Senin, 08 Januari 2018

Kota Mekah Masa Depan

Kota Mekah Masa Depan
Nasaruddin Umar ;  Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
                                            MEDIA INDONESIA, 05 Januari 2018



                                                           
PEKAN lalu, 26-28 Desember 2017, penulis diundang pemerintah Arab Saudi dalam Presentasi Visi dan Misi Pembangunan dan Pengembangan Kota Mekah 2030 di Jeddah. Turut diundang juga tokoh muslim dari sejumlah negara muslim. Dalam konferensi ini dipresentasikan fasilitas dan infrastruktur yang akan dibangun di sekitar Kota Jeddah, Mekah, dan Thaif. Sebelumnya juga, penulis diundang ketika di-launching visi dan misi Kota Madinah Al-Munawwarah di masa depan.
Dalam konferensi itu pemerintah Arab Saudi meminta masukan kepada sejumlah negara, khususnya negara-negara muslim yang mempunyai jemaah haji dan umrah yang besar seperti Indonesia, Turki, Mesir, India, Pakistan, dan negara-negara Teluk lainnya. Dalam perencanaan Kota Mekah masa depan akan dibangun sejumlah infrastruktur penting, antara lain pengembangan Bandara Jeddah, pembangunan bandara baru di Thaif, dan pengembangan Bandara Madinah. Yang menarik, pembangunan Bandara Internasional Thaif akan memperpendek perjalanan darat calon jemaah haji dan umrah ke Mekah.
Kehadiran bandara itu sekaligus bisa memperpendek masa pelaksanaan haji yang selama ini panjang karena kesibukan Bandara Jeddah. Jumlah gateway tentu sudah lebih banyak, apalagi dengan diperluasnya Bandara Madinah. Kota Thaif sendiri merupakan kota tua yang udaranya sangat sejuk karena berada di ketinggian. Suatu saat Nabi menjadikannya target tempat pengungsian, tetapi di dalam perjalanan Nabi dihadang preman Thaif dan dilempari batu sampai tumit Nabi berdarah.
Malaikat penjaga gunung menawarkan bantuan untuk menghancurkan kota itu, tetapi Nabi menolak dengan alasan umatnya melakukan penolakan karena mereka belum tahu siapa sesungguhnya dirinya. Belakangan Kota Thaif menjadi benteng pertahanan umat Islam dan hingga saat ini ditempatkan alat-alat pertahanan berat Kerajaan Saudi.
Selain pembangunan bandara, kota-kota Arab Saudi juga akan dilengkapi kereta api (subway) berkecepatan tinggi (350 km/jam). Jarak antara Kota Mekah dan Madinah dengan bus selama ini di musim haji ditempuh 7-10 jam, dan akan menjadi kurang 2 jam dengan kereta cepat ini. Kereta ini juga connect dengan kereta ke negara-negara lain sampai ke Eropa melalui Istanbul dan Afrika menyeberang ke Terusan Suez. Kereta itu bukan hanya cepat, melainkan juga sangat mewah bagaikan pesawat kelas bisnis. Keberadaan kereta cepat itu bisa mengurangi aktivitas Bandara Jeddah, Madinah, dan Thaif.
Selain bandara dan train, sedang dibangun pelabuhan internasional untuk menampung penumpang jemaah haji dan umrah lewat laut. Sudah terdapat persepakatan sejumlah pengusaha kapal pesiar yang dapat digunakan untuk mengangkut calon jemaah haji dan umrah. Ada sejumlah negara yang dimungkinkan menggunakan transportasi laut menuju pelabuhan Kota Jeddah.
Di sana dimungkinkan merapat kapal-kapal besar sejenis kapal pesiar mutakhir. Di samping pelabuhan kapal penumpang, juga pelabuhan kontainer yang akan menampung berbagai keperluan, termasuk pasokan konsumsi calon jemaah dari berbagai negara. Diharapkan, makanan seluruh jemaah haji dan umrah disesuaikan dengan selera yang selama ini dikonsumsi di negeri masing-masing.
Kota Jeddah juga sedang dipersiapkan jalur bus eksekutif yang mewah yang berfungsi menghubungkan berbagai kota di Arab Saudi. Jalanan akan diperlebar dan bus disesuaikan dengan standar di Saudi. Bus ini juga menghubungkan bandara dengan Kota Mekah atau Madinah, terminal kereta dengan hotel-hotel tempat jemaah.
Deregulasi di kantor-kantor imigrasi dipercepat sehingga calon jemaah haji dan umrah tidak berlama-lama di bandara, pelabuhan, dan terminal. Termasuk penyederhanaan check point yang berlapis-lapis, yang juga menambah masa tinggal calon jemaah di Mekah atau di Madinah.
Keamanan dan kenyamanan jemaah haji dan umrah juga dipikirkan. Tempat-tempat ziarah akan dibangun sistem sekuriti yang lebih baik, seperti keamanan yang akan mendaki Gua Hira, Gua Tsaur, Gunung Uhud, dan pusat-pusat perbelanjaan, hiburan, dan rekreasi. Sistem CCTV, sarana telekomunikasi, dan rambu-rambu yang akan berfungsi secara otomatis.
Rumah sakit akan ditambah dan dipermodern, standardisasi hotel dan pemondokan jemaah harus sesuai dengan standar. Termasuk yang dipikirkan kekuatan jaringan listrik dan fasilitas telekomunikasi yang cukup dan mudah diakses. Penghijauan taman-taman terbuka dan kemudahan mengakses air bersih dan air minum sudah dirancang sedemikian rupa untuk memberikan kepuasan kepada jemaah. Alhamdulillah. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar