Pentingnya
Rabu “Pemecah”, Pentingnya Suka-Suka
Azrul Ananda ; Dirut Jawa Pos Koran
|
JAWA
POS, 21 Januari 2015
MENGAPA ’’Happy Wednesday’’? Ya mengapa tidak?
Suka-suka yang nulis wkwkwkwk…
Yang jelas,
hari Rabu belakangan punya arti tersendiri buat saya.
Yang jelas,
hari Rabu saya butuhkan sebagai ’’pemecah’’.
Yang jelas,
saya nggak bisa nulis untuk edisi Senin karena slot-nya sudah diambil Pak
Dahlan Iskan…
Pokoknya, ini
kolom suka-suka. Dan suka-suka itu penting. Suka-suka bahkan bisa berguna
banyak. Kalau penasaran, baca terus saja. Kalau ogah, ya sudah wkwkwkwk…
Secara
pribadi, hari Rabu dalam setahun belakangan ini memang hari yang mungkin
paling saya tunggu. Khususnya setelah memulai hobi road cycling hampir tiga tahun lalu.
Hari Rabu merupakan
hari latihan paling serius saya di Surabaya. Bangun pukul 4 pagi, berangkat
kumpul teman-teman pukul 5 pagi, lalu bersepeda seserius mungkin (baca:
secepat dan sesengsara mungkin) menuju selatan.
Menuju
Pandaan, lalu menanjak ke Tretes. Lalu, turun dan secepat mungkin pulang ke
rumah. Sebisa mungkin sebelum pukul 9 sebelum ke kantor. Total biasanya 101
kilometer.
Dalam
seminggu, itu belum tentu jarak paling jauh. Namun, dari segi intensitas,
Rabu adalah yang terberat.
Saking
’’seram’’-nya rute dan porsi latihan Rabu ini, ada rekan yang menyebutnya ’’Rabu Ceria’’ yang saya terjemahkan
saja jadi ’’Happy Wednesday’’.
Adakah hari
seperti ini dalam hidup Anda? Satu hari yang didedikasikan untuk
’’habis-habisan’’ melakukan sesuatu yang Anda sukai?
Cobalah
melakukannya di hari Rabu. Hari yang bisa kita manfaatkan sebagai hari
’’pemecah’’ rutinitas.
Pemecah
setelah kembali tancap gas dengan rutinitas pada Senin dan Selasa. Seperti
riset sebelum kembali menjalani rutinitas Kamis-Jumat dan weekend.
Ya, di
kehidupan ’’modern’’ ini, weekend
sepertinya memang bukan hari istirahat. Weekend juga punya rutinitasnya
sendiri. Bahkan bisa menjadi dua hari penuh obligasi, yang belum tentu
membuat kita segar lagi sebelum menghadapi lagi Senin dan seterusnya.
Tentu ini
dari kacamata saya, tapi saya rasa saya tidak sendirian.
Khususnya
yang punya anak kecil-kecil, khususnya yang tinggal di kota seperti Jakarta
dan Surabaya.
Jalan-jalan
ke luar kota lah, menemani bermain lah, dan lain sebagainya. Apalagi kalau ke
luar kota. Macet panjang naik mobil ke luar kota, macet panjang lagi naik
mobil kembali ke rumah.
Semua
merupakan kewajiban. Semua merupakan sesuatu yang tidak boleh kita gerutui,
tidak boleh kita sesali.
Bonus buat
saya dan rekan-rekan di harian ini (dan harian lain yang benar-benar harian),
dari dulu weekend juga tidak pernah
jadi hari libur. Lha wong harus terbit tiap hari!
Rasanya,
kadang-kadang Minggu malam adalah momen yang paling melelahkan bukan? Membuat
kita tak sabar segera menjalani lagi rutinitas hari Senin dan seterusnya.
Buat saya,
rasanya tak sabar segera kembali ke hari Rabu.
Bangun pukul
4 pagi, berkumpul dengan teman-teman ’’gila’’ road bike lain pukul 5 atau sebelumnya, lalu habis-habisan lagi
bersepeda, meluapkan segala yang perlu diluapkan dengan cara yang bukan hanya
membuat badan kita lebih sehat, tapi juga lebih kuat…
Silakan
mencoba.
Kalau
bersepeda seperti saya, jadikan Rabu hari paling intens. Hobi lari dan
olahraga lain mungkin sama. Awal-awalnya akan ’’sakit’’ dan melelahkan,
lama-lama akan biasa.
Kalau suka
baca, mengapa tidak mencoba menuntaskan satu buku dalam satu hari (kalau
urusan ini, saya sudah biasa melakukannya sejak SD, mungkin karena faktor
turunan). Atau membaca semua huruf yang ada di sebuah majalah mulai cover
depan sampai cover belakang. Atau baca setiap huruf di koran ini mulai depan
sampai belakang.
Silakan
lakukan apa saja yang selama ini Anda sukai. Tidak harus pagi. Bisa Rabu
sepulang kerja. Bisa juga siang tengah hari saat jam makan siang.
Cobalah melakukan
sesuatu yang Anda sukai itu dengan ’’lebih’’. Tidak harus lebih lama, tapi
lebih intens. Sesuatu yang Anda sukai, tapi melakukannya sambil keluar dari
zona nyaman.
Senin akan
selalu menjadi Senin. Selasa akan selalu menjadi Selasa. Kamis akan selalu
menjadi Kamis. Dan Jumat belum tentu TGIF (Thank’s God It’s Friday). Sabtu dan Minggu juga belum tentu refreshing.
Cobalah
jadikan Rabu Anda menjadi Happy
Wednesday… Kalau bermanfaat, alhamdulillah. Saya sih merasakannya. Kalau
tidak? Ya sudah. Kan Tuhan menciptakan orang berbeda-beda.
Hehehe… ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar