Kota
Mekah Masa Depan
Nasaruddin Umar ; Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta
|
MEDIA
INDONESIA, 05 Januari 2018
PEKAN lalu, 26-28 Desember 2017, penulis
diundang pemerintah Arab Saudi dalam Presentasi Visi dan Misi Pembangunan dan
Pengembangan Kota Mekah 2030 di Jeddah. Turut diundang juga tokoh muslim dari
sejumlah negara muslim. Dalam konferensi ini dipresentasikan fasilitas dan
infrastruktur yang akan dibangun di sekitar Kota Jeddah, Mekah, dan Thaif.
Sebelumnya juga, penulis diundang ketika di-launching visi dan misi Kota
Madinah Al-Munawwarah di masa depan.
Dalam konferensi itu pemerintah Arab Saudi
meminta masukan kepada sejumlah negara, khususnya negara-negara muslim yang
mempunyai jemaah haji dan umrah yang besar seperti Indonesia, Turki, Mesir,
India, Pakistan, dan negara-negara Teluk lainnya. Dalam perencanaan Kota
Mekah masa depan akan dibangun sejumlah infrastruktur penting, antara lain
pengembangan Bandara Jeddah, pembangunan bandara baru di Thaif, dan
pengembangan Bandara Madinah. Yang menarik, pembangunan Bandara Internasional
Thaif akan memperpendek perjalanan darat calon jemaah haji dan umrah ke
Mekah.
Kehadiran bandara itu sekaligus bisa
memperpendek masa pelaksanaan haji yang selama ini panjang karena kesibukan
Bandara Jeddah. Jumlah gateway tentu sudah lebih banyak, apalagi dengan
diperluasnya Bandara Madinah. Kota Thaif sendiri merupakan kota tua yang
udaranya sangat sejuk karena berada di ketinggian. Suatu saat Nabi menjadikannya
target tempat pengungsian, tetapi di dalam perjalanan Nabi dihadang preman
Thaif dan dilempari batu sampai tumit Nabi berdarah.
Malaikat penjaga gunung menawarkan bantuan
untuk menghancurkan kota itu, tetapi Nabi menolak dengan alasan umatnya melakukan
penolakan karena mereka belum tahu siapa sesungguhnya dirinya. Belakangan
Kota Thaif menjadi benteng pertahanan umat Islam dan hingga saat ini
ditempatkan alat-alat pertahanan berat Kerajaan Saudi.
Selain pembangunan bandara, kota-kota Arab
Saudi juga akan dilengkapi kereta api (subway) berkecepatan tinggi (350
km/jam). Jarak antara Kota Mekah dan Madinah dengan bus selama ini di musim
haji ditempuh 7-10 jam, dan akan menjadi kurang 2 jam dengan kereta cepat
ini. Kereta ini juga connect dengan kereta ke negara-negara lain sampai ke
Eropa melalui Istanbul dan Afrika menyeberang ke Terusan Suez. Kereta itu
bukan hanya cepat, melainkan juga sangat mewah bagaikan pesawat kelas bisnis.
Keberadaan kereta cepat itu bisa mengurangi aktivitas Bandara Jeddah,
Madinah, dan Thaif.
Selain bandara dan train, sedang dibangun
pelabuhan internasional untuk menampung penumpang jemaah haji dan umrah lewat
laut. Sudah terdapat persepakatan sejumlah pengusaha kapal pesiar yang dapat
digunakan untuk mengangkut calon jemaah haji dan umrah. Ada sejumlah negara
yang dimungkinkan menggunakan transportasi laut menuju pelabuhan Kota Jeddah.
Di sana dimungkinkan merapat kapal-kapal
besar sejenis kapal pesiar mutakhir. Di samping pelabuhan kapal penumpang,
juga pelabuhan kontainer yang akan menampung berbagai keperluan, termasuk
pasokan konsumsi calon jemaah dari berbagai negara. Diharapkan, makanan
seluruh jemaah haji dan umrah disesuaikan dengan selera yang selama ini
dikonsumsi di negeri masing-masing.
Kota Jeddah juga sedang dipersiapkan jalur
bus eksekutif yang mewah yang berfungsi menghubungkan berbagai kota di Arab
Saudi. Jalanan akan diperlebar dan bus disesuaikan dengan standar di Saudi.
Bus ini juga menghubungkan bandara dengan Kota Mekah atau Madinah, terminal
kereta dengan hotel-hotel tempat jemaah.
Deregulasi di kantor-kantor imigrasi
dipercepat sehingga calon jemaah haji dan umrah tidak berlama-lama di
bandara, pelabuhan, dan terminal. Termasuk penyederhanaan check point yang
berlapis-lapis, yang juga menambah masa tinggal calon jemaah di Mekah atau di
Madinah.
Keamanan dan kenyamanan jemaah haji dan
umrah juga dipikirkan. Tempat-tempat ziarah akan dibangun sistem sekuriti
yang lebih baik, seperti keamanan yang akan mendaki Gua Hira, Gua Tsaur,
Gunung Uhud, dan pusat-pusat perbelanjaan, hiburan, dan rekreasi. Sistem
CCTV, sarana telekomunikasi, dan rambu-rambu yang akan berfungsi secara
otomatis.
Rumah sakit akan ditambah dan dipermodern,
standardisasi hotel dan pemondokan jemaah harus sesuai dengan standar.
Termasuk yang dipikirkan kekuatan jaringan listrik dan fasilitas
telekomunikasi yang cukup dan mudah diakses. Penghijauan taman-taman terbuka
dan kemudahan mengakses air bersih dan air minum sudah dirancang sedemikian
rupa untuk memberikan kepuasan kepada jemaah. Alhamdulillah. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar