Impian
Partai Solidaritas
Hatta Abdi Muhammad ; Staf Peneliti di Pusat
Pengkajian Inovasi Kelembagaan dan Pemerintah Daerah (PUSPIDA) FISIP
Universitas Brawijaya
|
DETIKNEWS,
22 Januari
2018
Lolos verifikasi faktual pada tingkat DPP,
melakukan proses perekrutan bacaleg yang profesional dengan tim seleksi yang
kredibel, serta melakukan penggalangan dana partai dan peluncuran kartu SAKTI
(Solidaritas Anti Korupsi dan Intoleransi) yang transparan, Partai
Solidaritas Indonesia (PSI) siap bersaing?
Banyak contoh kasus dalam perpolitikan
nasional, partai politik baik yang sudah terbentuk lama ataupun yang masih
baru memasang target tinggi dalam proses keikutsertaannya dalam kontestasi
pemilu. Impian banyak partai politik tersebut seringkali tidak diiringi
kerja-kerja politik yang spesifik dan pelembagaan tubuh partai yang kuat dan
stabil.
Pelembagaan institusi partai politik yang
kuat seharusnya menjadi tolok ukur yang penting dan utama sebagai kekuatan
dalam tubuh partai politik. Samuel P Huntington mengatakan bahwa untuk dapat
bertahan, partai politik harus memiliki kelembagaan yang kuat dan stabil.
Di tengah fragmentasi kekuatan
partai-partai politik nasional lama dan semakin rendahnya kepercayaan publik
terhadap partai politik, sebagai partai politik baru, tantangan demi
tantangan untuk menunjukkan bahwa PSI mampu bertahan dan bersaing dalam ajang
pemilihan umum tentu sangatlah berat. Dalam konteks tersebut, sebagai partai
yang baru saja terbentuk dan bekerja keras untuk mengikuti pesta pemilu untuk
pertama kali, setidak-tidaknya terdapat beberapa indikator yang harus
dipenuhi PSI agar mampu eksis dan bersaing.
Indikator penting tersebut yaitu lolos
secara administratif dan faktual di berbagai tingkatan, baik di tingkat pusat
dan daerah berdasarkan aturan undang-undang pemilu. Selain itu mampu masuk
dalam parlemen untuk pertama kali serta secara berkala terus masuk dalam
perwakilan parlemen pada saat setiap kali pemilihan adalah catatan yang harus
dipenuhi PSI. Tentu ini sangatlah sulit, dalam konteks politik nasional,
justru seringkali terlihat partai politik baik baru maupun lama cenderung
tenggelam dan hilang sebelum besar.
PSI
Hari Ini
Sulit dipungkiri bahwa dalam proses
menguatkan pelembagaan partai, tidak banyak partai politik di Indonesia yang
mampu mendirikan sebuah institusi partainya secara profesional. Bagi PSI,
dengan menunjukkan di awal terdapat cara-cara baru dalam mengelola partai
secara modern, profesional serta transparan, tentu menjadi awal sebuah proses
pembentukan citra dan branding partai yang baik di tengah masyarakat. Tetapi
itu tidaklah cukup. Masih banyak "pekerjaan rumah" yang harus terus
dibenahi dan dilakukan oleh partai yang menganggap bagian dari kaum milenial
ini.
Berdasar hasil survei Orkestra (Organisasi
Kesejahteraan Rakyat) pada akhir 2017, tingkat elektabilitas PSI masih
tergolong sangat rendah dengan hanya memiliki prosentase 2% di bawah Partai
Perindo yang juga tergolong partai politik baru dan berada di urutan 12 dari
beragam jumlah partai politik. Hasil survei tersebut menjadi tolok ukur untuk
memahami posisi PSI hari ini. Ibarat bayi yang baru saja lahir, PSI masih
dalam tahap terus berjuang untuk merangkak, berdiri dan berlari dalam upaya
membesarkan nama dan eksistensi partai di tengah masyarakat.
Terdapat beberapa tantangan yang menjadi
penting untuk PSI sebagai partai politik baru dalam proses menancapkan daya
eksistensi yang lebih jauh dan berkembang di tengah masyarakat.
Kuat
dan Mengakar
Sebagai partai politik yang menginginkan
tampil dan ikut serta dalam ajang pemilu 2019 tahun depan, pembentukan
struktur kepengurusan yang nyata, kuat dan mengakar di berbagai tingkatan
baik pusat hingga daerah dan bekerja baik pembenahan secara internal maupun
eksternal harus terus diupayakan. Hal ini sebagai upaya menancapkan daya
eksistensi partai yang jauh lebih kongkret di tengah masyarakat luas, tidak
hanya kantong-kantong perkotaan yang dianggap menjadi kekuatan PSI hari ini,
namun daerah-daerah lain bahkan hingga pelosok desa.
Jikalau sudah ada, bagaimana PSI kemudian
harus mampu menggarap kantong-kantong pemilih loyal dengan program kerja yang
nyata. Upaya publisitas politik dan upaya melakukan proses networking dengan
organisasi lain di luar partai tersebut harus nyata dan konsisten guna
penguatan organisasi partai di berbagai tingkatan daerah.
Tokoh
dan Program
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam konteks
politik nasional, kepemilikan tokoh yang mampu memberi pengaruh positif
terhadap elektoral partai menjadi penting yang harus dimiliki. PSI tidak cukup
hanya memiliki dan mengandalkan anak-anak muda bagian dari representasi kaum
milenial yang memiliki semangat luar biasa namun belum berpengalaman dan
tergolong masih baru dalam konteks politik nasional. Tentu cara ini cenderung
akan kalah bersaing jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh dari partai politik
lain yang lebih mapan dan berpengalaman.
Cara seperti itu cenderung membatasi PSI
dalam membesarkan nama partai di daerah. Perlu memiliki tokoh-tokoh yang
mampu berpengaruh hingga ke akar rumput guna membesarkan nama PSI di
daerah-daerah. Di samping itu, yang paling utama dan penting adalah
pelaksanaan program kerja yang berorientasi positif kepada masyarakat.
Program kerja yang mendasar pada kultur dan tradisi yang berbeda-beda di
setiap daerah.
Program kerja yang nyata sebagai role model
pergerakan PSI ini tentu akan mengimbangi kampanye politik yang dilakukan PSI
di berbagai media sosial. Sasaran yang dicapai tidak hanya kaum milenial
semata namun lebih jauh kepada masyarakat luas yakni kantong-kantong calon
pemilih berdasarkan pemetaan sosial dan politik. Selain itu, pelaksanaan
program kerja yang nyata dan menyentuh masyarakat merupakan bagian upaya
untuk mendapatkan loyalitas yang nyata dan bagian dari cara partai untuk
berpihak kepada masyarakat.
Jika dilihat, selama ini, bagian ini belum
sepenuhnya muncul dari PSI. Sosialisasi produk partai cenderung hanya berupa
tagline semata dan tidak dilakukan secara lebih spesifik. Ini akan sulit
karena partai harus menjadi jembatan yang nyata (selain pemerintah), dan
solusi kongkret terhadap permasalahan masyarakat. Selain itu, kohesi partai
tidak akan melekat jika hanya menggaung di masyarakat hanya melalui media
sosial. Mari dinantikan kerja-kerja politik PSI ke depan. ●
|
Prediksi Bola Sevilla vs Inter 22 Agustus 2020 yang akan diselenggarakan langsung tanpa penonton di Rhein Energie Stadion.
BalasHapusDalam pertemuan kedua tim di Liga Europa kali ini. Akan di Jadwal Bola Malam Ini pertandingan ini tentunya akan sangat seru untuk di tonton pada Siaran Bola Live Streaming