Jumat, 06 Agustus 2021

 

China Batasi Permainan Gim

Tajuk Kompas ;  Dewan Redaksi Kompas

KOMPAS, 6 Agustus 2021

 

 

                                                           

Sebuah artikel di media pemerintah China sempat menuding gim daring sebagai opium, candu. Saham Tencent dan NetEase pun anjlok pada Selasa (3/8/2021).

 

Artikel di Economic Information Daily itu kemudian dihapus sebelum kembali diunggah dengan menghilangkan kata “opium”. Namun, harga saham perusahaan-perusahaan teknologi China terlanjur turun.

 

China seolah tidak ambil pusing dengan nilai industri gim. Menurut laporan Accenture (2021) berjudul, Gaming: the New Superplatform, diprediksi nilai industri gim global telah menembus 300 miliar dollar AS. Industri gim telah mengalahkan industri film dan musik didorong oleh pembatasan mobilitas akibat pandemi Covid-19.

 

Dalam tiga tahun terakhir, pemain gim telah bertambah 500 juta orang sehingga total pemain gim global mencapai 2,7 miliar orang. Hingga akhir tahun 2023, diperkirakan bertambah lagi 400 juta pemain gim.

 

Indonesia juga terpengaruh oleh tumbuhnya industri gim global. Total belanja Indonesia di pasar gim bahkan diprediksi mencapai Rp 20 triliun per tahun. Sebagian besar belanja itu dinikmati pengembang luar negeri.

 

Namun perlahan, anak-anak muda negeri ini terjun menjadi pengembang gim. Industri gim dalam negeri bahkan bertahan ditengah terpaan krisis akibat pandemi Covid-19.

 

Industri gim pun jelas belum berhenti berinovasi. Teknologi rantai blok mulai mengubah masa depan gim terutama gim daring. Bermain gim daring jelas bukan lagi sekedar hiburan tetapi juga demi mendapatkan uang.

 

Gim Axie Infinity (AXS) memungkinkan pemainnya mendapatkan imbalan token kripto. Kini juga sedang dikembangkan gim My Neighbor Alice (ALICE) yang memungkinkan pemainnya membeli aset, lahan hingga rumah secara virtual. Aset itu kelak dapat diperjualbelikan dengan mata uang kripto.

 

Langkah China mengusik industri daring pun mengingatkan orang dengan langkah sebelumnya yang mengusik industri kripto. China meminta penambang bitcoin angkat kaki. Yang terjadi, industri kripto global tidak mati bahkan kini bangkit lagi. China pun diprediksi merugi dengan keputusannya yang membatasi industri kripto.

 

Akan tetapi, langkah China kali ini tidak tertuju pada bisnis dari industri gim. China sedang melindungi generasi mudanya. Tencent pun “mengoreksi” diri dengan baik.

 

Bulan lalu, Tencent memperkenalkan teknologi pengenal wajah untuk memastikan gim yang dimainkan sesuai kelompok umurnya. Durasi permainan gim daring bagi pemain anak diturunkan dari 90 menit menjadi 60 menit pada hari-hari sekolah. Sementara pada akhir pekan, durasi permainan diturunkan dari 3 jam menjadi 2 jam.

 

China tentu paham industri gim sedang tumbuh pesat. Walau demikian, China menemukan fakta kalau fokus lebih dari 50 persen generasi muda China terhadap pendidikan terganggu oleh gim daring. Dari China, kita dapat belajar. ●

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar