Ibu
Negara
Antyo Rentjoko ; Bekas Narablog
|
KORAN
TEMPO, 17 November 2014
Entahlah bagaimana undang-undang protokoler Prancis mengatur pacar
presiden. Pada masa awal Nicolas Sarkozy menjadi presiden (2007), mantan model
Carla Bruni belum ia nikahi. Baru pada 2008 mereka menikah di Paris. Bagi
Bruni (saat itu 40 tahun), eks model Guess, ini pernikahan kedua. Bagi
Sarkozy (saat itu 53 tahun), keturunan imigran Hungaria, ini pernikahan
ketiga.
Apa pun status mereka, dunia tahu bahwa Bruni adalah pasangan Sarkozy.
Mereka hidup bersama, sebelum dan setelah menikah. Kolumnis Jean Couteau
menulis di Kompas Minggu (26 Januari 2014), Prancis sempat tak punya ibu
negara, melainkan "pacar negara".
Anggap saja "pacar negara" itu sebuah pengecualian dalam
perbincangan tentang ibu negara. Jika menyangkut pergunjingan di Indonesia,
Iriana, istri presiden baru Joko Widodo, pun menjadi sorotan baru. Salah satu
yang menarik, sebagian media sempat menyebut ibu negara yang medok njawani
itu Lady Iriana. Misalnya Detik.com dan Kabar24.com (milik Bisnis
Indonesia).
Di media sosial, misalnya Twitter, penyebutan Lady Iriana juga marak.
Lalu akun @raheem_raushan (atas nama Raheem Raushan) bercuit, "Media2 projo menyebut ibu negara dgn
sebutan 'Lady Iriana' aneh padahal kita bkn negara commonwealth, kok jadi
seperti jajahan inggris ya:(".
Projo adalah akronim pro-Jokowi.
Pekan lalu foto Iriana dalam KTT APEC di Beijing, yang diapit oleh
Jokowi dan Presiden AS Barack Obama, juga diperbincangkan. Wajar karena
penampilan ibu negara di mana pun laik sorot. Nyatanya, gaya busana Michelle
Obama pun dicermati oleh para editor fashion. Beberapa kali busana Bu
Michelle mengilhami perempuan Amerika untuk membeli yang serupa di toko.
Misalnya rok rancangan Jason Wu yang dijual di jaringan Target.
Penampilan Peng Liyuan, 51 tahun, Ibu Negara RRC, istri Presiden Xi
Jinping, 60 tahun, juga disorot. Dia memang biduanita, terbiasa tampil cekli,
terutama di atas pentas. Ya, publik memperhatikan ibu negara, dari masa ke
masa. Lalu, manakah yang lebih diingat oleh khalayak, gaya ataukah karya?
Coba bandingkan endapan memori khalayak terhadap Jacqueline Kennedy
(AS, 1929-1994), Imelda Marcos (Filipina, 1929-kini), dan Danielle Mitterrand
(Prancis, 1924-2011). Orang lebih mengingat Danielle sebagai aktivis dan
pejuang HAM--dan mungkin saja penampilannya semasa menjadi ibu negara dari
sebuah negeri fashion malah tak laik sorot. Koran Inggris The Telegraph dalam obituari menulis,
almarhumah itu "unique, sometimes
disconcerting fashion".
Untuk Indonesia, perlukah negara mengatur ibu negara? Perlu. Salah
satunya melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan,
menggantikan undang-undang sejenis (UU Nomor 8/1987). Penyelenggara acara
se-Indonesia harus mematuhi "tata tempat" (blocking) untuk pejabat negara/pemerintahan beserta "istri
atau suami". Presiden, dan
istri/suami, berada dalam urutan teratas. Namun undang-undang itu tak
mengatur ancaman sanksi bagi pelanggar. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar