Selasa, 03 Desember 2013

Momen Mencegah HIV-AIDS

Momen Mencegah HIV-AIDS
Haryono Suyono  ;   Ketua Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial
SUARA KARYA,  02 Desember 2013



Hari Minggu (1 Desember 2013) kemarin, bangsa-bangsa di dunia dengan sedih memperingati Hari HIV/AIDS Sedunia. Sudah beberapa tahun terakhir ini, Hari HIV/AIDS sedunia diperingati, bukan untuk bergembira dan menyambut dengan hangat datangnya Virus HIV yang sangat menakutkan, tetapi momentum peringatan tersebut dimanfaatkan untuk mencegah agar kaum muda dan keluarga baik-baik bisa memperkuat kehidupan keluarga mereka secara harmonis dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, mereka bisa bebas menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan tanpa harus melakukan hal-hal yang akibatnya bisa sangat fatal.

HIV selalu ditularkan dari seseorang kepada orang lain dengan cara yang sangat menyenangkan. Ada yang ditularkan karena berganti-ganti pasangan. Ada pula yang terkena HIV karena mempergunakan obat terlarang dengan menyuntik secara bergantian jarum yang sama dan jarum itu sebelumnya terkena virus dari penderita HIV. Oleh karena itu, pada hari peringatan HIV ini, di beberapa negara diperingati dengan menggelar kampanye untuk melakukan deteksi dini yang sangat menarik. Keluarga secara sukarela dianjurkan melakukan tes kemungkinan terserang HIV. Tes ini memungkinkan setiap keluarga yang mengikuti tes mengetahui apakah terkena HIV.

Dengan mengetahui adanya serangan HIV maka seseorang dapat melakukan treatmen pengobatan secara dini sehingga dapat hidup lebih lama dan lebih sehat. Kemungkinan akan kesembuhan masih dapat diupayakan. Tes ini juga mencegah penularan penyakit ini kepada siapa saja yang tidak berdosa karena seseorang pembawa Virus HIV untuk masa yang sangat lama tidak merasa sakit dan dengan mudah menularkannya kepada orang lain tanpa dirinya sendiri merasa sakit.

Di Amerika Serikat (AS), dari seluruh perempuan penyandang HIV, sekitar 66 persen adalah wanita kulit hitam. Sekitar 1 dari 32 wanita kulit hitam di sana diketahui penderita HIV. Sekitar 87 persen dari perempuan yang menderita HIV memperolehnya dari hubungan seksual tanpa perlindungan. Oleh karena itu, gerakan pemeriksaan secara dini dewasa ini mendapat perhatian yang sangat tinggi.

Kekebalan Tubuh Menurun

Apakah virus HIV itu ? HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Sesungguhnya HIV juga seperti virus biasa yang menyebabkan seseorang merasa demam mirip terkena flu, hanya bedanya seseorang yang terkena HIV, virus itu selamanya akan tetap dalam tubuhnya, sedangkan virus biasa dapat dihilangkan. Di dalam tubuh kita, HIV menyerang sel-sel darah yang disebut sel CD4 atau sel T. Sel-sel darah itu mempunyai fungsi mempertahankan tubuh dari serangan infeksi atau penyakit. Sehingga, seseorang yang terserang virus HIV daya tahan selnya akan dirusak sehingga daya tahan tubuhnya akan sangat menurun dan dengan mudah terserang penyakit.

Apabila seseorang terkena virus HIV, maka secara pelahan akan terkena AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), di mana daya tahannya sudah sangat rusak atau hilang. HIV akan berubah menjadi AIDS secara perlahan. Apabila dilakukan pemeriksaan dan seseorang diketahui mengandung HIV secara dini maka proses itu dapat meningkatkan daya tahan seseorang dan pengembangan dari perubahan HIV ke AIDS dapat diperlambat dan seseorang dapat hidup lebih nyaman dan sejahtera.

HIV dapat ditularkan dari satu orang ke banyak orang lainnya melalui beberapa cara yang umumnya sangat menyenangkan. Cara yang pertama adalah melalui hubungan seksual, baik yang bersifat oral, anal, atau vaginal antara seseorang dengan orang lain yang telah mengidap HIV. Seseorang yang mengidap HIV belum tentu sadar kalau dirinya sudah hidup dengan HIV karena selama masa inkubasi sering yang bersangkutan tidak merasakannya.

Cara penularan yang juga umum terjadi adalah melalui penggunaan jarum suntik berganti antara seorang pengidap HIV dengan orang lain yang sehat. Penularan melalui jarum ini banyak terjadi pada kelompok orang yang menggunakan narkoba secara beramai-ramai melalui suntikan dan karena merasa solider, mereka menggunakan jarum yang sama secara bergantian. Jarum yang terkena darah salah seorang pengidap akan terbawa dan menularkan virus HIV dari seseorang ke orang lainnya yang belum terkena virus HIV.

Cara yang ketiga adalah melalui ibu hamil, melahirkan atau ibu yang menyusui bayinya. Seorang ibu yang membawa virus HIV dalam tubuhnya bisa menularkan virus itu kepada bayinya yang tidak berdosa dalam kandungan, sewaktu melahirkan atau pada waktu memberikan air susu kepada anaknya.

Oleh karena itu, dalam peringatan Hari HIV sedunia, kali ini dianjurkan kepada siapa saja untuk memeriksakan dirinya akan kemungkinan adanya HIV atau AIDS dalam tubuhnya. Apabila diketahui seseorang mengandung HIV diharapkan segera melakukan treatmen secara teratur dan menjauhi penyebarannya kepada orang lain melalui ketiga kemungkinan penularan tersebut di atas. Karena, orang lain tidak mengetahui bahwa seseorang mengidap HIV, kepada penderita diminta kesadarannya untuk melakukan pencegahan itu.

Seorang yang sehat tidak perlu harus mengucilkan seorang penderita HIV. Mereka bisa hidup dengan damai dan sejahtera dengan keluarga atau penduduk biasa asal dicegah tidak melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Hidup rukun secara normal juga tetap dianjurkan agar seseorang dengan HIV tidak dikucilkan oleh masyarakatnya tetapi tetap menjalani hidup berkeluarga dan bermasyarakat dengan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar