Galau
Guru dalam Penelitian
Dian Marta Wijayanti ; Lulusan Terbaik PGSD Unnes pada April
2013,
Guru
Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMP Nasima Semarang
|
SUARA
MERDEKA, 05 Februari 2014
"Lewat forum KKG dan MGMP, guru dapat membahas permasalahan
yang mereka hadapi dalam penelitian"
Artikel ”Pentingnya Karya Ilmiah Guru” tulisan Yohanes Eko Nugroho SPd
(SM, 16/1/14) memberikan pencerahan bahwa sangat penting bagi guru untuk
menulis karya ilmiah. Namun yang luput dari pengkajiannya secara untuh adalah
tentang penelitian guru. Selain jadi persyaratan kenaikan pangkat guru,
penelitian memegang posisi urgen dalam pendidikan.
Saat ini banyak guru masih tabu
dan ”tidak melek” penelitian. Di benak mereka, penelitian menghabiskan banyak
waktu, uang, dan tenaga. Padahal penelitian tidak serumit yang ditakutkan.
Sampai saat ini penelitian masih dianggap momok, menakutkan dalam dunia
pendidikan.
Guru memang bukan dosen yang
memiliki tugas Tri Darma Perguruan Tinggi: pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Namun
penelitian bagi guru untuk meningkatkan kualitas diri adalah keniscayaan.
Keraguan yang membelenggu guru untuk meneliti harus diakhiri.
Selama ini banyak kenaikan
pangkat/golongan terjegal karena guru tidak melakukan penelitian. Selain
berdampak pada guru, hasil penelitian pasti memberikan manfaat bagi orang
lain dan dunia pendidikan. Dengan meneliti, guru bisa membuat ”rumusan
perbaikan” pendidikan supaya menjadi lebih baik.
Dari hal teknis, seperti
media/metode pembelajaran hingga perbaikan sistem seperti perubahan kurikulum
dan kebijakan pendidikan. Makin intens guru meneliti maka makin banyak
kontribusi bagi perbaikan pendidikan. Karena itu, gerakan meneliti harus
segera direalisasikan sejak dini pada semua jenjang, baik guru SD/MI,
SMP/MTs, maupun SMA/SMK/MA.
Banyak penelitian yang bisa
dilakukan guru, salah satunya penelitian tindakan kelas (PTK). Dari mata
kuliah metodologi penelitian atau penelitian pendidikan, guru ataupun calon
guru telah mempelajari prosedur pelaksanaan PTK. Penelitian ini cukup mudah
dilakukan karena tidak membutuhkan waktu lama dan dapat dilaksanakan sambil
mengajar.
Sebenarnya, kebingungan guru
bukan pada pelaksanaan penelitian melainkan pada format laporan penelitian.
Dalam praktik, banyak guru sudah mahir meneliti, hanya pada hari-hari biasa
tidak memerlukan instrumen dan dokumentasi khusus. Tapi saat PTK, guru harus
menyiapkan instrumen dan dokumentasi khusus. Adapun hal-hal yang berhubungan
dengan format laporan, guru bisa berkolaborasi dengan orang lain.
MemelopÏori Meneliti
Banyak alternatif bisa
digalakkan untuk penelitian. Pertama; gerakan kepala sekolah
meneliti.
Sebagai pemimpin, kepala sekolah merupakan teladan bagi guru. Selain PTK,
kasek juga harus melakukan penelitian tindakan sekolah (PTS). Dengan mengajak
guru-guru berkolaborasi maka motivasi guru untuk berpikir maju dan meneliti
makin tinggi.
Kedua; berkreasi dalam
organisasi profesi. Melalui KKG dan MGMP, guru dapat membahas permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian. Pengembangan diri guru pun dapat menjadi
bahan pembahasan. Guru yang sudah pernah atau mahir meneliti bisa menjadi
tutor sebaya, termasuk berkait penyusunan laporan.
Ketiga; pelatihan terbimbing
dari Dinas Pendidikan. Pelatihan penulisan laporan penelitian hendaknya
didampingi sampai penulisan laporan penelitian selesai. Guru juga diberi
refleksi terhadap penelitiannya supaya tahu kekurangannya. Jangan sampai guru
merasa pengumpulan laporan penelitian dalam forum diklat hanya formalitas
untuk mendapatkan sertifikat.
Keempat; pelaksanaan lomba
penulisan laporan penelitian. Ajang kompetisi sangat lebih baik jika
dijadikan program tahunan. Dengan begitu guru akan mempersiapkan lebih baik hasil
yang akan diikutsertakan dalam lomba. Penghargaan bagi guru berprestasi akan
memotivasi guru melakukan penelitian.
Banyak manfaat diperoleh jika
gerakan guru meneliti ini diimplementasikan lebih nyata. Guru adalah pioner
perubahan. Lebih cepat mencarikan solusi pendidikan melalui pendidikan tentu
lebih baik dibanding menunggu solusi dari pihak lain. Guru kreatif adalah
guru yang rajin meneliti. Saatnya guru
meneliti. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar