Wisata
Edukatif Kampung Coklat yang Memikat Aula Khoir ; Penulis kolom di Detiknews |
DETIKNEWS, 14
Agustus 2021
Saat merasa
stres dan depresi akan segala rutinitas yang padat dan membosankan, memakan
sebatang coklat mungkin akan membuat perasaan kita lebih baik. Perasaan
suntuk akan menguap begitu saja ke permukaan dan tergantikan dengan rasa
senang yang melegakan. Lantas, kenapa bisa begitu? Secara ilmiah, fenomena
ini dapat terjadi karena di dalam coklat terdapat kandungan serotonin yang
merangsang hormon endorfin sehingga dapat meningkatkan mood kita. Rasa manis
coklat yang lumer begitu masuk mulut akan memanjakan lidah. Tak heran jika
hampir semua orang menyukai makanan yang satu ini, tak hanya anak-anak saja
melainkan juga orang dewasa. Untuk para penggemar coklat, ada satu kawasan
wisata yang wajib dikunjungi apabila tengah berwisata ke kota kelahiran
presidan pertama Indonesia yang terletak di Blitar. Tempat wisata ini sangat
mashyur dengan julukan Kampung Coklat, sebuah kawasan wisata edukatif yang
dikhususkan untuk para penggemar coklat yang ingin mengupas seluk beluk
makanan favorit yang satu ini. Kawasan wisata
ini terletak di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur. Tak jauh letaknya dari pusat kota, pengunjung hanya perlu menempuh
jarak 10 km atau sekitar setengah jam dari pusat kota untuk sampai ke wisata
Kampung Coklat ini. Lokasinya pun terletak di pinggir jalan utama yang sangat
mudah untuk diakses. Tak perlu merogoh banyak uang, pengunjung cukup membayar
5000 rupiah saja untuk satu tiket pada weekday, serta 10000 rupiah untuk satu
tiket pada weekend. Tempat yang setiap harinya dikunjungi oleh hampir dua
ribu pengunjung ini dibuka setiap hari pada pukul 08.00 pagi hingga pukul
16.00 sore. Sebelum
memasuki lokasi, tentu saja kita akan dihadapkan pada tempat pembelian tiket
yang kemudian akan dicek oleh pegawai di pintu gerbang. Begitu memasuki pintu
gerbang kawasan wisata, pengunjung akan disuguhi oleh pepohonan rindang serta
tanaman rambat yang menghijau di sisi kanan dan kiri yang akan menyejukkan
mata. Di sebelah kanan, terdapat logo kampung coklat yang merupakan spot foto
terwajib saat mengunjungi Kampung Coklat ini. Kemudian, kita
akan melewati lorong kayu yang cukup panjang hingga kemudian sampai di
beberapa wahana yang bisa dinikmati. Lorong kayu ini berada di atas kolam
memanjang yang berisikan ikan-ikan koi. Di kolam ini anak-anak dapat mencoba
wahana permainan air seperti mendayung perahu mini dan memberi makan ikan
koi. Menurut
penduduk setempat, salah satu wisata terfavorit di Kabupaten Blitar ini
didirikan oleh Bapak Kholid Mustofa yang sebelumnya merupakan peternak
unggas. Akibat dari wabah flu burung yang saat itu sedang marak terjadi, ia
mendapatkan kerugian yang sangat besar. Seluruh unggasnya mati sedangkan tak
ada penghasilan lain selain berternak itu sendiri. Mau tak mau, ia harus
mencari sumber penghasilan baru. Ia memutuskan
untuk menekuni budidaya tanaman coklat dan mendirikan gapoktan dengan
berbagai mitra untuk kemudian menghasilkan biji kakao berkualitas yang siap
untuk didistribusikan baik ke dalam maupun luar daerah. Tak hanya berhenti di
situ, setelah sukses menjadi pemasok biji kakao, dia memutuskan untuk membuka
tempat ini sebagai kawasan wisata. Proses pembuatan coklat mulai dari
pembibitan, pengolahan, hingga pengemasan pun dapat disaksikan langsung oleh
pengunjung yang datang. Kampung Coklat
pun berdiri sebagai kawasan wisata terbaik di Kabupaten Blitar hingga saat
ini. Ketika mendongak melihat betapa megah dan luasnya Kampung Coklat saat
ini, saya jadi teringat akan kunjungan pertama pada 2014 silam, tepat ketika
Kampung Coklat baru saja dibuka untuk umum sebagai tempat wisata. Karena
bersekolah di lingkungan yang tak jauh dari wisata ini, maka saya dan
beberapa teman memutuskan untuk mengunjunginya karena rasa penasaran. Saat itu,
hanya terdapat bangku-bangku kecil untuk tempat duduk pengunjung yang berada
tepat di bawah pepohonan coklat yang rindang. Di sisi kanan dan kiri
terhampar bibit-bibit coklat yang luas. Pengunjung dapat menyaksikan proses
pembibitan di area ini. Namun sayangnya waktu itu pepohonan kakao yang berada
di sana tidak serindang saat ini. Tak lupa kami membeli kuliner khas tempat
ini, mie coklat dan es coklat. Hanya itulah
yang bisa kami dapati saat berkunjung di Kampung Coklat tahun 2014. Namun
kini, beberapa bangunan menjulang tinggi dengan megahnya di tempat wisata
ini. Hamparan pepohonan kakao yang teduh dengan banyak bangku-bangku di bawahnya
yang diperuntukkan untuk bersantai pengunjung sembari menikmati live music di
atas panggung. Kios-kios
dengan gaya jadul berderet di sepanjang jalan utama menyediakan berbagai
macam kuliner khas nusantara, seperti es dawet, cenil, arumanis, serta menu
andalan mie coklat dan es coklat. Tak hanya itu, pengunjung dapat membeli
makanan berat seperti nasi di pujasera yang telah disediakan. Anak-anak
dapat mencoba berbagai wahana yang tak kalah asyik dan menyenangkan. Hampir
setiap sudut dari kawasan wisata ini menawarkan berbagai permainan untuk
anak-anak, seperti kereta kelinci, trampolin, perahu dayung, mobil-mobilan,
rumah balon, kolam renang lengkap dengan seluncuran besar, dan lebih banyak
lagi. Untuk setiap wahana hanya dikenakan biaya sebesar 10 ribu rupiah saja. Bagi
pengunjung yang ingin bersantai sejenak untuk melepas lelah, wahana terapi
ikan sangatlah patut untuk dicoba. Untuk para pemuda-pemudi yang haus akan
fotografi, mengunjungi Kampung Coklat adalah solusinya. Segala sudut tempat
dapat dijadikan sebagai spot foto, mulai dari pintu gerbang dengan suasananya
yang rimbun, bangunan Cooking Class yang didesain ala zaman pertengahan
Eropa, lorong luas dengan background keramaian pengunjung, berbagai rumah
mini yang dikhususkan sebagai tempat berfoto, dan masih banyak lagi. Seluruh tempat
didesain dengan warna cokelat klasik, perpaduan antara bangunan ala budaya
Jawa dengan Eropa abad pertengahan. Sebuah konsep arsitektur yang sangat
mengagumkan. Jika ingin berkeliling tanpa merasa lelah, maka menyewa golf car
sangat patut untuk dicoba. Pengunjung dapat mengelilingi kendaraan mini yang
muat untuk dinaiki enam orang ini untuk menikmati pemandangan sekitar Kampung
Coklat. Kawasan wisata ini juga dilengkapi dengan fasilitas yang sangat
lengkap, mulai dari toilet, rest area, tempat menginap, ruang pertemuan,
mushola yang luas dan nyaman, dan masih banyak lagi. Sesuai dengan
namanya, tempat wisata ini terfokus kepada segala hal yang berkaitan dengan
coklat. Pengunjung bahkan dapat menyaksikan proses pembuatan coklat mulai
pembibitan tanaman kakao hingga pengolahan. Pembibitan tanaman kakao
dilakukan di salah satu lahan terbuka beratap yang didesain seperti rumah
kaca. Terdapat
beberapa petani yang berlalu lalang menyirami bibit-bibit kakao yang masih
ditanam di kantong polybag. Ketika ukuran tanaman sudah cukup besar, maka
akan dipindahkan ke lahan yang lebih luas. Di kawasan wisata ini sendiri,
tanaman kakao yang cukup besar tertanam di berbagai sudut. Bahkan beberapa
dari tanaman tersebut tengah berbuah menguning. Pengunjung diperbolehkan
untuk memetiknya asalkan telah mendapat izin dari pegawai yang tengah
bertugas. Tak hanya
menyaksikan proses penanaman, pengunjung juga dapat mengikuti program Cooking
Class di salah satu bangunan utama Kampung Coklat. Di sini mereka akan
dibimbing untuk membuat berbagai kreasi masakan dan olahan dari bahan coklat,
mulai dari kue coklat, brownies coklat, hingga mie coklat. Mayoritas peserta
kelas memasak ini adalah anak-anak, namun tak ada salahnya jika orang dewasa
turut andil dalam program ini. Ketika
berkunjung ke suatu tempat wisata, kurang lengkap rasanya jika tak membeli
buah tangan sekadar untuk dicicipi sendiri maupun sebagai oleh-oleh untuk
orang-orang tersayang. Di Kampung Coklat, pengunjung dapat mengunjungi Galeri
Coklat untuk membeli berbagai souvenir maupun camilan khas untuk kemudian
dibawa pulang. Begitu masuk
ke galeri, aroma manis coklat yang wangi menguar dengan sedapnya.
Berderet-deret coklat dari berbagai jenis dan macam tertata dengan apik di rak-rak
terbuka yang mudah dijangkau oleh pengunjung. Berbagai produk coklat olahan
asli dari Kampung Coklat dijual di sini, mulai dari coklat batangan, coklat
bubuk, coklat permen, coklat krispi, brownies coklat, kue kering coklat, dan
masih banyak lagi. Tak hanya
makanan, pengunjung juga dapat membeli suvenir khas Kampung Coklat, seperti
kaos, baju batik, tas anyaman, mug-mug cantik, serta gantungan kunci yang
mungil dan menggemaskan. Pembayaran dapat dilakukan di kasir dengan uang cash
maupun dengan kartu kredit. Hadirnya
tempat wisata Kampung Coklat di tengah hingar-bingarnya kehidupan
bermasyarakat ternyata membawa banyak dampak positif yang signifikan, baik
bagi para pengunjung, pegawai, masyarakat sekitar, bahkan pemerintah
sekalipun (khususnya di bidang pariwisata). Bagi sebagian pengunjung, Kampung
Coklat merupakan kawasan wisata yang hadir sebagai sarana hiburan untuk
melepas kepenatan akan aktivitas sehari-hari. "Salah
satu tempat favorit kalo lagi kepingin nongkrong bareng temen-temen. Selain biaya
masuk yang murah, lokasinya juga nyaman banget dan banyak spot foto
hehe," ujar Septy, mahasiswi jurusan Tadris Bahasa Inggris yang sedang
berkunjung saat itu. Selain itu,
Kampung Coklat merupakan lapangan pekerjaan yang dapat membawa banyak berkah
bagi para pegawai yang merupakan masyarakat sekitar. "Bersyukur banget
karena tempat ini menjadi lahan pekerjaan baru bagi pemuda-pemuda yang tak
dapat melanjutkan kuliah usai SMA seperti saya," ucap Ana, salah satu
pegawai yang kami temui di dalam Galeri Coklat. Seiring
berjalannya waktu, Kampung Coklat akan terus berkembang ke arah yang lebih
baik dan eksis di tengah-tengah masyarakat sebagai wisata edukatif yang
senantiasa menebarkan manfaat kepada semua orang.
● Sumber
: https://news.detik.com/kolom/d-5681739/wisata-edukatif-kampung-coklat-yang-memikat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar