Perempuan
Milenial Progresif
Tsamara Amany ; Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas
Paramadina; Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
|
DETIKNEWS,
26 Januari
2018
Sejak
membaca buku Potret Perempuan Muslim Progresif Indonesia karya Dr. Neng Darra
Affiah, saya melihat bahwa memang perempuan Indonesia selalu bergerak ke arah
progresif.
Pada
Kongres Perempuan tahun 1928, Nahdatoel Fataat, organisasi perempuan muslim memiliki
tuntutan-tuntutan seperti perbaikan undang-undang perkawinan agar suami tak
mudah berlaku sewenang-wenang, dan tetap membiayai anak setelah bercerai.
Selain itu, mereka juga meminta perempuan dibolehkan naik sepeda, dan
memiliki potongan rambut pendek.
Karena
itu, Bung Karno menyambut baik Kongres Perempuan 1928 atau Kongres Kaum Ibu
sebagaimana Bung Karno menuliskannya dalam Suluh Indonesia Muda. Dirinya
menegaskan bagaimana Islam tak pernah merendahkan derajat perempuan. Bung
Karno memberi contoh Sayyidah Fatimah, putri Rasulullah SAW, sebagai contoh
perempuan yang diagungkan oleh Islam.
Ia
juga menceritakan bagaimana Turki memiliki perempuan tangguh seperti Halide
Edip Hanum. Jika membaca tulisan-tulisannya tentang Hanum, terlihat sekali
kekaguman Bung Karno terhadap sosok perempuan ini.
Memang,
Halide Edip Hanum atau Halide Edip Adivar melegenda karena perjuangannya
dalam menjunjung hak-hak perempuan. Dirinya menulis banyak artikel pendidikan
tentang dunia perempuan di media cetak, Tevfik Fikret, Tanin pada tahun 1908.
Tulisan-tulisannya yang tajam untuk membela kaum perempuan membuat
Kementerian Pendidikan Turki menggajinya untuk membangun sebuah sekolah
perempuan di Konstantinopel.
Bung
Karno selalu mengharapkan Indonesia memiliki tokoh-tokoh perempuan sekaliber
Halide Edip Hanum.
Sebenarnya
jika kita tarik kembali dan melihat pada tahun 1923, perdebatan antara tokoh
perempuan muslim seperti Rahmah El Yunussiah dan Rasuna Said mengenai
pandangan mendidik perempuan harus dilihat sebagai hal yang positif.
Tentu
saja tidak semua organisasi perempuan ketika itu memiliki pemikiran sejalan
dengan Nahdatoel Fataat. Tidak semua juga memiliki pandangan-pandangan
layaknya Rahmah dan Rasuna. Tapi, setidaknya ini menunjukkan bahwa perempuan
muslim Indonesia sejak pra kemerdekaan sudah berpikir mengenai bangsanya.
Bayangkan
saja, organisasi perempuan muslim Indonesia sudah memiliki tuntutan-tuntutan
progresif seperti yang dikemukakan Nahdatoel Fataat sejak tahun 1928,
sementara itu perempuan Saudi Arabia baru bisa menonton sepak bola di stadion
pada tahun 2018 ini. Harian Kompas menyebutnya sebagai "Gol
Bersejarah".
Ini
bukti nyata bahwa perempuan Indonesia sudah lebih maju dibanding perempuan
Saudi Arabia. Di era Pangeran Muhammad bin Salman ini Saudi Arabia mungkin
akan lebih terbuka bagi kaum perempuannya.
Sementara
itu, di Indonesia upaya menciptakan kebijakan-kebijakan pro perempuan dari
kalangan Islamis tak pernah berhenti.
Pada
tahun 1997, Musyawarah Alim Ulama NU di Lombok melahirkan maklumat tentang
diperbolehkannya perempuan menduduki jabatan-jabatan publik seperti walikota,
gubernur, bahkan Presiden. Bahkan, GP Ansor, organisasi kepemudaan yang diisi
oleh pemuda-pemuda NU pun kini tak hanya memiliki Banser. Mereka juga
menciptakan Fatayat Banser (Fatser) bagi para perempuan.
Indonesia
sudah melahirkan banyak pejuang perempuan hebat seperti Kartini, Cut Nyak
Dien, Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika, dan banyak lagi.
Memang
betul apa yang dipikirkan Bung Karno. Indonesia bagaikan sayap burung. Dua
sayap itu harus diisi oleh perempuan dan laki-laki. Bung Karno percaya
kesetaraan antara perempuan dan laki-laki yang memikirkan hak bersama sebagai
bangsa akan mengantarkan Indonesia ke puncak yang tinggi. Namun, kini
pertanyaannya adalah, apakah perempuan Indonesia di era milenial bisa menjadi
bagian dari sayap burung yang ikut menerbangkan Indonesia sampai ke
puncaknya?
Perempuan
milenial Indonesia harus meneruskan harapan Bung Karno ini. Tentu saja cara
meneruskannya harus sesuai dengan perkembangan zaman saat ini dan sesuai
dengan karakteristik yang dimiliki oleh milenial itu sendiri.
Hasanuddin
Ali (2017) menyebutkan ada tiga karakter yang dimiliki milenial. Pertama,
milenial adalah pribadi yang connected. Artinya, mereka adalah generasi yang
melek teknologi dan media sosial.
Kedua,
milenial memiliki gaya berpikir yang kreatif. Sebenarnya pola pikir kreatif
milenial lebih mudah disalurkan karena hidup di era digital. Karena itu,
Hasanuddin Ali mencontohkan tumbuhnya start up sebagai bukti kreativitas
milenial.
Ketiga,
milenial sebenarnya generasi yang percaya diri. Hal ini mudah terlihat dengan
banyaknya milenial yang berani mengungkapkan pendapatnya di media sosial.
Majalah Time pada tahun 2013 juga menganggap milenial sebagai generasi
"narsis".
Di
era kekinian ini, sudah banyak perempuan milenial yang mendirikan start up
business seperti Diajeng Lestari (32) yang mendirikan HIJUP, atau Catherine
Hindra Sutjahjo (35) yang mendirikan Zalora.
Bisnis
digital sudah terkena aura segar perempuan milenial. Saya meyakini bahwa
perempuan-perempuan milenial yang bergerak di bidang start up memang memiliki
karateristik milenial. Diajeng Lestari jelas sosok yang paham betul bisnis
berbasis digital (connected), ia juga sosok yang bisa melihat peluang dari
penjualan fashion muslimah (creative), dan berani mengambil keputusan untuk
mendirikan bisnis ini (confidence).
Fakta
ini membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki perempuan milenial hebat.
Sayangnya, kebanyakan dari mereka masih bergerak di bidang bisnis.
Padahal,
hari ini, bukan hanya bisnis yang membutuhkan pikiran-pikiran progresif
perempuan milenial. Politik juga membutuhkannya.
Tidak
salah jika berharap pada perempuan milenial. Faktanya, di dunia, banyak
perempuan yang menjadi aktivis politik atau terjun ke politik pada usia
milenial.
Margaret
Thatcher mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Inggris untuk pertama kali
pada usia 25 tahun. Marsinah menggalang demonstrasi buruh pada usia 24 tahun.
Kartini pun mengupayakan emansipasi perempuan di usia milenial. Kartini tak
bisa melanjutkan perjuangannya karena meninggal dunia pada usia 25 tahun.
Mengapa
tidak para perempuan milenial hari ini mendekatkan dirinya pada politik?
Data-data
menunjukkan keterwakilan perempuan dalam politik masih rendah. Meski ada
affirmative action 30% untuk pencalonan anggota legislatif perempuan,
nyatanya hanya 17% yang menduduki kursi parlemen periode 2014-2019.
Jangankan
perempuan milenial, bukankah jarang sekali kita melihat perempuan menduduki
jabatan-jabatan strategis partai politik?
Kita
memerlukan perempuan-perempuan yang memiliki visi, misi, dan program untuk
duduk di kursi parlemen. Bukan perempuan yang sekadar duduk di parlemen
karena memiliki hubungan kerabat dengan elite-elite partai politik.
Belum
lagi, baru-baru ini, UU Pemilu yang diketok berlaku diskriminatif bagi
perempuan. Keterwakilan 30% perempuan dalam partai politik hanya berlaku di
tingkat pusat, tidak sampai tingkat daerah.
Inilah
momentum perempuan milenial untuk mengisi politik Indonesia. Politik negeri
ini membutuhkan sentuhan milenial. Indonesia butuh politik yang berbasis
teknologi, menggunakan cara-cara baru yang out of the box, dan tokoh-tokoh
yang berani bicara lantang ketika melihat ketidakadilan. Ketiga hal ini ada
pada karateristik milenial.
Di
awal saya katakan bahwa perempuan Indonesia selalu bergerak ke arah
progresif, mulai dari menuntut hidup lebih layak, mendirikan sekolah, dan
membangun start up. Bisakah pada era saat ini, para perempuan milenial
bergerak ke arah yang lebih progresif lagi, dengan terjun ke politik dan
menduduki jabatan-jabatan strategis di Republik ini?
Keberanian
yang akan menjawab. ●
|
terimakasih informasinya ya :)
BalasHapusada Tips menggunakan KJP nih, silahkan di cek deh supaya kita bisa lebih bujak dalam menggunakan KJP , Selamat mencoba ya :)
Apakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi jitu mbah jambrong Hk
BalasHapusApakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi togel hongkong mbah jambrong
BalasHapusApakah kamu sudah tau prediksi togel mbah jambrong yang jitu? bila belum baca Prediksi togel hongkong mbah jambrong
BalasHapus