Mesir telah memperingati
revolusi untuk menumbangkan Presiden Husni Mubarak untuk kedua kalinya. Revolusi
rakyat Mesir yang sangat fenomenal dan merupakan rangkaian revolusi di
dunia Arab mengubah sistem politik dan pemerintahan secara mendasar dalam
negara Mesir sekarang ini.
Pemilu demokratis untuk pertama
kalinya pada Juni 2012 telah mengantarkan presiden dari kalangan Ikhwanul
Muslimin, yaitu Muhammad Mursi untuk menjabat sebagai presiden demokratis
yang dipilih rakyat secara langsung. Sebelumnya, dalam pemilu parlemen
Partai Keadilan dan Kebebasan yang merupakan sayap politik dari Ikhwanul
Muslimin meraih suara terbanyak.
Namun, setelah dua tahun lepas
dari pemimpin otoriter Husni Mubarak, Mesir masih didera krisis politik berkepanjangan.
Kubu oposisi berbeda pendapat dalam banyak hal dengan Ikhwanul Muslimin.
Krisis bermula dari langkah Presiden Mohammad Morsi membuat dekrit yang
salah satu isinya menyatakan presiden tidak dapat diganggu gugat dalam
membuat keputusan, walaupun akhirnya setelah diprotes besar-besaran
presiden Mursi membatalkan dekrit tersebut.
Kubu oposisi menganggap
konstitusi yang telah disahkan oleh parlemen yang sebagian besar dari
Ikhwanul Muslimin akan membuat Mesir terpecah. Konstitusi sekarang ini
dianggap hanya mengakomodasi kepentingan kelompok Islam seperti Ikhwanul
Muslimin dan Partai Nur dari kelompok Salafi
Demonstrasi berdarah masih saja
terjadi dan menewaskan puluhan rakyat Mesir,
kejadian baru-baru ini adalah
keputusan pengadilan di Suez yang menghukum mati 21 orang dalam kerusuhan
sepak bola 2011. Keputusan ini memicu protes besar-besaran dan
mengakibatkan korban jiwa dari polisi dan demonstran.
Demonstrasi berdarah berikutnya
adalah peringatan dua tahun revolusi Mesir dalam pelengseran Husni Mubarak. Demonstrasi
kali ini dimanfaatkan oleh kubu oposisi untuk melawan pemerintah yang
dipegang oleh Ikhwanul Muslimin dan menuntut mundurnya Presiden Mursi dan
perubahan konstitusi. Kerusuhan berdarah kembali terjadi dan mengakibatkan
tewasnya 60 orang.
Ikhwanul Muslimin yang baru
kali ini memegang tampuk pemerintahan di Mesir mendapat tantangan berat
untuk merangkul semua kepentingan politik yang ada di Mesir. Kubu oposisi
yang menamakan diri Front Penyelamatan Nasional/National Salvation Front menuntut untuk dilakukan dialog tanpa
syarat.
Dialog sebelumnya telah
dimediasi oleh ulama Al Azhar. Kubu oposisi mengatakan, akan dimungkinkan
untuk dialog yang terakhir kalinya. Praktis, Mesir terpecah antara kubu
pemerintah yang dipegang oleh Ikhwanul Muslimin dan kelompok kiri, liberal,
serta Kristen.
Konteks Jakarta
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang
merupakan partai berhaluan Islam di Indonesia disebut-sebut mempunyai
kesamaan dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Dari ideologi dan kesamaan
model pengaderan anggotanya mempunyai kemiripan. Hal ini pun diakui oleh
petinggi-petinggi PKS. PKS selama ini dianggap partai yang bersih dari
korupsi. Bukan hanya dengan slogan-slogan yang selalu dikumandangkan oleh
kader-kadernya tapi juga dibuktikan dengan anggota-anggotanya yang sedikit
sekali menginjakkan kaki di gedung KPK baik sebagai saksi ataupun tersangka
kasus korupsi.
Namun, Kamis malam (2/2),
menjadi saat yang mengubah semuanya. Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq
ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK dalam kasus suap impor daging sapi
dan langsung ditahan di rutan KPK. Peristiwa ini seperti petir di siang
bolong bagi partai berlambang bulan sabit dan padi kapas ini.
Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia
seorang petinggi partai ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan.
Terlepas dari dugaan kejanggalan penetapan tersangka presiden PKS dan
dugaan konspirasi oleh pihak lain yang dituduhkan oleh internal PKS,
kejadian ini menjadi ujian dan tantangan berat bagi PKS.
Kurang lebih, setahun lagi PKS
akan menghadapi pemilu 2014 dan dalam waktu dekat kadernya di daerah akan maju
dalam pilkada seperti pilgub di Jabar dan pilgub di Sumut. PKS yang
telah memilih nahkoda baru menggantikan nahkoda yang mengundurkan diri
harus mampu membuktikan bahwa partainya masih bersih dari korupsi.
Jika memang terbukti bersalah
di pengadilan, sesuai dengan arahan dari presiden PKS yang baru semua kader
harus tobat dan introspeksi. Memang tidak ada manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan dosa. Kejadian ini pun harus menjadi batu loncatan yang
berharga dalam perjalanan partai ini ke depannya.
Dua kejadian yang menerpa dua
partai politik yang mempunyai kemiripan dalam ideo logi di Indonesia dan
Mesir ini walaupun berbeda kasus, tapi menjadi pengalaman yang sangat
berharga. Mampukah dua kelompok yang berideologi sama di dua negara yang
berbeda dan dua masalah yang berbeda ini berhasil keluar dari masalah yang
sedang menimpanya? ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar