VONIS bersalah dan hukuman badan
10 bulan oleh Mahkamah Agung untuk tiga dokter spesialis kebidanan di
Manado sudah berkekuatan hukum tetap. Kematian Julia Makatey pascaoperasi
pada 2010 dianggap para hakim agung sebagai kesalahan dokter, yaitu tindak
pidana perbuatan kealpaan, yang menyebabkan mat inya orang lain. Inspirasi
apa yang sebaiknya kita cermati?
Aksi solidaritas dokter seluruh
In donesia dan po lemik di media massa meman cing perdebatan tiada henti
dan mudah mengaburkan hal yang paling penting, dari kejadian yang
sesungguhnya. Munculnya sengketa hukum tersebut, serupa dengan banyak kasus
yang lain, ternyata dipicu ketidakpuasan keluarga pasien atas kinerja
dokter.
Ketidakpuasan tersebut
sebenarnya berawal dari hal yang sepele, yaitu kesan keluarga atas tindakan
membiarkan pasien Julia Makatey, yang mengalami kesakitan selama beberapa
jam. Ketidakpuasan keluarga semakin memuncak karena terus bergulir termasuk
tidak terpenuhinya persetujuan keluarga untuk tindakan operasi (informed consent), ketidakramahan
dokter saat keluarga pasien menanyakan kejadian yang sesungguhnya setelah
pasien meninggal, bahkan sampai usaha dokter menutup perkara dengan
pemberian uang tali asih kepada keluarga.
Ketidakpuasan awal sebenarnya
merupakan `kesalahpahaman' antara dokter dan pasien karena kesakitan hebat
dalam awal proses persalinan merupakan hal yang alami dan secara medis
cukup dilakukan pemantauan ketat. Pemantauan yang dilakukan dokter itu
merupakan rutinitas dokter, tetapi merupakan hal yang asing untuk para
pasien tertentu, terutama ibu muda yang belum pernah melahirkan.
Kalau dokter menganggap hal itu
sepele dan tidak memberi penjelas secara memadai, tentu hal itu akan
menimbulkan kesan pembiaran, yang memicu awal kekecewaan dan merusak
hubungan baik dokter dengan pasien. Ketidakpuasan awal yang berlanjut tidak
sesuai dengan prinsip hubungan dokter dengan pasien, yaitu hubungan yang
berdasarkan atas kepercayaan. Keberhaa silan tata laksana penyakit dan
pengobatan medis pasien banyak dipengaruhi juga oleh seberapa besar
kepercayaan pasien kepada dokternya.
Selain kepercayaan, komunikasi
merupakan hal pokok dalam hubungan dokter dengan pasien sehingg a
komunikasi yang baik di antara keduanya memegang peran sangat penting.
Komunikasi yang baik harus meliputi pemberian informasi tentang penyakit,
tindakan medis yang akan dilakukan, termasuk risiko terburuk yang mungkin
terjadi, kepada pasien dan keluarganya. Hal itulah yang sebenarnya
merupakan inspirasi utama dari kasus Manado itu, yaitu bahwa dokter
diingatkan untuk selalu mengedepankan komunikasi yang baik dan meningkatkan
hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarganya, meskipun dalam keadaan
darurat.
Selain itu, munculnya kekecewaan
awal pada keluarga pasien seharusnya dikenali dan segera dikoreksi dokter
agar tidak semakin membesar. Pada setiap tahap pertemuan dengan pasien,
dokter diharuskan memberikan informasi dan nasihat medis. Saat berperan
dalam proses pengajaran nasihat medis itu, dokter seolah menjadi guru bagi
pasien. Dokter diingatkan bahwa sebutan dokter berasal dari kata docere,
docio, doctus dalam bahasa Latin yang berarti mengajar. Nasihat medis
tersebut merupakan inti komunikasi dokter dengan pasien.
Polemik di media massa dan aksi
solidaritas dokter di seluruh Indonesia memang ingar-bingar, tetapi
janganlah menutup mata para dokter untuk menemukan inspirasi utama yang
harus dimanfaatkan sebaik mungkin.Bagaimanapun juga dokter tetaplah manusia biasa, yang kadang kala lengah
dalam langkah, juga sering lemah dalam relasi dan menyepelekan komunikasi.
Momentum ini merupakan teguran
untuk dokter agar tidak hanya berkonsentrasi dalam kompetensi medis, tetapi
keterampilan berkomunikasi dokter selayaknya juga diasah, ditingkatkan, dan
disempurnakan secara terus-menerus tentunya agar dapat terbina kebersamaan
(partnership) dengan pasien,
menghasilkan keluaran klinis yang memuaskan kedua pihak, meminimalkan
kesalahpahaman dan ketidakpuasan keluarga pasien, bahkan dapat
menghindarkan munculnya sengketa hukum yang tidak perlu. ●
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar