermati
pada beberapa kasus pengeboman yang pernah melibatkan mahasiswa sebagai
pelaku dan desain terornya.
Itulah konstruksi radikalisasi yang mulai
menggejala di kalangan mahasiswa. Hal ini akan jadi ancaman serius apabila
gerakan mereka tidak ditandingi oleh gerakan moderatisasi yang lebih kuat.
Sebab, apabila ketiga peta gerakan radikal ini semakin menguat di lingkungan
kampus, tidak mustahil berbagai kampus yang selama ini dikenal sebagai agen
perubahan sosial dan kemajuan serta sokoguru peradaban Indonesia yang moderat
dan inklusif, akan berubah wujudnya sebagai lembaga pendidikan yang akan
dimanfaatkan oleh kaum radikalis untuk merancang berbagai laku penyelewengan
secara sistematis dan masif yang akan menghancurkan Indonesia.
Kita semua tentu tidak menginginkan PT
menjadi semacam benalu yang menambah rentetan masalah sosial yang dapat
merusak sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pengelola
PT harus sigap merancang berbagai kebijakan yang dapat memperkuat keberadaan
mahasiswa generasi emas yang didambakan keluarganya, masyarakat, dan bumi
pertiwi.
Kebijakan akademik
Maka, sudah seharusnya pimpinan kampus mulai
waspada dan mengantisipasi setiap gerakan mahasiswa yang terindikasi terlibat
dalam gerakan radikalisme. Setidaknya ada lima langkah strategis yang perlu
ditempuh. Pertama, pimpinan kampus harus membuat sebuah kebijakan antisipatif
berdasarkan temuan penelitian deradikalisasi agar langkah-langkahnya seiring
dengan spirit akademik yang akan dibangun di kampus.
Kedua, kampus merancang dan memfasilitasi
kegiatan akademik yang menunjang bagi terciptanya pembentukan nalar berpikir
kritis-analitis. Dengan begitu, setiap mahasiswa memiliki sistem imunitas
pemikiran dalam menangkal setiap pandangan dan aliran yang bertolak belakang
dengan fitrah PT sebagai produsen ilmu pengetahuan yang mencerahkan.
Ketiga, bagi para dosen dituntut untuk
membuat pola ajar dan muatan materi perkuliahan yang berhubungan dengan cara-
cara penanggulangan paham radikalisme. Setidaknya, iklim berpikir kritis ini
bisa bermula dari dalam kelas dan dapat memicu daya refleksi mahasiswa untuk
mempertimbangkan setiap paham yang bertentangan dengan prinsip dasar PT.
Keempat, memfasilitasi kegiatan
ekstrakurikuler mahasiswa secara lebih progresif dengan program-program
penguatan kebangsaan dan keindonesiaan. Upaya ini tak lain agar bisa
menumbuhkan sikap pembelaan yang kuat terhadap negara.
Kelima, penguatan peran penasihat akademik
yang dalam sistem pendidikan menjadi ujung tombak relasi mahasiswa dan dosen.
Sebab, penasihat akademik merupakan konsultan bagi mahasiswa yang bisa
mengarahkan hal ihwal kepentingan mahasiswa di lingkungan PT.
Lima langkah ini jadi sirkulasi kegiatan
akademik yang bisa menjadi benteng pencegahan terhadap pergerakan paham apa
pun yang bisa mengancam keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bahkan, dalam konteks perguruan tinggi, kelima langkah tersebut merupakan
manifestasi ilmiah dari laku bela negara yang saat ini sedang hangat
dipercayai sebagai penangkal gerakan radikalisme dan separatisme. ●
|
Saya sangat bersyukur kepada Ibu Fraanca Smith karena telah memberi saya
BalasHapuspinjaman sebesar Rp900.000.000,00 saya telah berhutang selama
bertahun-tahun sehingga saya mencari pinjaman dengan sejarah kredit nol dan
saya telah ke banyak rumah keuangan untuk meminta bantuan namun semua
menolak saya karena rasio hutang saya yang tinggi dan sejarah kredit rendah
yang saya cari di internet dan tidak pernah menyerah saya membaca dan
belajar tentang Franca Smith di salah satu blog saya menghubungi franca
smith konsultan kredit via email:(francasmithloancompany@gmail.com) dengan
keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan pada awal tahun ini tahun dan
harapan datang lagi, kemudian saya menyadari bahwa tidak semua perusahaan
pinjaman di blog benar-benar palsu karena semua hautang finansial saya
telah diselesaikan, sekarang saya memiliki nilai yang sangat besar dan
usaha bisnis yang patut ditiru, saya tidak dapat mempertahankan ini untuk
diri saya jadi saya harus memulai dengan membagikan kesaksian perubahan
hidup ini yang dapat Anda hubungi Ibu franca Smith via email:(
francasmithloancompany@gmail.com)
Prediksi Bola Jitu 100% untuk Liga Champion.
BalasHapusBingungkan mau ikut Prediksi Bola Siapa yang akurat?
Dicoba saja dari hasilbola.vip
Kami berani JAMIN, Bakal ada masuk dana direkening anda.
Berikut Prediksi Bola yang barusan Update Hangat.
Prediksi Bola Dortmund vs Inter 06 November 2019
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2855/dortmund-vs-inter-06-november-2019/
Prediksi Bola Chelsea vs Ajax 06 November 2019
https://hasilbola.vip/prediksi-sepakbola/baca/2856/chelsea-vs-ajax-06-november-2019/
Saya akan berikan Bonus Tips Prediksi Bola Akurat Silakan di coba langsung
Terima Kasih bagi yang menyukai komentar saya